SEMUA GARA GARA DEMOKRASI

*SEMUA GARA GARA DEMOKRASI*

Oleh : *Ahmad Khozinudin*
Sastrawan Politik

Tuna politik itu lebih berbahaya dari tuna netra, atau tuna rungu (bolot). Tuna politik itu, seperti pencuri diterkam harimau, lantas dia berteriak memfitnah hukum Islam itu sadis karena hendak memotong tangannya.

Saat ini, kekuasaan yang ada, masyarakat yang ada, semua berada dalam  genggaman demokrasi. Jika ada kebaikan atau keburukan, layaklah semuanya dinisbatkan pada demokrasi.

Namun, begitu kerusakan kian parah, korupsi makin brutal, dekadensi moral merajalela, perzinahan, LGBT, Pandemi, kemiskinan, pengangguran, perpecahan, disintegrasi, kenapa menyalahkan Khilafah ? Apa andil dan peran Khilafah atas semua kerusakan ini ? 

Mengigau ! Meracau ! Linglung ! Atau tepatnya, tuna politik. Saat sistem politik dikuasai dan diatur oleh demokrasi, melahirkan kerusakan, kenapa sistem politik Khilafah yang disalahkan ? Buruk muka cermin dibelah, buruk Demokrasi Khilafah yang dituding bersalah.

Karena itu, aneh dan ga nyambung, ketika ada Narasi menyalahkan Khilafah padahal yang berkuasa saat ini demokrasi. Semua kerusakan ulah demokrasi, gara gara demokrasi, jadi jangan jadikan Khilafah kambing hitam.

Sejumlah poster dan spanduk dipasang untuk mendeskreditkan Khilafah, dilakukan oleh ormas yang mengaku Islam. Padahal, Khilafah adalah ajaran Islam.

Kalau anda ingin bukti, bahwa Khilafah menyejahterakan, khilafah menyelamatkan, coba tahan sebentar mulut anda untuk menghalangi Khilafah berdiri, biarkan pejuang Khilafah mendirikan khilafah, biarkan Khilafah mengatur negeri dan umat ini. Setelah itu, barulah anda bicara, salahkan Khilafah jika tidak mampu menyejahterakan, atau cukup diam jika ternyata Khilafah memang solusi yang diharapkan.

Serangan dan cacian anda pada Khilafah itu obscuur dan prematur. Obscuur karena tidak jelas, siapa yang berbuat tetapi Khilafah yang diminta bertanggung jawab. Prematur, karena tudingan diarahkan pada Khilafah, padahal Khilafah belum berkuasa.

Saya ingatkan, semua kerusakan ini adalah ulah demokrasi. Sebab, semua UU dan peraturan yang diterapkan adalah aturan Sekuler hasil demokrasi. 

Kekuasaan juga ada ditangan demokrasi, demokrasi yang punya wewenang memerintah dan melarang, bukan syariah Allah SWT. Karena itu, boleh anda tuli tapi jangan tuna Politik. 

Sebab, berbahaya sekali jika Anda tuna politik. Kesalahan ada pada demokrasi, tapi anda digiring untuk marah pada Khilafah. Jaka Sembung Bawa Golok, Ga Nyambung ! [].

Comments

Popular posts from this blog

jenis-jenis Sistem Transmisi mobil

Kudeta Jokowi Mulai Tercium Oleh Prabowo Subianto

Jumlah rakaat shalat tarawih sesuai tuntunan