Selamat atas kemenangan Gaza…
Perlukah Membela HAMAS?
Setiap HAMAS kembali muncul menggempur Israel, selalu saja muncul upaya menggembosi resistensinya.
Ada yang menyebut HAMAS itu bentukan Yahudi, Salibis dan Syiah sekaligus. Padahal HAMAS lahir dari Ikhwanul Muslimin. Hal inipun diakui oleh mereka yang menyebut HAMAS dibentuk oleh Yahudi, sambil mengklarifikasi tapi kan Ikhwanul Muslimin itu organisasi teroris. HAMAS didirikan oleh Syaikh Ahmad Yassin. Ulama yang sejak membentuk HAMAS telah diincar Israel untuk dihabisi. Dengan duduk di kursi roda, itu juga dalam keadaan buta, ia berpindah-pindah tempat persembunyian dan mampu melewati rangkaian percobaan pembunuhan. Sampai akhirya tahun 2004 spionase Israel berhasil melacak keberadaannya dan menghantamkan tiga roket ke kendaraannya, yang menjadi penyebab kematiannya. Dengan kisah heroik pendirinya gugur di tangan Israel, HAMAS dikatakan bentukan Yahudi?.
HAMAS melalui jaringan internasional yang dimiliki, telah mendapat donasi dan sumbangan untuk biaya operasional gerakannya. HAMAS aktif membangun masjid, kegiatan sosial, membangun apartemen, mendanai aktivitas pendidikan, membangun layanan kesehatan dan terus melakukan perjuangan diplomasi untuk pengakuan kedaulatan Palestina. Karena itu wajar pada Pemilu 2006 HAMAS mendulang suara terbanyak rakyat Palestina, dan menjadi partai pemenang pemilu. Kemenangan yang membuat AS dan Israel meringis. Hasil pemilu yang berlangsung demokratis itupun tidak diakui negara-negara Barat. Alasannya, HAMAS adalah organisasi teroris dan tidak seharusnya ikut pemilu. AS bahkan mengajak PBB dan banyak negara di dunia untuk menganggap HAMAS teroris. Terus, apa logis, organisasi yang dipaksakan AS untuk disebut teroris itu dikatakan bentukan AS sendiri?.
Sebagaimana Yasser Arafat dengan FATAHnya di awal-awal perjuangan pendirian negara Palestina mendapat banyak bantuan dari kolega Arabnya, termasuk bantuan dan dukungan dari Iran, HAMAS pun demikian. HAMAS bukan hanya dibantu oleh Iran, tapi juga oleh Qatar. Qatar bahkan sampai diembargo oleh Arab Saudi dan sekutunya karena tidak ingin menghentikan bantuan dana untuk HAMAS. Suriah sampai harus mendapat permusuhan hebat dari negara-negara Barat karena kengototannya membantu HAMAS dalam berhadapan dengan Israel.
Cara lain menggembosi HAMAS adalah menyebut HAMAS sebagai pemicu serangan roket Israel menggempur Gaza. Serangan roket Israel tersebut dibenarkan sebagai tindakan balasan atas serangan roket rakitan HAMAS ke pemukiman Israel. Alasannya, self-defence. Perbandingan yang jomplang, Jumlah korban di kedua belah pihak sering dijadikan alasan menyalahkan HAMAS. Roket yang dibuat amatiran oleh HAMAS hanya merenggut nyawa tidak lebih dari 12 warga Israel namun roket Israel sebagai aksi balasan merenggut ratusan nyawa warga sipil Palestina. Serangan roket atau gerakan intifadah HAMAS dituding sebagai persengkongkolan agar Israel punya alasan menghabisi warga Palestina. Lalu kemudian HAMAS menjadikan keprihatinan warga Gaza sebagai lumbung dana.
Padahal tanpa kehadiran HAMAS pun Israel telah banyak melakukan upaya penghancuran properti rakyat Palestina. Di tahun 1948 disaat IDF belum dibentuk dan masih dalam bentuk organisasi-organisasi para militer, Zionis Israel telah melakukan penghancuran total 531 desa dan kota dan merebut paksa ratusan desa dan kota lainnya, yang membuat ratusan ribu warga Palestina harus mengungsi. Jadi memang karakter dasar rezim Zionis adalah agressor. Orang-orang mungkin lupa dengan Ariel Sharon yang sampai dijuluki dengan tukang jagal, karena bertanggungjawab terhadap banyak tragedi pembantaian warga Palestina. Tragedi-tragedi itu jauh sebelum HAMAS dibentuk. Justru HAMAS muncul sebagai bentuk perlawanan warga Palestina, agar tidak semudah itu dibantai dan diusir. Oleh kebiadaban Israel, Palestina menjadi negara dengan jumlah pengungsi terbesar di dunia (70% dari warganya adalah pengungsi).
