Islam dan Arab
*Islam atau Arab*
Tulisan ini untuk mengajak umat muslim Indonesia lebih kritis dalam memahami tentang "ISLAM dan ARAB' dengan kebudayaannya, sehingga kita tidak terperangkap dalam kesesatan pemikiran yang sempit tentang
*I S L A M*
*1.* Menjadi Muslim berbeda dengan menjadi orang Arab, maka "ISLAMISASI" jelas-jelas berbeda dengan "ARABISASI".
*2.* Islam itu bukan ajaran Arab, walaupun :
» Al-Qur'an berbahasa Arab,
» dan Nabi Muhammad dari kaum Arab.
Islam itu 'Jalan Hidup', 'Prinsip Hidup' bukan keyakinan orang Arab.
*3.* Faktanya...
» Turunnya ajaran Islam justru 'ditentang' oleh kaum Arab di masa itu karena Islam datang mengubah
» Tradisi,
» Keyakinan,
» Kebiasaan jahiliyah orang-orang Arab.
*4.* Islam datang kepada kaum Arab membawa 'Tatanan yang Baru' sama sekali, baik dalam hal
» Tradisi,
» Kebiasaan,
» Akhlak,
» Hukum,
» dan juga Cara Hidup.
*5.* Perlu dicatat... !
Karena Al-Qur'an dan Nabi Muhammad berbahasa Arab, maka 'Bahasa Arab' juga tidak bisa dipisahkan dari 'Agama Islam' karena Kitab Sucinya adalah berbahasa Arab.
*6.* Juga sebuah kewajaran bahwa Agama Islam awalnya disebarkan oleh orang Arab karena memang agama Allah yang pamungkas ini berasal dari sana.
*7.* Mengenai tokoh-tokoh besar Agama Islam ini adalah orang Arab itu pun wajar saja, karena merekalah kaum awal yang beragama Islam.
*8.* Jadi bisa dikatakan :
» Arab belum tentu Islam,
» dan Islam tidak harus Arab,
» yang jelas Islam itu pasti berdasarkan
"Al-Qur'an
dan
As-Sunnah"
*9.* Juga salah besar, bila dikatakan bahwa "Islamisasi sama dengan Arabisasi", lantas menolak Islamisasi dengan dalih,
"Ini Indonesia, bukan Arab"
*10.* Apa bedanya?
Jelas beda sekali, menjadi Arab atau bukan Arab itu adalah 'TAKDIR', sedangkan mengambil Islam atau mengabaikannya, itu adalah 'PILIHAN'
*11.* Islam itu ya Islam!!!
Tidak perlu ada pandangan :
"Disana Islam Arab,
disini Islam Nusantara",
ini pandangan yang mungkin niatnya baik tetapi justru berpotensi
"MEMECAH BELAH ISLAM". Sebaiknya dihindari.
*12.* Islam itu ya Islam!!!
Panduannya Kitabullah dan Sunnah, Khulafaur Rasyidin dan juga Tabiin, Tabiut Tabiin, Ulama Salaf, apapun Madzhabnya.
*13.* Adapun menjadi Muslim, tidak berarti meninggalkan budaya lokal.
» Bila bertentangan dengan Islam tinggalkan saja...
» dan bila tidak silahkan dilanjutkan.
*14.* Apa standar meninggalkan dan melanjutkan budaya setelah jadi Muslim?
Ya AQIDAH, bila bertentangan dengan Aqidah, ya mutlak harus ditinggalkan.
*15.* Misalnya seperti budaya
» Membuka Aurat,
» Menyembah pohon,
ya harus tinggalkan.
Beda dengan
» Arsitektur,
» Aneka Makanan (halal),
ya boleh dilanjutkan.
*16.* Islam masuk ke Cina, arsitektur masjid mirip pagoda, boleh saja tetapi sembahyang leluhur dengan hio, ya ditinggalkan, itu contohnya.
*17.* Islam masuk ke Indonesia, maka batik tetap lestari, bahkan menyerap nilai Islam, boleh saja tetapi menyembah batu dan patung harus dihapuskan.
*18.* Dalam Islam mudah saja, selama tidak dilarang syariat, amalkan saja. Namun bila sudah ada larangan syariat, maka :
*Islam yang harus*
*diutamakan*
*19.* Maka di dalam Islam, semua produk (fisik atau non-fisik) selain Aqidah, boleh saja diadopsi termasuk teknologi juga karena termasuk "produk non-aqidah".
*20.* Kita mencukupkan diri pada Kitabullah dan Sunnah, itu yang terbaik.
*21.* Kesimpulannya...
» Belajarlah Islam,
» Kaji terus Islam, jangan berhenti,
» Taati Allah dan Rasulullah semata,
» karena kita akan kembali kepada-Nya.
*22.* Kesimpulan lain, jadi Muslim kamu
» gak harus pakai sorban,
» gak harus berjubah,
» yang jelas Pikiranmu, Lisanmu, Amalanmu,
Harus ber-Azas Islam.
*23.* Jangan sampai terbalik,
» kamu pakai sorban,
» pakai sarung,
» mengenakan peci, jubah,
tetapi pola pikirmu dan referensimu liberal, jauh dari Kitabullah dan Sunnah Rasulullah.
*24.* Lebih bagus kamu memakai
» Batik,
» Kemeja,
» Kaos,
» Celana,
lalu setiap kamu mikir, lisan, amal, semua berdalil :
"Kitabullah
dan
Sunnah".
*25.* Lebih bagus lagi, kamu memakai peci, memakai sarung, mengenakan sorban, berjubah dan semua pikiran, lisan, amalmu, azasnya Kitabullah dan Sunnah, itu.
Jadi di dalam Agama Islam
*Aqidah dan Akhlak-lah* yang harus diutamakan... bukan simbol ...
Semoga menggugah qolbu kita...
Comments
Post a Comment