penelitian terkait waktu sholat terutama waktu subuh

Berhubung saya termasuk salah satu saintis yang melakukan penelitian terkait waktu sholat terutama waktu subuh, maka ijinkan saya mencoba menjawab sebisa saya terkait masalah ini. 

Penelitian ini sudah saya lakukan sejak 2010. Sebelum subuh saya ditemani suami melakukan penelitian di gedung PAU ITB dalam kondisi hamil anak pertama.  

Thesis saya selesaikan tahun 2012. Tidak ada kehebohan apalagi upaya mencari ketenaran. Karena memang sebagai peneliti saya tahu bahwa apa yang saya dapatkan masih perlu dikaji dan dibandingkan dengan penelitian lainnya. 

Sama seperti orang-orang sekarang yang gembar-gembor "jangan percaya saintis", saya juga dapat data subuh yang lebih lambat dari adzan. 

Jangan percaya pada saintis siapa yang dimaksud? Jangan menyama-ratakan semua hal. Karena itu membuat kerdil pikiran. Mari tabayyun jika memang kebenaran yang diinginkan. Bukan demi siapapun, tapi untuk diri kita sendiri agar tidak terjerumus kepada fitnah dan kebencian.  

Saya sudah publikasi melalui thesis saya tentang hal ini sejak satu dekade lalu. Mungkin banyak yang mainnya kurang jauh sehingga menuduh para saintis tidak terbuka dsb. 

Kenapa kemenag tidak mengubah jadwal sholat? Banyak yang berfikiran negatif. Karena sudah menganggap pemerintah busuk maka semua hal yang dilakukan salah termasuk penetapan waktu sholat. 

Saya tidak mau tag orang-orang yang terlibat riset ini, tapi saya bisa memastikan bahwa mereka punya landasan argumen yang masuk akal disertai bukti ilmiah bahwa fajar sadiq sempat teramati tepat saat adzan sesuai jadwal pemerintah di Indonesia. 

Lantas kenapa tidak terbukti di lokasi lain? Salah satu alasan adalah polusi cahaya. Hampir semua kota besar di Indonesia sudah terpolusi cahaya. Sehingga kondisi langit tidak lagi perawan tapi terkotori oleh lampu-lampu. Oleh karena itu kenampakan fajar sadiq akan lebih lambat dibandingkan dengan lokasi yang tidak ada polusi cahaya. 

Kembali lagi, kenapa jadwalnya tidak diubah? Indonesia terdiri dari bentangan pulau dari ujung timur sampai barat. Mulai yang masih bersih sampai yang terpolusi, kalau jadi pemangku kebijakan, maka harus menetapkan standar yang bisa digunakan untuk seluruh lokasi. 

Oleh karena itu, tim ahli falak menetapkan jadwal subuh tidak diubah untuk mewakili daerah yang memang bisa melihat fajar sadiq saat -20° sesuai jadwal kemenag. Untuk daerah lain, jadwalnya menyesuaikan. Silahkan dimundurkan kalau memang perlu. 

Kenampakan fajar sadiq, seperti kenampakan hilal, bisa jadi dipengaruhi juga oleh amalan dan tingkat kesucian mata pengamatnya. Banyak kesaksian kenampakan hilal dengan mata telanjang padahal menurut data sains hal itu mustahil dilakukan. Menurut kesaksian pengamat yang sukses melihat hilal dengan mata telanjang tersebut punya amalan khusus dan tidak pernah melihat sesuatu yang dilarang agama. Bisa jadi orang-orang khusus tersebut bisa melihat fajar shadiq lebih dulu (sesuai jadwal kemenag) dibanding orang-orang lainnya. Jadi sekali lagi jangan terburu mengambil kesimpulan. Masih banyak yang perlu dipelajari dan dikaji lagi. 

Jadi tidak perlu membuat pernyataan yang terlalu sentimen jika sekedar mengejar populer. 

Ingat, Allah Maha Adil, semua akan dipertanggungjawabkan. Jangan kotori hati dengan tuduhan-tuduhan yang tak beralasan. Curiga boleh tapi jangan keterlaluan. 

Tanggapan saya terhadap tulisan ini : Kepada Bapak Agus Hasan Bashori, maaf Pak.. referensi bapak kurang lengkap. Mungkin Bapak harus membaca kitab karya Ibn Yunus maupun ulama lainnya. Mereka cukup kompeten menentukan waktu sholat. Ngapain ngikut ke astronom Inggris? 

Dari dulu, sejak berabad-abad lalu masih jadi perdebatan, kapan fajar shadiq muncul. Jadi ini bukan hal baru. Berbedaan itu biasa kok. Tinggal lakukan mana yang sesuai dengan hati dan akal pikiran.

https://www.facebook.com/1428354522/posts/10228136390781522/

Comments

Popular posts from this blog

jenis-jenis Sistem Transmisi mobil

Kudeta Jokowi Mulai Tercium Oleh Prabowo Subianto

Jumlah rakaat shalat tarawih sesuai tuntunan