Khilafah vs rezim, jejak khilafah


*BENAR-BENAR REZIM PENGECUT !*

Oleh : *Ahmad Khozinudin*
Sastrawan Politik

Awalnya, rezim menjual Narasi Khilafah bukan ajaran Islam. Khilafah adalah hal baru yang diada-adakan Hizbut Tahrir. Namun, Narasi ini gagal. Sebab, baik secara fiqh maupun historis, Khilafah adalah ajaran Islam dan pernah eksis di pentas sejarah peradaban dunia lebih dari 13 Abad.

Kemudian, rezim cari akal. Berusaha menisbatkan Hizbut Tahrir pada Konsepsi Khilafah yang diperjuangkan umat Islam. Dengan harapan, ada keengganan Umat untuk memperjuangkan Khilafah, karena dianggap perjuangan Hizbut Tahrir.

Cara ini pun gagal, sebab jika ada Khilafah ala Hizbut Tahrir, lantas Khilafah ala rezim seperti apa ? Apakah Khilafah ala Rezim itu khalifah nya seperti sosok 'Umar bin Khattab' yang gemar berhutang ? Raja Nge-Prank dan terkenal khianat ? Karena umat mengindera bahwa Khilafah adalah milik umat, dan bukan Khilafah seperti klaim rezim, umat pun tetap merapat pada Khilafah, mendekat pada Hizbut Tahrir.

Agar, legitimasi Khilafah tidak membenam dibenak umat sebagai keyakinan, kewajiban yang harus ditegakkan, dosa jika ditinggalkan, maka rezim berusaha menggeser pelajaran Khilafah dari Bab Fiqh menjadi Bab Sejarah. Sebab, sebagai sejarah peradaban Islam, Khilafah memang tak mungkin dihapus dari benak Umat Islam.

Lagi lagi, harapannya agar umat hanya memaknai Khilafah hanya sekedar sejarah, hanya sebatas NOSTALGIA, dan tak ada kewajiban secara Fiqh untuk memperjuangkannya.

Giliran Umat Islam membahas Khilafah dari aspek sejarahnya, hubungan Khilafah dengan Nusantara, membahas JEJAK KHILAFAH DI NUSANTARA, Rezim kembali murka, tapi tak berani unjuk muka. Rezim pengecut, berusaha "MEMBREIDEL" acara nonton bareng film jejak Khilafah di Nusantara.

Dikiranya ini zaman Soeharto ? Sekali breidel koran langsung tiarap ? Ini era 4.0 bung ! Era digital, dimana dalam hitungan detik, informasi bisa dikapitalisasi. Dalam hitungan detik, benteng pongah penguasa mampu ditembus ringan oleh para mujahid sosmed.

Celakanya, rezim ini belum bisa belajar bahwa mujahid sosmed semakin di breidel, semakin bersemangat. Semakin dibendung, arus opini Khilafah semakin mengumpul, menggelegak, dan akhirnya meluber menyapu ke seluruh penjuru.

Sekarang rezim bisa rasakan, apapun problem politiknya, Khilafah solusinya. Sekarang, semua bicara Khilafah. Dikit dikit Khilafah, dikit dikit Khilafah, Khilafah kok dikit dikit ? Mau banyak ? Silahkan bendung lagi opini Khilafah, kami mujahid sosmed pasti akan meluluhlantakkan bendungan itu.

Semakin hari, semakin terlihat betapa ringkihnya kekuasaan rezim. Rezim tak sanggup lagi menghalangi laju dakwah syariah dan Khilafah. 

Represi yang diadopsi rezim bukannya menciutkan nyali para pejuang Islam, tetapi justru ibarat bensin yang disiram ke kobaran api. Tak ada satupun sudut putar dalam perjuangan, kereta dakwah akan terus melaju hingga sampai ke tujuan.

InsyaAllah, dalam waktu dekat Khilafah akan segera tegak, dan dari bumi Nusantara. Sejak saat itu, Nusantara akan dikenal peradaban sebagai Madinah kedua, pusat peradaban Khilafah pertama dari Khilafah ala Minhajin Nubuwah yang telah dijanjikan. [].

Comments

Popular posts from this blog

jenis-jenis Sistem Transmisi mobil

Kudeta Jokowi Mulai Tercium Oleh Prabowo Subianto

Jumlah rakaat shalat tarawih sesuai tuntunan