Wanita dan Tahta

Wanita dan Tahta

Sialnya kita nggak bisa milih bagian enaknya saja tanpa mau memberikan sesuatu untuk dikorbankan. Selalu ada harga yang harus dibayar untuk segala hal. 

Mungkin banyak yang iri dengan para wanita yang menjadi pasangan seorang pejabat tinggi, pengusaha, bangsawan, raja, hingga sultan. Iri dengan betapa makmur dan bahagianya hidup mereka. Tak perlu repot mikir kekurangan harta. Tak perlu capek mengerjakan pekerjaan rumah, dsb. Tapi kita nggak pernah tahu apa yang telah dilakukan para wanita itu untuk tetap bisa mempertahankan posisinya. 

Kisah Cinderella adalah pembodohan massal. Tidak akan pernah terjadi seorang wanita sederhana, menikah dengan pangeran dan bahagia selamanya. Meski kita sering lupa ada jasa penyihir baik hati yang membantu Cinderella. Pembodohan itu membuat banyak wanita muda berlomba-lomba mengidam-idamkan lelaki kaya raya yang akan setia hidup bersamanya. Berharap perjuangannya mendapat lelaki kaya dan bertahta hanya di awal saja tanpa usaha untuk mempertahankannya. 

Belajarlah sejarah, maka akan tahu bahwa kenyataan seperti itu tidak pernah ada. Lihat kisah berapa banyak budak yang dimiliki oleh para Sultan Usmaniah, berapa banyak selir yang dimiliki para raja dinasti China, Jepang, maupun raja-raja di Eropa? 

Princess Diana mungkin salah satu korban cerita Cinderella. Ia membayangkan hidup yang sempurna seketika menjadi istri seorang putra mahkota. Nggak sadar bahwa semakin tinggi pohon semakin tinggi pula goncangannya. Tidak cukup modal wajah saja, lebih utama bisa berpolitik, bermain intrik, dan bermuka dua. Camilla pemenangnya. Ia tetap tersenyum, sabar, dan tanpa banyak bicara di depan media. Sadar bahwa jadi queen of consort hanya bisa diperoleh jika bisa merebut hati Charles.  Siap mendukung apapun yang dilakukan, termasuk tetap tersenyum meski diselingkuhi atau malah sengaja menawarkan wanita cantik untuknya. Camilla tidak berusaha mengungguli Charles sama sekali. Ia sadar justru dengan merendah akan membuat Charles merasa diperlakukan sebagai calon raja sejati. Tidak seperti Diana yang selalu cari muka dan "playing victim" di depan media sekaligus menabuh perang dengan keluarga istana. Akhir kisah Diana bisa ditebak. Ia terlalu lugu dan naif sebagai pendamping putra mahkota.  

Para wanita yang hidup di lingkungan penguasa harus berlomba-lomba pandai mengambil hati,  bermain taktik agar tetap menjadi wanita favorit, melahirkan banyak keturunan, dan menghalalkan segala macam cara agar tetap pada posisinya. 

Hurem, berhasil menyingkirkan Mahidevran, wanita yang telah memberi seorang putra mahkota, Mustafa. Tidak cukup sampai disitu, Hurem juga harus berfikir keras bagaimana caranya agar putranyalah yang menjadi Sultan berikutnya. Berbagai intrik dilakukan hingga naiklah Salim menggantikan Sultan Sulaiman. 

Budak kesayangan Sultan Salim, Nurbanu, harus bermain intrik agar budak-budak lainnya tidak memiliki keturunan. Ketika punya anak, Murad, ia juga memastikan agar anaknya naik tahta. Misal ia menyimpan jasad Sultan Salim dalam kotak es agar tidak terjadi kericuhan hingga Murad tiba di istana. Saat Murad jadi sultan, Nurbanu juga masih bermain politik agar kekuasaannya tidak jatuh ke budak kesayangan Murad, Syafii. 

Syafii harus rela menerima berbagai siksaan dan upaya percobaan pembunuhan agar bisa berkuasa setelah Nurbanu meninggal, tentu karena racun yang ia berikan. 

Syafii tetap hidup hingga cucunya naik tahta. Karena ingin tetap berkuasa, ia mencoba mengambil hati Sultan dengan menculik wanita Yunani yang sangat cantik dan memberikannya sebagai hadiah. Wanita ini diharapkan akan patuh dan tunduk padanya. Sialnya, wanita itu sangat cerdik hingga bisa menyingkirkan Syafii. Ketika menjadi budak favorit Sultan, wanita itu berganti nama menjadi Kosem. 

Cerita berlanjut, sejarah terus diulang, Kosem harus berjuang mempertahankan kekuasaannya diantara puluhan budak lainnya. Sultan Ahmed meninggal diusia muda, Kosem menjadi penguasa bayangan dibelakang putranya. Ketika putranya dianggap tidak menjalankan pemerintahan sesuai keinginannya, Kosem berpolitik untuk menurunkan dan membunuh Sultan  kemudian mengganti dengan putranya yang lain. Perebutan kekuasaan antar wanita di lingkup istana terus berlanjut, hingga tewasnya Kosem karena dicekik menggunakan tirai oleh suruhan menantu kesayangannya. 

Cerita di atas hanya secuil kisah dari sekian banyak perjuangan wanita dalam mempertahankan tahtanya. Hal yang sama ketika mendorong suami meniti karier hingga posisi tertentu, maka harus siap dengan mahar yang harus dibayarkan. 

Kalau merasa tidak pandai berpolitik, tidak siap bermuka dua dan tangan berlumuran darah, lebih baik menjadi wanita biasa-biasa saja dan menikah dengan lelaki dengan karier yang biasa-biasa pula.

https://www.facebook.com/1428354522/posts/pfbid02nY931TpfTrwqfhMrXm8swTfP84q6xyqbrC7oQiEUnkMQQChUntPdusJYgGdwuzFol/

Comments

Popular posts from this blog

jenis-jenis Sistem Transmisi mobil

Kudeta Jokowi Mulai Tercium Oleh Prabowo Subianto

Jumlah rakaat shalat tarawih sesuai tuntunan