Kami Tidak Takut
*PHOBIA TINGKAT TINGGI*
_________
Oleh: Irkham Fahmi al-Anjatani
Beberapa tahun yang lalu mereka membuat kampanye 'Kami Tidak Takut'. Kalimat itu ditujukan kepada orang-orang yang dianggapnya sebagai Islam radikal, untuk menyindir mereka. Tidak tanggung-tanggung, sang raja pun ikut mengkampanyekannya.
Tapi apalah daya, ternyata itu hanya lantang di suara. Faktanya mereka takut luar biasa. Hingga semua informasi tentang ajaran syariah dan khilafah, yang mereka tuding sebagai bagian radikalisme, mereka tutup-tutupi dengan sekuat tenaga.
Terakhir, mereka ketakutan dengan tayangnya film 'Jejak Khilafah Di Nusantara'. Semua media yang berusaha menayangkan itu mereka blokir, termasuk youtube di antaranya. Mereka bergerak cepat agar informasi yang utuh tentang kebaikan-kebaikan khilafah bagi Nusantara tidak sampai kepada rakyatnya.
Sebuah pemandangan yang menggelikan. Mengaku tidak takut tetapi kenyataannya takut luar biasa. Itu artinya mereka sudah merasa kalah. Semua framing yang selama ini mereka buat bahwa khilafah tidak ada dalilnya, khilafah mengajarkan kekerasan, khilafah tidak pernah ada keterkaitannya dengan Indonesia semua sudah terbantahkan.
Kalah perang opini akhirnya maen blokir-blokiran. Mentang-mentang lagi megang kekuasaan, punya wewenang, apalagi punya uang. Sama seperti orang maen bola, kalah bertanding wasit coba mereka kendalikan.
Meski begitu, sekeras apapun mereka menutup-nutupi kebenaran, sedalam apapun mereka mengubur sejarah, Allah pasti akan menampakkan kebenaran itu. Dan orang-orang yang berimanlah yang berani untuk menerimanya.
يُرِيدُونَ لِيُطْفِئُوا نُورَ اللَّهِ بِأَفْوَاهِهِمْ وَاللَّهُ مُتِمُّ نُورِهِ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُونَ
"Mereka ingin memadamkan cahaya Allah dengan mulut mereka, tetapi Allah (justru) menyempurnakan cahaya-Nya, walaupun orang-orang kufur membencinya", (QS. As-Shaf: 8).
#NgakuBeraniTapiTakut
#JejakKhilafahDiNusantara
Comments
Post a Comment