filsuf dan guru besar kebangsaan Perancis, René Guénon
René Guénon (1886–1951)
René Guénon adalah seorang filsuf dan guru besar kebangsaan Perancis. Awalnya ia hanya tertarik mempelajari Islam untuk sekedar mengenalnya. Kemudian ia mulai menyelidiki tasawwuf sampai hal-hal yang berhubungan dengan hakikat. Rupanya disini ia mendapat ilham dalam membandingkan cara memahami Tuhan dengan agama yang ia anut sebelumnya. Ia lalu masuk Islam dan mengubah namanya menjadi Abdul Wahid Yahya.
Untuk mempelajari mistik dalam Islam ia pergi ke Mesir. Disini ia mempelajari dengan mendalam persoalan-persoalan sekitar hakikat dan mengikuti kuliah-kuliah perbandingan mistik yang diberikan di sekolah tinggi Al-Azhar. Sebagai seorang guru besar ia dapat menangkap dengan mudah kebenaran yang kemudian menjadi iman. Lalu ia memeluk agama Islam dan bersungguh-sungguh dalam menuntut ilmu pengetahuannya dalam segala bidang, terutama dalam bidang tasawwuf, sehingga Rene menjadi seorang Sufi yang saleh dan zahid. Ia menempuh suluk dan mendapat ijzah dalam tarekat Syazihyah dari tangan Syekhu Muhammad Ulaisy, seorang ulama termasyhur dalam masanya di Mesir. Maka semaraklah kehidupan Rene dalam kalangan Islam dengan pengetahuannya yang mendalam tentang tasawwuf, mempelajarinya, mengamalkannya, mengajarkannya kepada orang banyak di sekolah-sekolah dan di tempat tabligh umum serta banyak menulis tentang ilmu ini terutama dalam membahas hakikat sepanjang pengertian Islam.
Ia mengajar pada beberapa sekolah tinggi di Perancis dan di Swiss yang banyak diikuti oleh murid-murid bangsa Eropa. Sebagian memeluk agama Islam dan mengikuti jejak gurunya dalam bertaqwa. Setelah beberapa lama ia mengajar di Eropa, Rene meninggalkan Perancis dan kembali ke Kairo dengan hidup yang berubah samasekali. Ia menjadi seorang Syeikh besar dan mengajar bersama-sama temannya di Azhar. Disamping itu ia menghidupkan amal-amal tarekatnya dalam zawiyah, suluk, serta mendapat banyak murid. Suatu usaha yang dihargai sangat tinggi
oleh orang-orang Islam di Mesir.
Ia hidup sederhana dan sebagai sufi yang murni makan dari hasil karya tangannya dan buah penanya. Banyak gubahannya mengenai tasawwuf yang dimuat dalam majalah-majalah dan surat berkala bahasa Perancis dan bahasa lainnya. Banyak diantara karangan-karangan itu kemudian diterjemahkan kembali kedalam bahasa Arab. Terutama majalah Al-Ma'arif', yang dipimpin oleh Ustaz Abdul Aziz Al-Islambuli.
Ia merasakan persaudaraan dalam Islam yang tidak membedakan bangsa dan warna kulit. Rene menikah dengan seorang anak perempuan ulama Mesir yang terkenal. Dari perkawinan ini lahirlah beberapa anak-anak yang sholeh.
Rene meninggal dan dikuburkan di Kairo, ditempat yang terbanyak ia meninggalkan risalah atau tugas suci kerohaniannya. Tempat ia banyak meninggalkan amal perbuatan dan penerangan. Tempat ia banyak meninggalkan khutbah-khutbah mengenai iman dan akhlak Sufi, yang sering didengar orang dengan mencucurkan air mata dan disambut dengan tepukan tangan, suatu kehormatan tarekat yang belum pernah diterima orang Perancis dari Umat Islam. Nama Rene masih hidup dalam hati umat Islam, masih tercantum
dalam karangan-karangannya.
https://www.facebook.com/1428354522/posts/10226906969326754/
Comments
Post a Comment