CRAZY RICH Suroboyo

CRAZY RICH

Saya ketawa-ketawa takjub baca di twitter soal #crazyrichsuroboyo.

Crazy rich itu artinya super kaya. Tagar #crazyrich jadi trending gara-gara muncul film Crazy Rich Asian. Dan yang berkembang kemudian adalah #crazyrichsuroboyo dimana yang dibahas ini adalah orang-orang Surabaya yang super kaya. 

Menurut teman saya yang pernah tinggal dan kerja di Surabaya, crazy rich Suroboyo yang mayoritas keturunan Cina ini pada humble dan dandanannya biasa aja. Kalau pas duduk bareng di mall atau di pujasera gitu ya mereka mau nyapa kita. Ngomongnya ya pake bahasa Suroboyo gitu. Akrab lah. Gak sombong bin pilih-pilih lawan bicara.

Dandanan tacik-tacik kaya ini juga 'standar' aja: celana bling-bling atau baju loreng-loreng.

Yang bikin saya takjub pas baca-baca kisahnya adalah gaya orang kaya Surabaya tersebut membelanjakan uangnya. Bikin mall, bikin pom bensin buat anaknya kayak bikin rumah-rumahan aja. Enteng.

Percakapan wali kelas dan wali murid model begini tuh buanyak banget:

"Miss, Dio ijin mau imunisasi ya Miss."
"Imunisasi kan sore, Mom. Kenapa pake ijin?"
"Yok opo Miss ini. Kan imunisasinya di Jepang."

Atau cerita guru les berikut ini:

Pernah punya murid les rumahnya di Kertajaya.
Anaknya yang pertama pengen pesta (ultah) sweet seventeen di kapal pesiar.
Mamanya bingung cari sewa kapal pesiar dimana.
Gak lama papa nya telfon: "Wes tak tukokno, Ma. Tapi gak gedhe yo. Cukuplah lek diisi wong seket."
(Udah tak belikan, Ma. Tapi gak besar ya. Cukuplah kalo diisi orang 50)

Uwoww.
Enteng benerr. Kayak beli chiki aja.

Part yang bikin saya ketawa adalah komen-komen dari sobat missqueen (baca: miskin).

"Itu anak-anak pasti gak pernah ngrasain suruh tunggu di motor biar gak bayar parkir."

"Temenku yang anak orang kaya sibuk nyari promo tas mahal, aku sibuk cari promo indomie."

" Yuk sobat missqueen, gandengan tangan yuk."

Wkwkwk. Saya keinget diri sendiri.

Tapi kemudian ada satu kisah yang bikin saya jadi sedih, yaitu curahan hati dari salah satu anak orang super kaya. (Ortunya masuk dalam daftar 150 orang terkaya di Indonesia)

Awalnya dia cerita tentang betapa nyaman dan mudah hidupnya sejak kecil. Apapun yang dia mau bakal terkabul.

Kepingin lihat tulang dinosaurus asli? Mamanya langsung ngajak ke Amerika.

Umur 7 tahun habis nonton film kartun Lion King, kepengen lihat singa asli, cus berangkat ke Afrika Selatan buat lihat Singa Afrika seperti di film.

Seminggu sekali keluarganya liburan ke luar negeri. Fiji dan Maldives udah jadi langganan karena ortunya suka banget sama pantai.

Umur 14 tahun si mas sudah punya Ferrari sendiri. Dibolehin nyetir sendiri dan 2x nabrak: 1x nabrak tembok, 1x nabrak Mercy bapaknya.

Umur 16 tahun dia dapet Porsche untuk hadiah ultah. Mobil sehari-hari yang untuk dipake ke sekolah minta Range Rover.
Intinya semua kemewahan dia dapat lah.

Mulai sedih pas dia cerita kalo hari-harinya dihabiskan dengan para pembantu dan pak sopir. Ayahnya sibuk kerja dan ibunya sibuk dengan acaranya sendiri. Dia kesepian.

Menginjak SMA ia pun mulai melakukan hal-hal gila. Pesta tiap hari, ke nightclub tiap malam, minum minuman keras, kebut-kebutan di jalan tol, sewa pivate jet untuk shopping dan makan siang di Singapore bareng temen, ikut helikopter privat ke Bali untuk menghilangkan rasa bosan.

Ketika masuk kuliah, kelakuannya semakin menggila. Well, dengan sumber uang tanpa batas, ia bisa melakukan apapun yang ia mau.

Ni kuliahnya di luar negeri gaes. Jadi kebayang kan sebebas apa disana. Dan kalo akhirnya dia sampe dikeluarkan dari universitas, bisa dibayangkan separah apa kenakalannya.

