USUL PEMBENTUKAN KEMENTERIAN YOUTUBER UNTUK BAYAR HUTANG NEGARA

USUL PEMBENTUKAN KEMENTERIAN YOUTUBER UNTUK BAYAR HUTANG NEGARA 

Kepada YTH : 
Ibu Sri Mulyani /Menkeu Kementerian Keuangan Republik Indonesia 

Bro Erick / Kementerian BUMN 

Dirjen Pajak Direktorat Jenderal Pajak 
Cc Presiden Joko Widodo 

Dengan hormat. 

Berhubung karena Negara kesulitan uang, dan harus bolak-balik menambah hutang serta mengutip berbagai pajak dan cukai yang justru menyasar rakyat kecil/rakyat jelata. Membuat kehidupan kami semakin sulit dan sengsara.

Sementara berbagai BUMN kita yang diharapkan menjadi ujung tombak untuk menambah pendapatan dan Kas Negara justru rata-rata rugi besar, misalnya Garuda, PLN, Pertamina dan yang lainnya (Entah kalau BUMN RNI yang memproduksi Kondom).

Daripada harus memeras rakyat kecil dengan Rencana menetapkan Pajak untuk Sembako, padahal Nasi Bungkus sudah dibebankan Pungutan, dan kami khawatir kelak kedepan bernafas pun akan dikenakan cukai, maka dengan ini kami mengusulkan agar Pemerintah sesegera mungkin membentuk Kementerian YOUTUBER. 

Dimana Youtube sekarang bahkan dimasa Pandemi tetap menjadi Mesin Penghasil uang.

Sebagai contoh, Ryan Kaji, Youtuber terkaya dunia menghasikan pendapatan 29,5 juta US Dolar atau 418 Miliar Rupiah perbulan. Berarti bisa 5 Triliun/ tahun.
Padahal Subscribernya "cuma" 47 jutaan.

Bayangkan kalau Pemerintah Indonesia membentuk Kementerian Youtuber dan mewajibkan semua rakyat untuk Subscribe, maka Chanelnya sekitar 250 juta orang. Berarti lebih 5 kali lipat dari Ryan Kaji. Artinya bisa menghasilkan 25 Triliun pertahun. 

Artinya angka tersebut sudah melampui Pendapatan Negara dari Pajak Transportasi dan Pergudangan.
Atau kalau berkaca dari tahun 2019, angka tersebut lebih dari 2.5 kali lipat dari "Keuntungan Negara" sumbangan Bank BRI. 

Di dalam Negeri sendiri, ada Artis Raffi Ahmad dan Baim Wong yang bisa menghasilkan belasan dan puluhan miliar perbulan. Padahal Subscribernya tidak sampai 30 juta orang.

Kalau melihat konten-konten Youtube mereka, yang isinya kebanyakan cuma tingkah konyol, rasa-rasanya Pejabat kita tidak sulit untuk menirunya. Apalagi Konten kekinian yang kebanyakan cuma "Prank". Saya haqqul yakin, Presiden kita adalah ahlinya.

Jadi daripada Kemneterian BUMN mengurusi Badan Usaha yang rugi melulu, lebih baik jual dan serahkan ke pihak Swasta Nasional. Semua Relawan yang menjadi Komisaris di BUMN dan Staff Presiden yang berjibun ngga ada kerjaan seperti Ngabalin CS dijadikan saja Konten Kreator Youtuber. Misalnya jadi Badut atau pura-pura gila seperti yang sering diperankan oleh Baim Wong di Konten Youtubenya. Rasa-rasanya tidak sulit, karena pada dasarnya mereka memang badut.

Daripada Bu Sri Mulyani bolak-balik pusing tujuh keliling, memikirkan bagaimana lagi mencekik rakyat kecil untuk menambah penghasilan Negara, mohon usul ini dipertimbangkan dengan segera.

Terima Kasih

#TY

Comments

Popular posts from this blog

Tingkatkan Pengetahuan Anda! TAHUKAH ANDA?

Menyambut Ramadhan

Mencampuradukkan ajaran agama lain ke dalam Islam