Vaksinasi Alami Jaman Turki Usmani
Vaksinasi Alami Jaman Turki Usmani
Saya hanya membantu menerjemahkan ya. Bisa baca sendiri untuk klarifilasi.
Lady Mary Wortley Montagu, istri seorang duta besar Inggris untuk Konstantinopel menulis sebuah surat pada tahun 1718 menceritakan pertemuan sosial antara wanita Turki Usmani.
Para wanita Turki Usmani tersebut turut membawa anak-anaknya. Pada bagian lengan anak-anak tersebut diberi sedikit goresan. Setelah itu pada bagian yang tergores itu akan dioleskan ke bagian tubuh anak lain yang terkena penyakit cacar (smallpox).
Metode itu disebut sebagai variolasi (variolation). Dengan cara itu anak-anak yang sehat tadi akan memiliki imunitas terhadap penyakit cacar variola. Kalaupun kena cacar tidak akan parah.
Setelah kembali ke Inggris Lady Mary Wortley mensosialisasikan metode yang serupa. Sayangnya berita tentang proses variolasi di Inggris belum saya temukan.
Bila ditelisik metode ini bisa jadi umum dilakukan oleh bangsa lain di Afrika, China, maupun Asia.
Metode yang sama umum dilakukan di German tahun 1950an. Para orang tua umum menyelenggarakan "Measles Party". Mereka mengadakan pesta di rumah anak yang terkena cacar. Tujuannya sama seperti yang dilakukan para wanita Turki Usmani.
Pesta seperti itu masih sering diselenggarakan hingga saat ini. Sayangnya metode itu kini dilihat sebelah mata.
Padahal metode itu bisa kita lakukan dengan gratis. Tanpa mengeluarkan riset yang membutuhkan triliunan rupiah untuk menghasilkan vaksin modern.
Memang.... Karena gratis dan murah itulah tidak bisa dijadikan ladang bisnis. Sehingga dibangunlah stereotip negatif untuk menentangnya.
Pertanyaan sederhana :
1. Apakah para dokter jaman kekhalifahan Usmani tidak paham hadist memisahkan antara yang sakit dan yang sehat? Apakah khalifah pada jaman itu tidak mengetahui praktik yang umum dilakukan rakyatnya? Apakah para ulama yang hidup pada jaman itu tidak tahu atau memang membiarkannya dengan landasan yang berbeda?
2. Apakah cerita tentang prosedur variolasi tidak tertulis dengan akurat sehingga umat Islam setelah masa kekhalifahan Turki Usmani kehilangan informasi berharga ini?
Apakah ini ada korelasinya dengan pembakaran perpustakaan terbesar paska runtuhnya kekhalifahan Usmani yang menghanguskan semua karya-karya penting umat Islam?
3. Apakah metode variolasi bisa disamakan dengan metode vaksinasi modern?
Dimana menurut cerita di atas proses variolasi adalah mengoleskan (memasukkan virus) dari manusia ke manusia. Sedangkan vaksinasi modern dilakukan dengan cara mengembangbiakkan bakteri atau virus pada anjing, ayam, kera, babi, bahkan janin manusia yang sengaja digugurkan? Apakah hewan-hewan itu tidak punya virus bawaan yang sangat mungkin terbawa dan menyatu dengan virus atau bakteri yang dijadikan cikal bakal vaksin modern?
Bandingkan proses variolasi dengan vaksinasi ala Edward Jenner si penemu vaksin cacar. Edward Jenner pakai virus dari sapi. Dari sapilah nama vaksin diambil. Sapi = Vacca = Vaksin. Virus itu lantas disuntikkan ke manusia.
Sayangnya.. banyak yang berdalih bahwa variolasi sama dengan vaksinasi modern semata untuk mengambil simpati orang Muslim agar setuju dengan vaksinisai modern.
Mereka mengambil rujukan variolasi Ustmani sebagai pembenaran bahwa umat Islam sudah mengenal vaksinasi sejak dulu.
Jika memang ingin konsisten... Harusnya lakukan pesta-pesta sejenis yang dilakukan pada masa kekhalifahan Ustmani.
Bawa anak-anak mengunjungi orang yang sakit untuk melatih kekebalan tubuh secara alami. Itu jika memang mau konsisten.
*Silahkan dicari jawabannya sambil menunggu buka puasa. 🤗🤗🤗
Keterangan
Foto kiri : Perangko yang dikeluarkan tahun 1967 untuk merayakan 250th tahun vaksinasi alami campak Turki Usmani.
Foto kanan : Berita "Measles Party" di Jerman.
http://www.t-vine.com/an-ottoman-history-of-vaccination/
https://www.facebook.com/1428354522/posts/10222918038085966/
Comments
Post a Comment