Ada yang tahu bagaimana nasib warga Palestina di Tepi Barat yang tidak ada gerakan HAMASnya yang juga otomatis tidak ada serangan roket yang ditargetkan ke Israel dari Tepi Barat?. Tidak lebih baik dari warga Palestina di Jalur Gaza. Melalui tembok pemisah sejauh 700 km, lahan-lahan subur Palestina dikuasai. Melalui kebijakan aneksasi, perumahan Palestina digusur untuk dibangun pemukiman Yahudi. Yang dalam merebut paksa rumah-rumah tersebut, tidak jarang warga Palestina ditembaki. Video kekerasan aparat Israel yang tidak memandang korbannya baik anak-anak, perempuan maupun orang lanjut usia beredar di medsos dan mudah diakses. Insiden perampasan paksa rumah-rumah warga Palestina di pemukiman Syaikh Jarrah menunjukkan betapa arogan dan serakahnya Israel. Israel mengklaim, Yerusalem adalah ibukotanya, termasuk kawasan Syaikh Jarrah. Apa kemudian salah ketika HAMAS kemudian melakukan serangan bersenjata ke Israel dengan menuntut agar Israel menghentikan aneksasi di Syaikh Jarrah sebagai bentuk solidaritasnya kepada warga Tepi Barat?. Apakah pihak yang dijajah tidak bisa membela diri dan mempertahankan milik mereka yang tersisa?.
Poin lain yang digunakan untuk menggembosi HAMAS adalah, HAMAS disebut organisasi teroris. Masalahnya yang menyebutnya organisasi teroris adalah Amerika Serikat, dengan standar yang disukainya. Negara-negara Arab yang tersandera politik oleh AS terpaksa ikut melabeli HAMAS organisasi teroris. Perlu diketahui HAMAS berbeda dengan organisasi teror seperti Al-Qaeda atau ISIS. HAMAS tidak memiliki agenda jihad global. Perjuangan HAMAS murni perjuangan kemerdekaan. HAMAS dalam sejarah perlawanannya tidak pernah melakukan serangan di luar Israel, targetnya hanya Zionis Israel. Tidak pernah misalnya, HAMAS melakukan serangan di AS atau di Eropa, meski negara-negara tersebut penyokong terkuat Israel. HAMAS juga tidak pernah mensponsori amaliyah jihad di Asia Tenggara. HAMAS memperjuangkan kemerdekaan Palestina, bukan ingin mendirikan pemerintahan global dalam bentuk khilafah. Karena itu, kedutaan besar Palestina di Indonesia pernah geram, karena setiap kelompok-kelompok khilafah melakukan aksi damai di Indonesia, sambil membawa-bawa bendera Palestina, yang tidak ada sangkut pautnya dengan agenda rakyat Palestina. Jadi mendukung HAMAS meski dilabeli organisasi teroris oleh AS, bukan berarti mendukung terorisme.
Satu lagi serangan verbal yang ditujukan pada HAMAS, "Lihat kemewahan hidup para petingginya." Ismail Haniyah dan Khaled Mashaal diantara elit HAMAS yang kerap dituding memanfaatkan ketertindasan warga Gaza demi kepentingan pribadi. Keduanya disebut tinggal di Qatar dengan fasilitas sangat mewah. Kontras dengan kehidupan serba sulit warga Palestina di Gaza. Saat militer Israel melancarkan serangan roket ke Gaza, setidaknya kedua petinggi HAMAS itu sedang tidak berada di Gaza.
Pihak yang pertama melontarkan tuduhan korupsi pada Khaled Mashaal adalah Israel. Tidak tanggung-tanggung, PM Israel Benyamin Netanyahu yang langsung melontarkannya kepublik dengan berbagai deretan bukti dokumentasi digital Khaled Mashaal berkeliaran di suite hotel bintang lima di negara-negara Teluk. Tuduhan korupsi yang tidak pernah terbukti. Darimana elit HAMAS itu bergelimang harta?. Karena memang kolega-kolega HAMAS dari negara-negara Teluk adalah saudagar-saudagar super kaya. Persoalkan, mengapa negara-negara Arab bisa sedemikian begitu kaya dan bergelimang kemewahan sementara ada Palestina yang masih dalam kondisi terjajah sampai hari ini. Karena tidak berkutik dengan berbagai sandera politik, rasa solidaritas bangsa Arab akhirnya 'hanya' bisa diberikan dengan gelontoran dana. Termasuk memfasilitasi operasional kegiatan HAMAS di luar negeri.