Dari beberapa kisah anak orang kaya, memang harta berlimpah ini membuat mereka jadi mudah terjerumus ke hal-hal negatif. Seperti sex, drug, weapon. Gitu-gitu. Mau shopping udah bingung beli apaan, semua udah kebeli. Mau beramal juga mereka udah buanyak nyumbang. Investasi? Sudah ada yang ngurusin bagian itu.
(Ternyata yang berlimpah duit bisa bingung juga mo belanjain uangnya ya. Kirain yang bingung yang gak punya doang)

Untungnya si pemuda ini berhasil kembali ke jalan yang benar. Ia pulang ke Indonesia dan memulai kehidupan baru. Ia mencoba mandiri, bikin perusahaan sendiri, bikin cafe, bikin perumahan murah, bikin gedung. Ia bermitra dengan kawan sekolahnya.

Ia juga menyibukkan diri dengan kerap menggantikan ayahnya untuk rapat di perusahaan milik keluarga di berbagai negara.

Ia mencoba hidup sederhana dengan naik mobil biasa, pakai jam tangan biasa, tinggal di apartemen biasa, terbang dengan pesawat biasa.

Ya tentu saja 'biasanya' jangan disamakan dengan kita yaa. Maksudnya mobil biasa tuh ya Mercy, gitu. Bukan yang Lamborghini. Jam tangan biasa ya yang harganya ratusan juta aja, gak nyampe milyaran rupiah. Pesawat biasa artinya pake kelas bisnis, bukan first class ataupun pesawat pribadi.
(Duh, kalo saya itu pesawat biasa ya kelas ekonomi. Boro-boro kelas bisnis, naik Garuda kelas ekonomi aja belum pernah. Hiks, curcol)

Ia memberikan budget ke dirinya sebesar 5% dari penghasilannya. Maksudnya untuk kehidupan bulanannya hanya boleh maksimal 100 juta saja.

Buseeet! Itu buat dia udah sederhana loh. Kebayang gak sih sugihnya kayak apa 😱

Sisa duitnya (yang 95%) dipakai untuk donasi dan investasi. Nyumbang sana sini. Berangkatin umroh bibik pengasuhnya, beliin rumah untuk pak sopirnya, ikut acara-acara sosial.

Di akhir kisah, dia menekankan bahwa nasi gorengnya orang super kaya rasanya sama aja kok dengan nasi goreng orang kebanyakan.

Maksudnya gini,
Si mas mau bilang kalau kenyamanan hidup ini tidak bergantung pada seberapa banyak harta kita.

Si mas beli baju harga jutaan, saya beli baju harga ratusan ribu. Sama aja kok nyamannya.
Saya malah jadi gak nyaman kalo pake baju jutaan. Ntar nyucinya repot bro, gak bisa main masuk londry kiloan. Wkwkwk...

Si mas pake jam ratusan juta, saya pake jam puluhan ribu hasil flash sale. Rasanya sama aja.
Malah serem kalo saya pake jam ratusan juta. Takut ketinggalan, takut baret, takut dijambret orang...

Intinya,
Syukuri apa yang ada.
Hidup adalah anugerah.
Tetap jalani hidup ini.
Melakukan yang terbaik.
(Sapa yang nyanyi hayooo)

Membaca kisah orang-orang super kaya ini, saya semakin yakin bahwa Allah memberikan kelimpahan harta pada siapapun yang Dia kehendaki.
Apa susahnya bagi Allah ngasi gunung emas ke kita?
Gak sulit kok.
Kenapa kok kita belum dikasih gunung emas?
Bisa jadi kita belum pantes.
Bisa jadi harta itu malah menyeret kita jauh dari agama.
Bisa jadi kita malah stress gara-gara punya banyak harta.
Ada lho yang dapet hadiah satu milyar rupiah lalu terlalu kaget dan langsung meninggal ditempat. Shock liat duit sebanyak itu. Ada!

Jadi,
Nikmati saja hidupmu. Rejeki tak akan tertukar kok.
Kalau memang jatahnya, nanti juga bakal dapet.
Sabar aja.

*Martha Melliana*

Via FB Yulia Sari

Reposted by : @sahabatrubaiyatofficial

•┈•●●●◎❅❀❦❖❖❦❀❅◎●●●•┈•

https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=335974354513845&id=100043038494534

Comments

Popular posts from this blog

jenis-jenis Sistem Transmisi mobil

Kudeta Jokowi Mulai Tercium Oleh Prabowo Subianto

Jumlah rakaat shalat tarawih sesuai tuntunan