YANG DIKHAWATIRKAN DEMOKRASI

*YANG DIKHAWATIRKAN DEMOKRASI*

Oleh : *Ahmad Khozinudin*
Sastrawan Politik

Demokrasi tidak khawatir, ketika Umat Islam ikut bersaing dalam pemilihan, terlibat dalam pemerintahan. Sebab, suara Umat Islam bisa dikesampingkan, pemimpin pilihan Umat Islam tetap dapat ditundukkan, karena pemerintahan pada akhirnya tidak berada dibawah kendali umat Islam, melainkan dibawah kendali oligarki.

Demokrasi tidak khawatir, ketika ada Ulama maju Pilpres, Pilkada, atau maju sebagai caleg dalam pemilu. Sebab, yang menentukan kemenangan itu bukan kebajikan tetapi uang. Sehingga, keikutsertaan Ulama hanyalah sebagai pelengkap, legitimasi kekuasaan, seolah-olah telah dikonteskan secara adil.

Demokrasi tak khawatir, ketika Umat Islam yang cinta pada Islam menggalang dukungan politik untuk mendukung calon tertentu, Capres tertentu, Cakada tertentu, Caleg tertentu. Sebab, yang menentukan kemenangan bukan suara, tapi perhitungan suara dan otoritas yang mengumumkan perolehan suara.

Demokrasi tidak khawatir, Umat Islam membentuk partai politik baru, untuk berjuang dalam sistem demokrasi, mengundi nasib melalui Pilpres, Pemilu atau Pilkada. Semua Itu, justru akan meneguhkan sistem politik demokrasi sebagai satu satunya sistem yang diakui.

Demokrasi tak khawatir, umat Islam selalu berdemo untuk menuntut hak mereka, sepanjang dalam koridor demokrasi. Sebab rakyat silahkan menuntut, toh keputusan tetap berada ditangan oligarki.

Demokrasi juga tak khawatir, jika ulama, aktivis, dan tokoh Islam sampai pada tampuk kekuasaan. Sebab, pada akhirnya mereka tak akan dapat menerapkan syariah, karena wajib tunduk pada hukum kedaulatan rakyat.

Yang Demokrasi khawatirkan, adalah ketika Umat sadar bahwa demokrasi bukan jalan kebangkitan Islam. Umat sadar, demokrasi sistem kufur, haram mengemban, menerapkan dan mendakwahkannya.

Yang Demokrasi khawatirkan, umat Islam menjauhi bilik suara, mengabaikan kontestasi yang mereka selenggarakan dan tak ikit bertanggung jawab terhadap apapun yang dihasilkan. Yang Demokrasi khawatirkan, Kekuasaan mereka tak memiliki legitimasi, karena bukan berasal dari rakyat, melainkan oleh mereka dan bagi mereka saja.

Yang Demokrasi khawatirkan, umat Islam menempuh jalan dakwah, mencontoh thariqah dakwah Rasulullah SAW, fokus dengan dakwah Islam, hingga akhirnya Allah SWT turunkan pertolongan. Yang Demokrasi khawatirkan, umat Islam mampu membangun kekuasaan mandiri tanpa berpijak pada sistem demokrasi.

Yang Demokrasi khawatirkan, umat Islam fokus berjuang menegakkan Khilafah, enggan memberikan kepercayaan pada demokrasi dan tak mau lagi percaya pada janji manis demokrasi. Yang Demokrasi khawatirkan, umat Islam mampu membaiat Khalifah, menerapkan hukum Islam secara kaffah, serta mengemban risalah Islam keseluruh penjuru alam.

Yang Demokrasi khawatirkan, rakyat bergerak dengan demo demo tak berkesudahan, menuntut untuk segera membai'at Khalifah. Rakyat tidak mau pulang, kecuali setelah berhasil membai'at Khalifah.

Saat Khilafah berdiri, demokrasi pasti mati. Tak  ada lagi yang akan percaya pada demokrasi, karena umat Islam menemukan jalan hakiki, untuk mengurusi urusan umat Islam juga umat manusia, dengan syariah Islam melalui institusi Khilafah. [].

Comments

Popular posts from this blog

jenis-jenis Sistem Transmisi mobil

Kudeta Jokowi Mulai Tercium Oleh Prabowo Subianto

Jumlah rakaat shalat tarawih sesuai tuntunan