Bertemu Ismail Haniya saja sudah begitu bahagia . . .
3 Negara Terkenal di Palestina
(Tulisan 2 "Story of Gaza 2010).
Seumur hidup saya belum pernah bertemu Presiden negara sendiri, Republik Indonesia, meski sudah berkali-kali ganti kepemimpinan. Tidak pernah bermimpi memang.
Tetapi salah satu kebahagiaan tertinggi saya adalah bertemu, berbincang, bersalaman, pelukan dan cipika cipiki dengan pemimpin perjuangan rakyat Palestina, Ismail Haniya. Padahal saya tidak pernah bermimpi sebelumnya.
Bahkan ketika mendapat tugas berangkat ke Gaza pun, tidak terbersit bakal bertemu orang nomor satu dalam perjuangan Palestina itu sekaligus nomor wahid paling diincar oleh Israel. Ya berangkat saja, paling juga bertemu masyarakat Gaza. Itu saja.
Tetapi rupanya takdir Allah mempertemukan saya dengan beliau, Al Hafidz Ismail Haniya. Oya, nanti saya jelaskan kenapa ada sebutan "Al Hafidz" di depan nama beliau.
Tiga kali saya bertemu beliau selama penugasan di Gaza. Yang pertama saat acara penghargaan pelajar-pelajar terbaik se Palestina di gedung Kementerian Pendidikan. Kedua di Kampus Gaza University dalam sebuah acara (saya lupa acaranya, tapi tidak lupa bagaimana mereka menyambut kami), dan ketiga di kantor Perdana Menteri, kantor Ismail Haniya.
Yang menarik di dua acara resmi diatas adalah saat MC menyebutkan nama-nama pejabat negara, mulai dari Menteri Pendidikan, menteri lainnya hingga nama Perdana Menteri, Ismail Haniya, MC selalu menyebut "Al Hafidz" di depan nama para pejabat pemerintahan tersebut.
Perihal "Al Hafidz" itu, saya bertanya kepada Ahmad Al Najjar, salah satu pejabat kementerian Pendidikan yang selama di Gaza menemani kami. "Semua pejabat pemerintah wajib hapal quran, itu syarat mutlak," terang Al Najjar. MasyaAllah, langsung teringat diri sendiri.
"Bagaimana pejabat di Indonesia?" tanya Al Najjar penasaran. Dan saya cuma bisa tersenyum mencoba mengalihkan pembicaraan.
Saat acara di Kementerian Pendidikan dan di Kampus Gaza University (poto terakhir adalah gedung kampus), kami diberi tempat duduk di barisan depan, satu baris setelah para pejabat negara, dan satu baris dengan tamu lain dari Turki dan Malaysia.
Ya, Turki, Indonesia dan Malaysia adalah tiga negara paling terkenal di Gaza. Karena bantuan dan dukungan yang sangat besar dari tiga negara ini. Saat Ismail Haniya naik podium, beliau menyapa tamu-tamu dari ketiga negara tersebut dengan kalimat penuh hangat dan cinta, "kepada saudara-saudara kita dari Indonesia ...." kamera langsung mengarah ke wajah-wajah kami dan ditampilkan di layar besar di gedung. Tepuk tangan riuh dari semua yang hadir. Saya tersipu eh terharu, sebab itu kan kampus, pasti banyak mahasiswi... eh...
Pertemuan ketiga di kantornya langsung, disitu kami punya waktu lebih privasi untuk berbincang lebih lama dengan si pemilik wajah teduh penuh kharisma. "Terima kasih Indonesia, atas dukungan, bantuan dan doa yang tak henti untuk kami. Selain bantuan langsung, kami juga sering saksikan di televisi dukungan yang luar biasa dari masyarakat Indonesia, itu menguatkan kami. Sampaikan salam saya untuk masyarakat Indonesia", ujar Ismail Haniya.
Aih, ternyata aksi-aksi di jalanan dukung Palestina itu besar pengaruhnya. Terus dukung, sekecil apapun aksi kita, besar pengaruhnya bagi mereka.
Diplomasi kemanusiaan
Jika bertemu pemimpin negara sendiri atau negara lain harus menggunakan protokol keamanan, tiga kali bertemu langsung dengan Ismail Haniya boleh dibilang hampir tanpa protokol dan penjagaan ketat. "Orang Indonesia, Malaysia, Turki selalu datang ke Gaza dengan membawa kebaikan, kami percaya sepenuhnya", kata Al Najjar.
Negara melakukan perannya dengan pendekatan G to G, dan kami lembaga kemanusiaan juga punya peran, kami menyebutnya diplomasi kemanusiaan. Sebuah peran yang bisa menembus birokrasi tanpa seremoni kenegaraan.
Saat ini, saya rindu untuk kembali ke Gaza, semoga masih bisa bertemu kembali dengan Haniya, dan para pejuang lainnya di Gaza. Semoga Allah melindungi mereka.
Bertemu Ismail Haniya saja sudah begitu bahagia, apalagi kelak bertemu dan mencium wajah Rasulullah Muhammad Salallahu Alaihi Wasalaam. Itu mimpi kita semua. Semoga.
Bayu Gawtama, 2010
Dukung masyarakat Palestina
http://baikitumudah.com/bersamapalestina
https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=10158291830758041&id=742743040
Comments
Post a Comment