ledakan sinar gamma, atau biasa disebut Gamma Ray Burst.
Kalau dipikir-pikir kadang bingung juga emang penelitian yang aku jalani sekarang ini penting banget nggak sih sampai harus menghabiskan energi, waktu, dan pikiran segitunya.
Memang fokusnya bukan diseberapa penting tema penelitiannya, tapi selama melakukan penelitian ini akan diuji apakah aku bisa berpikir dan berusaha setara dengan para peneliti lainnya.
Kalau memang nggak penting harusnya nggak ada yang ngerjain. Ternyata banyak kutemukan referensi yang membahas tema yang sama. Artinya tema ini masih menjadi bahasan yang hangat diantara ahli astrofisika terutama mereka yang berkecimpung di penelitian ledakan sinar gamma.
Emang ngerjain apa sih?
Aku coba bahas menggunakan bahasa yang sesederhana mungkin ya. Ini untuk menguji juga bisa nggak aku menyampaikan tema yang rumit ini ke masyarakat awam. Umumnya bahasa saintifik di jurnal peneletian sangat susah untuk dipahami. Tantangan tersendiri untuk bisa menyampaikannya dalam bahasa yang lebih sederhana.
Kembali ke tema yang sedang kukerjakan. Saat ini aku sedang meneliti ledakan sinar gamma, atau biasa disebut Gamma Ray Burst.
Apa yang menarik dari ledakan sinar gamma? Menarik karena kekuatan ledakannya dalam waktu satu detik saja setara dengan panas yang dikeluarkan matahari selama 10 milyar tahun. Bisa dibilang ini adalah fenomena maha dasyat setelah ledakan big bang. Lebih menarik lagi, fenomena ini terjadi hampir setiap hari.
Ledakan ini berasal dari dua sumber. Pertama, berasal dari bintang maha raksasa yang sudah habis bahan bakarnya sehingga ia akan meledak kemudian menjadi lubang hitam atau bintang neutron. Kedua, berasal dari tumbukan dua bintang yang sangat padat (compact). Penelitianku fokus ke sumber pertama.
Sejarah terdeteksinya fenomena ini lebih menarik lagi. Dilatarbelakangi oleh kecurigaan Amerika pada negara lain tahun 1960an. Khawatir ada negara yang melakukan uji coba nuklir di luar angkasa, Amerika meluncurkan satelit untuk mendeteksinya. Satelit itu membuahkan hasil, ia sukses mendeteksi sinar gamma yang menjadi ciri khas dari ledakan nuklir.
Berhasil mendeksi saja tidak cukup. Harus dicari sumber lokasinya dari mana. Ternyata eh ternyata berdasarkan analisa posisi, sumber ledakannya tidak berasal dari Bumi. Bahkan besar kemungkinan berasal dari luar Galaksi Bima Sakti. Singkat cerita diketahuilah biang keroknya ternyata adalah sebuah bintang. 😆😆
Sejak saat itu, para ahli astrofisika memfokuskan diri meneliti ledakan sinar gamma hingga saat ini. Meski sudah lebih dari 60 tahun sejak pertama ditemukan, namun fenomena ledakan sinar gamma masih penuh misteri dan teka-teki.
Salah satu teka-teki yang hendak kujawab adalah, kenapa ada ledakan sinar gamma yang nggak bisa diamati menggunakan teleskop optik maupun near infrared? Ledakan jenis ini kita sebut sebagai "ledakan gelap". Apakah karena bintangnya terselimuti oleh debu atau ada penyebab lainnya?
Untuk menjawab pertanyaan itu, kami menggunakan parameter kepadatan kolom hidrogen. Parameter ini bisa dijadikan petunjuk berapa banyak jumlah material penghambat (intervening material) antara kita sebagai pengamat di Bumi dan galaksi tempat ledakan itu berada.
Kami juga membandingkan dengan jenis ledakan lain yang bisa diamati dengan teleskop optik : ledakan terang. Dari sini bisa dibandingkan bagaimana kecenderungan jumlah material penghambat ledakan gelap dan ledakan terang.
Sedikit lagi selesai, tinggal ditulis dan dipublish ke journal penelitian.
Bagaimana Mak? Apakah penjelasanku cukup sederhana atau masih ribet dibaca? 😆😆😆
Comments
Post a Comment