tentang Tiktokshop yg ditutup.

Ngobrol sama seseorang tentang Tiktokshop yg ditutup. Kebetulan orang ini jualan di tiktoknya keren banget omsetnya. Sebagai yg sama2 jualan di sana, sedikit faham rasanya. 

Saya bilang, "Pasti sedih ya ditutup. Sabar ya. Semoga dibukakan rezeki dari pintu lain,"

Di luar dugaan dia malah menjawab.
"Saya malah bersyukur Tiktokshop ditutup teh. Saya ingin kembali hidup normal."

Saya terkejut ga faham. "Maksudnya? Bukannya selama ini jualannya di Tiktok? Omsetnya dapat dari Tiktok?"

"Iya betul teh. Tp saya rindu hidup normal. Saya ingin tiap malam meluk dan kumpul dg anak2. Bukan malah live. Abis magrib murojaah bareng, abis isya kumpul dan makan bareng. Tengah malam pengennya mesra2an dengan Allah, tahajud bareng sama suami, ini malah ngurusin live. Kantor dulu normal aja jam kerja, sekarang buka 24 jam. 

Saya nyimak dengan seksama.

"Sejak ada Tiktok, omset memang naik, tapi hidup berasa ga karuan. Serba salah. Mau live siang jam kerja, ga ada yg nonton. Seller2 lain juga banyaknya live malam bahkan subuh. Mau jualan di tempat lain, pembeli kumpulnya di tiktokshop. Udah gitu, trafficnya kalau pengen banyak ya harus ngiklan. Tiktok ga akan berpihak kalau sama UMKM yg ga mau ngeluarin duit buat iklan, kalau ga ngiklan, jangan harap bisa dapat omset besar, bikin konten kayak dikejar2 karena harus selalu ada. Semoga dengan ditutupnya Tiktokshop saya bisa cari traffic di tempat lain yang lebih normal. Bisa siang hari. Malam kami bisa istirahat dan menghabiskan waktu dengan keluarga,"

Saya diam. Ga nyangka dan ga mikir sejauh ini. Karena sy sendiri cuma sekali live abis isya. Ga lanjut lagi karena sy jadi merasa asing dengan anak2. Biasa sejak magrib adalah waktu keluarga. Tiba2 harus live. Siang kerja. Malam live. 

Mereka ga protes. Tapi entah kenapa saya merasa sangat bersalah. Masih mending kl zoom, sy masih bisa sambil mangku anak. Masih bisa deket mereka. Kalau live kan ga bisa. 

Ah semoga yg selama ini menggantungkan rezekinya di Tiktok, bisa menemukan jalannya di tempat lain ya mak emak. Tetap semangat untuk semua pejuang nafkah. Kita diberi akal fikiran, insyaallah kita mampu melewatinya dan beradaptasi dengan setiap perubahan. 

Hidup berkah rezeki berlimpah
Dinii Fitriyah


https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=pfbid0hTcQwcuhUkwBMPVA9bvi3WJ8Eo1poFsDpzLx1smQZ2erQFai1CTMjqB54rXKgdjHl&id=1137356077&mibextid=9R9pXO

Comments

Popular posts from this blog

jenis-jenis Sistem Transmisi mobil

Kudeta Jokowi Mulai Tercium Oleh Prabowo Subianto

Jumlah rakaat shalat tarawih sesuai tuntunan