pertanyaan itu perlu benar
ASKING THE RIGHT QUESTION
"To ask the 'right' question is far more important than to receive the answer. The solution of a problem lies in the understanding of the problem; the answer is not outside the problem, it is in the problem."
-- Jiddu Krishnamurti
"Observation, not old age, brings wisdom."
-- Publilius Syrus
"People's minds are changed through observation and not through argument."
-- Will Rogers
Pertanyaan nggak pernah salah, tapi pertanyaan perlu benar. Nah lo...
Nggak pernah salah artinya ya sah-sah aja nanyak apapun. Perlu benar artinya butuh validitas yang mencerminkan jernihnya niat dan cara pikir yang sehat di balik pertanyaan.
Kalok gua mau ngerespon sebuah pertanyaan, gua perlu tauk dulu tujuan pertanyaan itu, supaya gua bisa ngasih jawaban yang tepat.
Kalok pertanyaan itu cuman buat ngetes ngapain dijawab. Apalagi, kalok pertanyaan itu diajukan cuman buat nyarik celah kelemahan atau malah cuman mau dijadiin bahan buat ngenyek.
Pertanyaan yang layak dijawab adalah pertanyaan yang layak diajukan, yaitu pertanyaan yang memang tujuannya menggali informasi untuk mendekati kebenaran. Tapi, itupun belum cukup.
Bertanya-jawab itu fenomena berkomunikasi, dan berkomunikasi yang sehat membutuhkan apa yang disebut dengan common-ground, yaitu sebuah arena di mana setiap pihak posisinya netral atau mendekati netral.
Jika ada dua pihak bertanya-jawab tentang "sesuatu", di mana satu pihak meyakini bahwa "sesuatu" itu "tidak ada" dan pihak lainnya meyakini bahwa "sesuatu" itu "ada", dan keduanya tetap di posisi masing-masing di luar arena dan berseberangan, maka tanya-jawab itu bukanlah bentuk tanya jawab yang sehat.
Keduanya harus masuk ke arena common-ground dan dalam konteks di atas common-ground itu adalah kesediaan untuk meragukan keyakinannya masin-masing. Jangan-jangan, yang "tidak ada" itu "ada" dan jangan-jangan yang "ada" itu "tidak ada".
Tanpa itu, keduanya hanya akan mengajukan loaded-questions dan tentunya akan dibalas dengan loaded-answers. Keduanya, hanya menitipkan rasa saling tidak percaya, saling curiga, saling tidak suka, saling benci dan hasrat untuk saling menjatuhkan pada pertanyaan dan pada jawaban. Bahasa lainnya, kedua pihak sudah saling menghakimi di muka. Kacrut kan itu?
Jika itu debat namanya debat kusir, jika itu diskusi maka itu diskusi yang membabi-buta, jika itu negosiasi maka itu bukan principled-negotiation, jika itu inquiry maka itu inquiry yang tidak efektif, jika itu argumentasi maka itu argumentasi yang memaksa, jika itu persuasi maka itu persuasi yang lemah.
👍🙏💪❤️
https://www.facebook.com/714484144/posts/10159312613739145/
Comments
Post a Comment