Syirkah Harus Berlandaskan Akidah dan Akhlak
*Syirkah Harus Berlandaskan Akidah dan Akhlak*
Sahabat yang Dirahmati Allah, Syirkah adalah salah satu bagian dari ilmu Islam yg disebut Fiqih Muamalah dimana ketentuan juga syarat tetap berlaku dalam menjalankannya dan salah satunya adalah Akidah dan Akhlak.
Akidah dan akhlak adalah fondasi seorang muslim dalam menjalani kehidupannya. Termasuk dalam melakukan kegiatan Syirkah, Transaksi atau kegiatan ekonomi apa pun yang dilakukan harus dilandasi dengan dua hal tersebut.
a. Akidah
Ketika seseorang men-tasharruf-kan hartanya, sesuatu yang harus diyakini adalah bahwasanya pemilik hakiki harta yang ada di tangannya itu adalah Allah .Sebagaimana firman-Nya dalam al-Quran:
Kepunyaan-Nya-lah semua yang ada di langit, semua yang di bumi, semua yang di antara
keduanya dan semua yang di bawah tanah. (Q.S.Thaha: 6).
Sehingga ia hanya bertindak sebagai wakil dari pemilik harta yang sesungguhnya. Di mana seorang wakil hanya boleh menggunakan harta tersebut sesuai dengan keinginan sang muwakkil yaitu Allah
Imam Abu Hanifah selain dikenal sebagai ulama besar pendiri mazhab Hanafi, beliau juga adalahseorang pebisnis yang sukses. Sang imam pernah suatu kali mengumpulkan keuntungan bisnisnya lalu kemudian diberikan kepada ulama-ulama ahli hadis yang sudah sepuh, kemudian beliau berkata, “Jangan
memuji kecuali kepada Allah! Sebab ini bukan hartaku melainkan karunia Allah yang kebetulan ada padaku.”Maka, ketika seseorang meyakini bahwa semua harta yang ada padanya adalah milik Allah dia akan sadar dan memposisikan dirinya sebagai wakil dan pemegang amanah yang berkewajiban untuk menggunakan harta yang dititipkan padanya sesuai dengan aturan yang Allah berikan sebagai pemilik
harta yang sesungguhnya.
b. Akhlak
Kegiatan muamalah juga harus berpedoman pada akhlak Islami. Untuk itu Islam melarang praktik-praktik muamalah yang bertentangan dengan prinsip akhlak tersebut. Haram berbuat zalim, menipu, berbuat curang, mengambil hak orang lain, memanipulasi timbangan dan lain sebagainya. Sebab itu semua bertentangan dengan kaidah akhlak: “Pergaulilah orang lain sebagaimana kamu ingin orang lain mempergauli kamu.”Sebagaimana kita tidak mau dicurangi, maka janganlah kita mencurangi orang lain. Sebagaimana kita tidak ingin ditipu, janganlah kita menipu orang lain. Sebagaimana sabda Nabi Muhammad Dari Anas bin Malik Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم
bersabda, “Tidak sempurna iman salah seorang di antara kalian sehingga dia menyukai untuk saudaranya apa yang dia sukai untuk dirinya. (H.R. Bukhari Muslim).
Muamalah tanpa akhlak hanya akan membuka ruang persaingan yang tidak sehat. Orang hanya akan berpikir bagaimana caranya untuk mendapatkan keuntungan sebanyak-banyaknya. Tidak peduli apakah dilakukan dengan cara yang halal atau tidak.
_Abu Assakha_
Channel *BisnisBarengID*
*Telegram* = https://t.me/joinchat/AAAAAFlfX7x16QLxCpJ3ng
*WhatsApp* = https://chat.whatsapp.com/CDLQKzfH36e3lGkan4Y65A
*Facebook* = @SyirkahDigital
*Instagram* = @syirkah_digital
Silahkan *Share* ke teman-teman muslim lainnya Jika Dirasa Bermanfaat.
Jazakumullahu khairon katsiro
Comments
Post a Comment