Tawakal Aqidah
Teringat beberapa tahun lalu saya dapat cerita, seorang kiyai yang diketahui menderita penyakit dalam kronis, namun anehnya beliau menolak dioperasi.
Bukan karena biaya, bukaaann!!!
Lalu??!
Alasannya karena menjaga aqidah.
Beliau khawatir, kalau dioperasi, nanti dalam hatinya akan ada perasaan bahwa dokter dan obat-obatan lah yang membuat sehat. Beliau lebih memilih untuk menerima keadaan sakitnya dan hatinya terjaga untuk hanya menyandarkan segala-galanya hanya kepada Allah SWT, daripada berikhtiar maksimal untuk sehat namun nanti hatinya akan sedikit condong kepada mahluk.
Menurut beliau, berobat itu hukumnya mubah/boleh, bukan wajib. Yang wajib saat sakit itu bersabar dan tawakkal. Sakit itu juga bentuk kasih sayang Allah kepada manusia, dengan sakit akan gugur dosanya, memperingan hisab di akhirat kelak. Masalah Hidup dan mati itu takdir Allah, sama sekali bukan karena usaha manusia.
Waktu dengar cerita itu saya cuma geleng-geleng, tidak bisa faham dengan jalan pikiran sang kiyai. Namun beberapa menit lalu saya tiba-tiba teringat kembali, merenung, dan sedikit paham..
Sebegitu berat masalah aqidah ini. Semakin berilmu seseorang, semakin berat tanggungannya, karena dia sudah faham kaidah-kaidahnya.
Yaa Muqolliba quluub, tsabbit qolbii 'ala diinik, wa 'ala tho'atik..
#renunganmalemjumat
Comments
Post a Comment