Tugas Suami

*Seorang suami yang tidak punya misi masuk syurga bersama anak anak dan istrinya adalah suami yang gagal..*

*_@Reposted by MuslimTube&MediaQu:_*
https://www.facebook.com/muslimtube.id/
https://www.youtube.com/playlist?list=PLhwa7cZnEcLWlxfsISO_UE8sr5N_WJJCb
https://www.instagram.com/p/BdMiIZIhGtF/

Seorang suami yang tidak punya kurikulum keluarga agar masuk syurga bersama adalah suami yang gagal.

Seorang suami dan seorang ayah tugasnya bukan hanya mencari nafkah saja, karena hewan pun bisa hal itu.

Seorang ayah dan suami lebih jauh dibutuhkan oleh anak anaknya terutama ruhnya, ilmunya, karakter nya, iman nya.

Seorang ayah dan suami lebih jauh dibutuhkan oleh anak anaknya dan istrinya untuk menjadi imam dengan segala maknanya.

Seorang ayah dibutuhkan sebagai peta jalan anak anaknya kedepan, penjaga iman nya, pengingat akhiratnya, dia dibutuhkan sebagai desainer pondasi hidupnya, katalisator cita citanya.

Ayah lebih jauh adalah penegak pondasi dan karakter anak anaknya, sutradara yang handal dan aktor yang cakap untuk sebuah hasil film tentang panorama akhirat yang indah.

Seorang ayah dibantu oleh istri dalam mengarungi jalan itu, seorang ibu yang sholehah akan all out membantu menyusun kurikulum masuk syurga bersama tadi.

Di akhirat, ayah dan suami adalah yang pertama ditanyakan pertanggungjawabannya kelak.

Seorang istri yang mengabaikan kaidah kaifsh istri salehah karena kena virus zaman modern dan pola pikir modern dan menolak didakwahi dan diluruskan, maka ini istri yang gagal, suami juga begitu.

Semua hubungan di dunia ini muaranya harus akhirat, sejatinya setiap hubungan di dunia ini tidak ada yang abadi. Oleh sebab itu ikatannya harus iman bukan darah semata.

Suami istri atau anak dan orang tua sejatinya sedang menjalin hubungan semu kalau akhirat bukan tujuan mereka, semu karena mereka hanya berkumpul sebagai jasad didunia dan bukan sebagai ruh yang akan kembali berkumpul di akhirat.

Anak nabi kumpul bareng nabi di dunia, tapi tidak semua anak nabi kumpul bersama orang tua nya di hari akhirat jika anak anaknya memilih jalan kekufuran, di dunia ini serba sebentar dan seremonial kalau akhirat bukan tujuan.

Segala hubungan di dunia ini ikatan yang kekal hanya ikatan ukhuwah dan ikatan iman, selain dari semua itu adalah pseudo partnership, pseudo relationship.

Ayah dan suami adalah kepala sekolah bagi anak anaknya, dia dosen, dekan bahkan rektor bagi anak anaknya, dia bukan hanyaa sebagai kepala keluarga.

Seorang ayah adalah teman bagi istrinya, pacar, sahabat yang hangat, teman cerita yang asyik, imam yang berwibawa, ayah adalah ketua regu yang adil.

Istri adalah partner yang menenangkan dan menyenangkan bagi suaminya, sahabat yang lembut, pacar yang menyemangati, motivator yang hebat, ibu tangguh dan penasehat yang ulung.

Sebuah keluarga sakinah itu yang terus menerus berusaha memperbaiki dirinya, akhlaknya, ilmunya, dan terus berbenah dalam segala kekurangannya sebagai manusia biasa tanpa henti.

Kalau keluarga baik maka masyarakat akan baik, kalau keluarga baik maka negara akan kokoh, keluarga adalah tiang penegak lain agama ini setelah tiang nya sholat.

Ayah yang cerdas dan soleh, yang cukup "usia" dan ilmunya adalah ayah yang hebat dan semakin langka zaman sekarang ini. Ayah adalah penentu arah mata angin sebuah keluarga.

Ibu yang cerdas, salehan dan cukup kematangan pikirannya bukan hanya matang rahimnya adalah ibu ibu dan istri yang mahal dan langka saat ini.

Tidak heran Napoleon Bonarparte yang pernah mendarat di mesir abad 17 pernah mengatakan bahwa benteng yang paling kokoh adalah wanita wanita salehah yang cerdas.

Semoga Allah Subhanahu wa ta'ala memberkahi kita keluarga yang sakinah mawaddah warohmah, dan menjadikan keluarga kita salah satu tiang penyangga yang kokoh untuk kekohan negara dan agama ini kedepan, tidak ada kata terlambat dan kata menyerah untuk mewujudkan hal itu.
Barokallahu fiikum.

Tengku Zulkifli Usman.