Ciri-ciri seorang ibu yang mengidap postpartum depression

Beredar video seorang ibu pelaku pembunuhan anak-anaknya. Ke-3 anaknya digorok lehernya pakai pisau, 1 orang meninggal, yang 2 Alhamdulillah selamat dan dirawat di RS. 

Kebayang ga gimana traumanya anak-anak yang selamat itu? 

Ibunya gimana? Ga usah ditanya lagi. Ibu yang waras ga bakalan tega menyakiti apalagi membunuh anaknya sendiri. Jangankan menyakiti, anaknya digigit nyamuk aja ibu ga rela. 

Sekali lagi, kalau waras, kalau sehat jiwanya. 

Ciri-ciri seorang ibu yang mengidap postpartum depression, meski kemudian menghilangkan nyawa anak-anaknya, semua dilakukannya bukan karena marah atau benci, tapi karena sayang pada anak-anaknya. Engga ingin anak-anaknya menderita seperti penderitaan yang dia alami. 

Ya semua ibu pengennya anaknya bahagia. Mana ada ibu yang kepengen anaknya menderita. 

Masalahnya, kalau ibu kekurangan dopamin, kekurangan hormon bahagia di otaknya, logikanya jadi ngelantur, jalan pikirannya jadi ngawur. Kalian tau lah ya, rasanya gimana kalau emosi menguasai, entah itu sedih, marah, kecewa, dll, kalau tidak segera diatasi, bisa kacau semuanya. Apalagi kalau anxiety, pikiran buruk menguasai sampai susah tidur susah makan. Badan lelah, tapi kepala ga berhenti muter terusss berlarian berbagai macam hal. 

Di fase ini, mereka ga butuh ceramah, mereka hanya butuh dituntun agar keluar dari labirin pikirannya. Minimal didoain, semoga di masa itu, Allah menuntunnya untuk mendengarkan bisikan kebaikan, jangan sampai dikuasai bisikan syetan yang menyesatkan. Ingat syaiton itu penuh dengan tipu daya. Semua bisikan buruk itu datangnya dari syaiton, maka itu kita diajarkan untuk selalu berzikir agar hati menjadi tenang. 

Berhentilah memberi cap kurang iman dan kurang syukur, karena engga membantu, malah memperparah kondisinya. Ibaratnya, nasihat itu ibarat air, cuma bisa diterima/didengar saat gelasnya sudah kosong. Sedangkan dalam kondisi depresi atau dalam gangguan kejiwaan, gelasnya penuh bangeeett, penuh oleh sampah emposi yang terpendam lama, hingga membusuk dan menyumbat akal sehat. Air sejernih apapun, nasehat sebaik apapun, engga akan bisa masuk, akan tumpah terus... Keluarin dulu isinya, buang dulu sampahnya, baru bisa diisi air bersih... 

Sesama wanita, konon bisa lebih jahat. Tapi itu tidak benar. Para suami/laki-laki pun banyak yang lebih jahat lagi, karena menuntut istrinya harus kuat, harus bisa semuanya. Kalau perempuan bisa jahat dengan lisannya, laki-laki juga jahat dengan ketidak peduliannya. Intinya sama aja, mau laki atau perempuan, yang egois mah ya egois aja... 

Dan aku sedih melihat videonya tanpa sensor... Wajahnya ditampakkan jelas banget 😭😭
Itu pandangan kosong, itu ekspresi kosong, ibu itu benar2 udah ga peduli apapun lagi. Mati pun mungkin dia rela daripada hidup sengsara. She really need help... 😭😭

Buat siapapun yang sedang menghadapi tekanan berat, mari kita bersabar. Its about timing. Kadang memang ada masalah-masalah yang tidak bisa dipecahkan kecuali menerimanya, menghadapinya. Semoga Allah menguatkan bahu kalian semua untuk memikul beban itu...

https://www.facebook.com/732828215/posts/10159996532083216/

Comments

Popular posts from this blog

Tingkatkan Pengetahuan Anda! TAHUKAH ANDA?

Menyambut Ramadhan

Mencampuradukkan ajaran agama lain ke dalam Islam