Filosofi gratisan

Banyak orang yang merasa terhina dengan sesuatu yang gratisan. 

Kenapa ya? 

Aku dengan sangat bangga memamerkan jika saja dapat kesempatan gratisan. 

Misalnya aja ya... Suamiku kuliah sampai S3 di Jepang ini juga gratis-tis lho... Sejak S1 sering  dapat beasiswa. Gak bayar sama sekali. Malah dikasih uang untuk hidup pula. Aku pun sama. Gak malu mengajukan beasiswa demi bisa sekolah gratis. 

Orang tuanya juga gak merasa gengsi melihat anaknya sekolah gratis-tis. Malah bangga. 

Dilain pihak banyak orang yang harus mengeluarkan uang yang sangat besar. Alhamdulillah kami malah dapat gratisan. 

Dapat gratisan barang-barang juga sering. Gak masalah. Kulkas gratis, mesin cuci gratis, meja kursi gratis-tis. Meski banyak gratisan kami tetap menjaga diri agar tidak masuk kategori tamak. Kami ambil yang memang kami perlukan dan secukupnya saja. 

Aku tidak merasa rendah dengan menerima barang gratisan. Karena kalau nurutin ego, berapa banyak sampah yang akan membebani bumi? 

Kalau ada yang ngasih ya diterima. Tidak perlu gengsi. Biaya bisa dialokasikan untuk hal lainnya. 

Gengsi. Itu masalah terbesar yang sering dihadapi orang. Sibuk mendapatkan penghargaan dari orang lain hingga rela melakukan segalanya. Fokusnya bukan pada asas manfaat. Menganggap bahwa uang sebanding dengan harga diri seseorang. Tanpa mengeluarkan uang diartikan dengan tak punya harga diri. Kasihan orang seperti ini. 

Biasanya orang yang sibuk mendapat pengakuan pada dasarnya memiliki kekosongan pada pribadinya. Tidak percaya diri, rendah diri, dsb. Orang-orang seperti ini akan sibuk mengenakan topeng menutupi kekurangannya. Tidak pernah berani tampil apa adanya. 

Aku punya kenalan. Kondisi ekonomi keluarganya sangat pas-pasan. Rumahnya pun bisa dibilang terlalu sederhana. Tapi masyallah.... Punya percaya diri yang luar biasa. Tidak malu sama sekali mengajak temannya main ke rumah. Tidak pernah malu menunjukkan siapa dirinya yang serba kekurangan. Senyumnya selalu lebar seperti orang yang tak punya masalah. 

Orang-orang seperti kenalanku itu yang sering membuatku merinding iri. Dia dengan kondisinya yang seperti itu bisa hidup dengan sangat bahagia namun kenapa aku tidak bisa?

https://www.facebook.com/1428354522/posts/10224152302341801/

Comments

Popular posts from this blog

jenis-jenis Sistem Transmisi mobil

Kudeta Jokowi Mulai Tercium Oleh Prabowo Subianto

Jumlah rakaat shalat tarawih sesuai tuntunan