Tradisi dan gempa
Sejak lama penduduk semenanjung Iberia (sekarang Portugal dan Spanyol) mempraktekkan tradisi nenek moyang mereka, bahkan setelah masuknya agama katolik di abad ke 2-3M ataupun islam 5 abad kemudian. St. Martinus Bracarensis (died 580), uskup Gallaecia melaporkan: "Orang-orang bodoh menyembah setan-setan yg mendiami sungai, mata air dan hutan serta membuat sedekah pengorbanan kepada mereka seolah-olah mereka adalah dewa".
Tradisi pagan ini sampai sekarang bisa dilihat di beberapa tempat di spanyol, Asturia di utara contohnya. Islam tak terlalu lama memberi pengaruh di Asturia, hanya sekitar 7 thn, dan hal ini bisa jadi membuat Asturia menjadi tempat paling klenik di spanyol, mulai dari pancuran, pohon, kuburan keramat semua ada di Asturia. Kuil-kuil Kristen pun dibangun di atas monumen prasejarah, dimana kerumunan peziarah berdoa kepada orang suci setempat di samping gundukan2 monumen neolitik. Namun demikian, meskipun Islam pernah lama berkuasa di Malaga dan Sevilla, hal itu tak berarti kota2 itu bebas dari tempat2 yg dikeramatkan. Ini semua membuktikan bahwa orang2 di tanah Iberia atau Andalusia tetap mempraktekkan tradisi2 yg akrab dgn kesyirikan bahkan ketika orang telah memeluk islam.
(Mirip dgn di indonesia) rusaknya aqidah itu makin diperparah oleh toleransi kebablasan yg dimulai sejak pertengahan abad ke-10 saat dimana makin berkembangnya paham2 filsafat, yg pada intinya adalah mempromosikan 'semua agama benar'. Orang2 seperti Maimonides (yahudi), Ibnu Sina (syiah), dan Ibnu Arabi (sufi) adalah sebagian nama2 yg paling bertanggung jawab atas kerusakan2 itu, yg pada gilirannya bermuara pada maraknya kemaksiatan di Andalusia.
Ahli sejarah tentang Andalusia, Dr. Aidha Khaled menulis dlm thesis-nya: "Melalui penelitian, menjadi jelas bagi saya bahwa semakin dekat wanita dengan masa awal Islam, semakin dekat ia dengan ruh Islamnya, sehingga menjadi lebih dekat dengan sifat malu dan jauh dari kesesatan dan kecabulan. Dan semakin ia menjauh dari masa itu dan terlibat dalam gaya hidup Andalusia, ia menjadi lebih dekat pada penyimpangan dari perilaku Islam dan kreativitas2 tanpa rasa berdosa. Ia mengekspresikan dirinya secara berani dalam puisi, menyanjung pria: memuji, menyindir, berbalas pantun dgn pria, bertukar syair, serius pada satu waktu dan manja pada kesempatan lain”
Itu adalah gambaran umum bagaimana perilaku wanita2 Andalusia kala itu. Mereka mengekspos bebas sisi femininnya, persis seperti kaum liberal jaman now. Salah satu yg terkenal adalah Walladah bint Mustakfi (died 1091). Walladah, yg merupakan anak raja Muhammad III, memposisikan dirinya sebagai sosialita utama di Cordoba. Ia membuka club house eksklusif yg diramaikan oleh penyair, musisi, dan seniman, dimana pengunjung dapat menikmati hiburan2 dan bertukar pantun2 romantis. Layaknya kaum feminis liberalis abad ini, Walladah juga menantang aturan2 syariat. Satu ciri Walladah adalah biasa kluyuran ke tempat2 publik tanpa jilbab dan mengenakan baju tunik transparan dgn bordir bertuliskan puisi2 vulgarnya.
Seiring dgn kemajuan taraf kehidupan rakyat, di sisi lain kehidupan liberal makin merusak semua sendi kehidupan di Andalusia, tak terkecuali urusan eljibiti. Dalam "La Escondida Senda: Homosexuality in Spanish History and Culture", Daniel Eisenberg berpendapat homoseksualitas berkembang pesat di Andalusia karena beberapa raja atau pejabat negara pun mempraktekkannya. Beberapa diantaranya bahkan "memelihara" hareem laki-laki di istananya. Dalam Encyclopedia of Medieval Iberia, Eisenberg menulis: "Di Andalusia, homoseksualitas dipraktekkan oleh golongan terpelajar dan juga elit politik. Bukti perilaku ini ditemukan pada pejabat (raja) seperti Abd ar-Rahman III, al-Hakam II, Hisham II, dan al-Mutamid, yg secara terang2an memelihara hareem laki-laki. Dalam memoar Badis, raja dinasti Zirid terakhir di Granada, disebutkan bahwa prostitusi homoseksual mendapat bayaran lebih tinggi dan memiliki client kalangan terpandang dibanding prostitusi wanita".
Dan entah kebetulan atau tidak, tanpa bermaksud mencocok2an ... faktanya adalah abad ke-10 adalah masa dimana terjadi frekuensi gempa terbanyak dlm sejarah Spanyol. Tercatat 10 gempa besar melanda wilayah itu sejak thn 944 sd 1048. Jika gempa2 itu tak juga cukup memberi pelajaran bagi kita, maka musibah terbesar sesungguhnya adalah musnahnya (kejayaan) islam dari Andalusia.
Sejarah berulang kejadiannya dgn pelaku sejarah yg berbeda
Tinggal lagi bagaimana kita mengambil pelajaran darinya.
Wallahu'alam.
**
:
Allah berfirman:
“ *Dan APA SAJA musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahan)*.” (QS. As-Syura:30)
”Telah nampak *kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka*, agar mereka kembali (kejalan yang benar).”
(Qs. Ar Ruum 30 : 41)
Allah SWT berfirman:
لُعِنَ ٱلَّذِينَ كَفَرُواْ مِن بَنِي إِسرَٰءِيلَ عَلَىٰ لِسَانِ دَاوُۥدَ وَعِيسَى ٱبنِ مَريَمَ ذَٰلِكَ بِمَا عَصَواْ وَّكَانُواْ يَعتَدُونَ. كَانُواْ لَا يَتَنَاهَونَ عَن مُّنكَر فَعَلُوهُ لَبِئسَ مَا كَانُواْ يَفعَلُونَ
“ *Telah dilaknat* orang-orang kafir dari Bani Israil dengan lisan Daud dan Isa putera Maryam. Yang demikian itu, disebabkan mereka durhaka dan selalu melampaui batas.
*Mereka satu sama lain selalu tidak melarang tindakan munkar yang mereka perbuat*. Sesungguhnya amat buruklah apa yang selalu mereka perbuat itu” (QS. Al-Maidah: 78-79).
Comments
Post a Comment