HIDUP ADALAH WAKTU YANG DIPINJAMKAN

_*💧PENCERAHAN 
         HIDUP 

*HIDUP ADALAH WAKTU YANG DIPINJAMKAN*

Sejak kapan? Dimulai sejak kita dilahirkan dan akan berakhir saat kita dipanggil pulang. Di tengahnya ada dua pilihan. Terus berbuat baik dan berusaha untuk tidak membuat kesalahan, atau sebaliknya. Hidup ini tidak ada yang abadi. Mungkin saat ini bangga dengan apa yang dimilikinya, waktu berikutnya bisa sedih karena kehilangan apa yang dibanggakannya.

Hidup adalah waktu yang dipinjamkan. Dari siapa? Dari Allah. Untuk apa? Melakukan perjalanan kembali kepada Allah. Dan Allah tidak pernah menjamin bahwa kehidupan ini selalu mudah, namun Allah berjanji akan ada kemudahan dalam setiap kesulitan. Jika kehidupan ini pernah membuat kita menangis, ingat bahwa ada ribuan kenangan indah yang pernah membuat kita bisa tersenyum.

Hidup adalah perjalanan yang harus kita lalui dan sebuah peran yang harus kita mainkan, apa pun itu. Namun, hidup ini akan terasa lebih indah  jika kita bisa meraih sukses, menjadi orang saleh dan banyak berbuat kebaikan. Hidup ini sangat singkat, sahabat. Jangan gunakan untuk menebar kebencian apalagi senang berdebat dengan hal-hal yang tidak bermanfaat. 

Hidup ini tak akan keluar dari empat perkara, yaitu mendapat anugerah, ditimpa musibah, terjerumus pada perbuatan dosa, atau tergerak untuk taat dalam ibadah. Jika hanya dunia yang dipikirkannya, maka Allah akan menanamkan empat penyakit ke dalam dirinya, yaitu *Kebingunan yang tiada putusnya, Kesibukan yang tidak ada ujungnya, Kebutuhan yang tak terpenuhi, dan Keinginan yang tidak tercapai.*

Hidup adalah sebuah pengembaraan. Berhenti sejenak untuk istirahat, bernaung di bawah pohon. Setelah itu berangkat lagi. Seluruh proses hidup itu ditempuh dalam waktu yang sangat pendek. Setiap tahun yang dilewati, bagaikan satu tahapan perjalanan. Setiap bulan yang dinikmati, bagaikan istirahat di perjalanan.  Setiap nafas yang berhembus, bagaikan langkah kaki yang terus bergerak mendekati berakhirnya persinggahan.

Dunia inilah tempat persinggahannya. Dunia adalah jembatan menuju akhirat. Maka lintasilah dan jangan menjadikan dunia itu tujuan. Manusia adalah pengembara dan tempat menetapnya adalah ruang dan waktu sesudah itu. Di sana manusia akan berada di alam keabadian untuk selama-lamanya, tanpa batas. 

Hidup adalah waktu yang dipinjamkan dan harta adalah anugerah yang diamanahkan. Setiap hari sang waktu akan mengambil bagian dari diri kita sedikit demi sedikit, hingga akhirnya tak bersisa. Sehebat-hebatnya manusia akhirnya dikalahkan juga oleh sang waktu. Menua, melemah dan akhirnya terlewat jadi sejarah.

Jika hari ini dunia adalah nyata, maka akhirat hanyalah cerita. Setelah kita tiada, dunia hanya cerita, sedangkan akhirat jadi nyata.  Kita memang bukan penduduk bumi. Tempat kita yang abadi ada di sana, di surga. 

Smg bermanfa'at.🙏🏻

Salam  merah putih
by sawer

Comments

Popular posts from this blog

jenis-jenis Sistem Transmisi mobil

Kudeta Jokowi Mulai Tercium Oleh Prabowo Subianto

Jumlah rakaat shalat tarawih sesuai tuntunan