sekolah anak dari usia 0 sampai sebelum sekolah, biaya terjangkau
Dari 24 jam, seorang ibu cuma butuh beberapa jam untuk melakukan aktivitas yang memang ia inginkan. Entah itu bekerja, belajar, jalan-jalan, atau kegiatan lainnya. Yang pasti bukan kegiatan rumah seperti bersih-bersih, cuci baju, ngurus anak dsb. Ibu juga manusia, dia juga perlu mengisi tangki energi sebelum menjalankan berbagai peran yang ia emban. Penting adanya support sistem yang memberi kesempatan pada ibu untuk meluangkan waktu untuk dirinya sendiri.
Terus anak-anaknya gimana?
Di sini ada yang namanya sekolah anak dari usia 0 sampai sebelum sekolah. Dengan biaya yang sangat terjangkau bahkan gratis tergantung penghasilan. Misal ibu ingin ngambil kelas bahasa Jepang seminggu sekali, ibu bisa menitipkan anaknya ke sekolah tsb tanpa rasa khawatir tidak ada yang menjaga. Apalagi jika alasannya kerja, kuliah, dsb. Sangat diberi kesempatan untuk tetap berkarya dan berkeluarga.
Semua ibu diberi kesempatan yang sama bagaimanpun kondisi keuangannya. Nggak ada cerita seorang ibu nggak bisa menitipkan anak karena alasan ekonomi. Fasilitas yang diberikan sama rata mau bayar mahal atau gratisan. Anak diperlakukan dengan sangat baik oleh para sensei tanpa melihat berapa uang yg dibayarkan oleh orang tuanya.
Jujur saya terharu. Karena dulu betapa sulit untuk mencari tempat penitipan anak. Alasan utama adalah dana. Ada tempat yang dekat dan bagus tapi bayarnya mahal. Ada yang terjangkau tapi lokasinya jauh dan fasilitas nggak memadai. Serba salah. Akhirnya nggak bisa ngapa-ngapain. Nggak ada waktu untuk "me time". Sehari-hari bersama anak dengan tenaga dan emosi yang sangat jarang diperbaharui.
Mungkin beberapa akan memandang sebelah mata pada ibu yang menginginkan "me time". Tentunya harus dipahami bahwa nggak semua ibu punya cadangan energi yang sama. Nggak semua ibu tahu bagaimana tetap bahagia meski harus di rumah sepanjang masa. Banyak ibu-ibu di luar sana yang sedang berjuang menyeimbangkan kebutuhan dirinya dengan peran yang harus dijalankan.
"Ah orang jaman dulu anak sepuluh juga bisa ngurusnya".
Benar... Jangan lupa bahwa tingkat urbanisasi orang jaman dulu jauh lebih rendah dari orang modern seperti sekarang. Artinya mereka hidup bersama keluarga besar yang siap membantu menjaga anak-anaknya. Ada banyak orang yang dengan sukarela mau dititipi anak ketika ibu ada keperluan.
"Ah salah sendiri siapa suruh punya anak"
Ya benar.. itulah alasan kenapa wanita modern cenderung untuk memilih tidak menikah apalagi punya anak. Karena nggak ada "support sistem" yang mau berbagi penderitaan. Bersyukur ibu kita dulu nggak hidup dijaman seperti sekarang. Jika iya, kita nggak akan ada.
https://www.facebook.com/1428354522/posts/10226954323550580/
Comments
Post a Comment