Kenapa RIBA menghampiri Hidup ANDA ?

*Kenapa RIBA menghampiri Hidup ANDA ?*

Alasan Mengapa kita wajib menghindari Keharaman (makanan haram) adalah karena memakan sesuatu yang haram merupakan dosa pertama yang dibuat oleh manusia. Dan hal itu terjadi pada
Nabi Adam alaihissalam ketika masih di dalam surga.

Ketika Allah menciptakan Nabi Adam alaihissalam di surga, semua makanan yang ada di dalamnya telah diizinkan untuk dimakan. Dan surga memiliki koleksi kuliner yang tidak terbatas jumlahnya, baik yang terbuat dari bahan hewani atau nabati.

Bahkan, di surga nyaris tidak ada makanan atau minuman yang haram. Boleh dibilang semua hukumnya halal, termasuk  makanan atau minuman yang di dunia ini haram hukumnya.

Contohnya khamar, yang di dunia ini termasuk minuman yang haram, dimana keharamannya berlaku untuk semua syariat yang pernah Allah SWT turunkan ke muka bumi. Namun di dalam surga, khamar justru tidak haram. Al-Quran Al-Kariem memberitahukan kepada kita bahwa nanti di surga, khamar itu halal diminum.

مَثَلُ الْجَنَّةِ الَّتِي وُعِدَ الْمُتَّقُونَ فِيهَا أَنْهَارٌ مِّن مَّاء غَيْرِ آسِنٍ وَأَنْهَارٌ مِن لَّبَنٍ لَّمْ يَتَغَيَّرْ طَعْمُهُ وَأَنْهَارٌ مِّنْ خَمْرٍ لَّذَّةٍ لِّلشَّارِبِينَ وَأَنْهَارٌ مِّنْ عَسَلٍ مُّصَفًّى

Perumpamaan  surga yang dijanjikan kepada orang-orang yang bertakwa yang di dalamnya ada sungai-sungai dari air yang tiada berubah rasa dan baunya, sungai-sungai dari air susu yang tidak berubah rasanya, sungai-sungai dari khamar yang lezat rasanya bagi peminumnya dan sungai-sungai dari madu yang disaring. (QS. Muhammad : 15)

Dan Satu-satunya yang Allah haramkan bagi Nabi Adam ‘alahissalam dan istrinya untuk dimakan pada saat itu ialah satu pohon saja.

Dan menarik untuk digaris-bawahi bahwa ketika Allah melarang Nabi Adam dan istrinya untuk memakannya, ketentuan Allah SWT itu sangat jelas, bahkan dengan menunjuk langsung pohon itu.

وَيَا آدَمُ اسْكُنْ أَنتَ وَزَوْجُكَ الْجَنَّةَ فَكُلاَ مِنْ حَيْثُ شِئْتُمَا وَلاَ تَقْرَبَا هَـذِهِ الشَّجَرَةَ فَتَكُونَا مِنَ الظَّالِمِينَ

Hai Adam bertempat tinggallah kamu dan isterimu di surga serta makanlah olehmu berdua  di mana saja yang kamu sukai, dan janganlah kamu berdua mendekati pohon ini, lalu menjadilah kamu berdua termasuk orang-orang yang zalim.(QS. Al-A’raf : 19)

Tegas Allah bolehkan semua makanan yang ada di surga. Dan ketika melarang untuk memakan satu pohon, perhatikan pada kalimat ‘pohon ini’, disitu jelas sekali Allah menunjuk langsung kepada pohon itu, sehingga tidak ada sedikit pun masalah yang bersifat remang-remang atau syubhat.

Tidak ada alasan bagi Nabi Adam dan istrinya untuk beralibi bahwa larangannya tidak jelas dan sebagainya.

Namun meski demikian, ternyata keduanya malah memakan buah yang terlarang dari pohon yang terlarang. Ya, itulah yang mereka berdua lakukan. Padahal kalau dipikir-pikir dengan logis, untuk apa sih keduanya masih penasaran memakan buat terlarang, bukankah ada bermilyar jenis makanan di surga yang halal, termasuk khamar?

Kenapa justru Nabi Adam dan istrinya malah memakan satu-satunya makanan yang diharamkan?

Disitulah inti pelajarannya, bahwa ternyata urusan Syahwat dan makanan memang sebuah ujian besar bagi manusia, anak-anak Adam di dunia ini.

Catatan penting dalam hal ini bahwa yang menjadi inti masalah bukan pada keremangan hukum atau syubhatnya

Yang jadi masalah justru pada jiwa manusia yang mudah dibujuk Iblis untuk memakan makanan yang sudah jelas-jelas dilarang untuk dimakan.

Nah Bagaimana Hubungannya Dengan RIBA 

Allah Ta’ala berfirman:

وَأَحَلَّ اللَّهُ الْبَيْعَ وَحَرَّمَ الرِّبَا

“Dan Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba.” [Al-Baqarah: 275]

Jelas Dalil ini Allah Mengharamkan RIBA dan Anda Masih Mengambilnya Juga. Padahal jelas Bermilyar milyar Muamalah yg Halal sudah Allah Berikan namun tetap yang satu ini tidak Bisa dihindari

Jagalah Syahwat dan Panjang Angan angan mulailah Hidup dengan Penuh Rasa Syukur maka Allah akan tambahkan dan limpahkan keberkahan

_Abu Assakha Ananta_

Comments

Popular posts from this blog

jenis-jenis Sistem Transmisi mobil

Kudeta Jokowi Mulai Tercium Oleh Prabowo Subianto

Jumlah rakaat shalat tarawih sesuai tuntunan