Kita manusia. Punya harga diri. Punya hak asasi.

Sedikit cerita kondisi di Sidney 

Dua orang perawat memimpin demonstrasi menolak mandatori vaksin COVID. Dua orang yang sangat berani memperjuangkan hak asasinya sebagai manusia. 

Kutipan orasi dua orang perawat ini seperti ini : 

Jennings berkata, “Kami percaya pada kebebasan medis dan pilihan pribadi.  Kami berdua diberi mandat untuk mendapatkan vaksin dalam beberapa bulan ke depan atau kami akan dipecat dari pekerjaan kami.”

Gordon berkata, “Saya telah menjadi perawat selama 27 tahun.  Sebagai perawat kami mendukung hak pasien.  Kami mendukung pilihan individu untuk mengambil vaksin tetapi bukan mewajibkannya.”

Jennings melanjutkan, “Saya sudah menjadi perawat selama 2 tahun dan saya telah menangani Covid sejak penutupan. Kami bekerja berjam-jam tanpa peralatan pelindung yang tepat, terpapar setiap hari.  Tubuh saya memiliki kekebalan alaminya sendiri.  Kami berterima kasih kepada komunitas kami atas dukungan tanpa henti atas hak kami untuk memilih.”

Gordon mengakhiri orasinya dengan, "Kami berdiri untuk mengakhiri mandat untuk semua orang bukan hanya untuk perawatan kesehatan."

(Teks bahasa Inggris) 

Jennings said, “We believe in medical freedom and personal choices. We’re both being mandated to get the vaccine in the next couple of months or we will be fired from our jobs.”

Gordon said, “I have been a nurse for 27 years. As nurses we support patients’ rights. We support the individual choice to take the vaccine but not the mandate.” 

Jennings continued, “I’ve been a nurse for 2-years and I have worked Covid since the shutdown. 

We worked countless hours without proper protective equipment, being exposed everyday. My body has its own natural immunity. We thank our community for the endless support of our right to choose.” 

Gordon finished with, “We’re standing up to end the mandates for everyone not just health care.”

Bukan perkara tidak mau bebas dari pandemi. Tapi ada alasan fundamental  yang harus diperjuangkan. 

Boleh miskin dan tidak berpendidikan. Tapi bukan berarti orang lain bisa memaksa memasukkan sesuatu ke tubuh kita seenaknya.

Hanya badan lusuh ini yang kita punya. Itupun ingin mereka rampas dengan paksa. 

Apa gunanya jadi manusia kalau orang mengganggap kita kerbau yang bisa dicolok hidungnya? Menapaki lumpur dengan tertatih sedangkan orang dengan pongah duduk di punggung kita?

Kita manusia. Punya harga diri. Punya hak asasi. 

https://www.sidneydailynews.com/news/204917/protesters-gather-against-vaccine-mandate

https://www.facebook.com/1428354522/posts/10226704018813118/

Comments

Popular posts from this blog

jenis-jenis Sistem Transmisi mobil

Kudeta Jokowi Mulai Tercium Oleh Prabowo Subianto

Jumlah rakaat shalat tarawih sesuai tuntunan