Keberadaan elit-elit HAMAS di luar negeri hal yang tidak bisa dihindari demi keamanan. Mengingat, tidak sedikit tokoh penting HAMAS yang menjadi target pembunuhan Israel. Tokoh Hamas Palestina, Mahmoud al-Mabhouh terbunuh di Dubai. Di luar negeri saja, Mossad masih bisa melacak dan melakukan pembunuhan. Bagaimana jika petinggi HAMAS tetap berada di Gaza dengan sistem perlindungan yang sangat minim. Tahun 1997, Khaled Mashaal pernah sampai sekarat diserang Mossad di Kantor HAMAS di Amman Yordania. Insiden yang membuat Raja Yordania, Hussein marah besar. Tidak ada sumber informasi mengenai kehidupan mewah petinggi HAMAS di negara-negara Teluk kecuali bersumber dari media-media Israel. Sejumlah media di Indonesia memuat berita mendiskreditkan HAMAS dengan menyebutnya organisasi teroris yang menjual janji kemerdekaan Palestina sambil memperkaya diri sendiri. Sumber beritanya, dari Jerusalem Post.
KIta tidak mempersoalkan tuduhan korup itu benar atau tidak. Warga Gaza sendiri tidak ada yang mempedulikan rumor itu. Fakta yang bisa dilihat, HAMAS adalah kelompok terkuat yang mendapat dukungan dari mayoritas masyarakat Gaza. Dukungan yang riil dan organik. Karena itu mengapa Iran tidak mau melepas dukungan pada HAMAS, sebab menerima atau tidak, HAMAS adalah representatif warga Gaza. Memang masih banyak faksi perlawanan lain, bahkan lebih sangar dari HAMAS. Namun HAMAS tetap yang terkuat dukungannya di Gaza. Jadi yang bisa dilakukan, abaikan pejuang elit HAMAS yang busuk. Sebab perjuangan kemerdekaan Indonesiapun tidak luput dari orang-orang brengsek yang memanfaatkan peluang sulit untuk memperkaya diri sendiri. Bukankah sejarah nasional kita menyuguhkan penyelundupan beras yang pernah dilakukan Soeharto saat menjadi panglima kodam. Penyelundupan tersebut bukan untuk kepentingan Kodam tapi untuk memperkaya diri. Jenderal Nasution sudah hendak memecatnya dari TNI, namun diselamatkan oleh Jenderal Gatot Subroto dengan alasan, "Soeharto masih bisa diperbaiki". Dengan kelakuan busuk satu atau segelintir pejuang, tidak lantas perjuangan harus digembosi dan tidak didukung.
Berita terbaiknya, telah didorong perubahan struktur elit dalam HAMAS. Telah muncul tokoh-tokoh muda asli Gaza seperti Mohammed Deif dan Yahya Sinwar. Mohammed Deif Komandan Brigade Al Qassam muncul sebagai tokoh muda HAMAS yang dielu-elukan warga Gaza. Kemenangan HAMAS dalam perang 11 hari melawan Israel, yang memaksa Israel meminta gencatan senjata lebih dulu tidak lepas dari kelihaiannya.
Menjelang dini hari Jumat semalam, saat diumumkan kesepakatan gencatan senjata, ribuan warga Gaza keluar rumah dan menyebut itu kemenangan Palestina. Mereka merayakan efouria kemenangan, dengan meneriakkan, "Allahu Akbar! Dengan Jiwa dan Darah Kami Menebusmu, Deif!". Anda tahu? Panglima militer HAMAS Muhammed Deif itu dijuluki "Kucing 9 Nyawa" oleh Mossad karena selalu lolos dalam upaya pembunuhan. Ia telah kehilangan sebelah matanya, kedua kaki dan tangannya, serta istri dan kedua anaknya dalam rangkaian percobaan pembunuhan yang mengincar nyawanya. Namun ia tetap bertahan di Gaza, tidak sebagaimana Haniyah dan Khaled. Apa hanya karena ada elit HAMAS yang hidup nyaman di hotel bintang lima di Qatar, perjuangan tulus pejuang-pejuang HAMAS lainnya kita nafikan?. Ini falasi jenis "hasty generalization", menggunakan sampel kecil utk menggeneralisasi keseluruhan.
Selamat atas kemenangan Gaza… Kemerdekaan Palestin sepenuhnya telah semakin dekat..
Panjang umur perjuangan….
-Ismail Amin Pasannai-
(maaf saya tidak memosting foto Mohammed Deif, khawatir FB kembali menegur, tidak sesuai kebijakan komunitas)
Follow juga IG saya:
https://www.instagram.com/ismail07amin/
Subscribe juga chanel Youtube saya:
https://www.youtube.com/c/IsmailAmin
https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=10216972182010063&id=1631840410
Comments
Post a Comment