Respon pindah Ibukota oleh seorang pro

Kisah kemarin.
Setelah pagi-pagi saat mau pergi ditanya si mbak kenapa ibukota akan dipindah ke Kalimantan, pas ke rumah bapak pun tetiba yang diomongin adalah soal kepindahan ibu kota.

My father is a jokower.
Bapak waktu masih pns, jelas memilih si kuning. Setelah itu loyalitasnya diberikan untuk si merah. Kenapa?
Pertama, tentu karena nama besar Bung Karno. Bapak pengagum Bung Karno, kalau tidak bisa dibilang pemuja. Bapak mengagumi pemikiran-pemikiran Bung Karno. Dan tak mudah untuk mengubahnya.
Kedua, bapak orang Jawa masa dulu, yang masih kuat percaya bahwa presiden atau pemimpin negara, harus dipegang oleh orang Jawa. Pernah suatu ketika saat mengantar bapak mengurus pensiun, sepanjang jalan bapak banyak bercerita tentang hikayat pulau Jawa (yang aku tak dapat mengingatnya hehe). Yang aku ingat adalah, bapak bilang dulu di Jawa itu ada dua penguasa besar, Joko Tingkir dan Joko...apa aku lupa. Dan sekarang yang ketiga adalah Joko Widodo😊.

Tak mudah mengubah pemikiran dan kecintaan bapak pada bu banteng dan jkw, yang membuat aku dan suami kadang hanya bisa mendengar bapak menggebu memuji mereka, tanpa bisa mendebat. Apalagi aku. Aku biasanya hanya tersenyum-senyum kalau bapak sudah mulai keluar jokowernya. Kalau suami kadang masih mencoba mengimbangi dengan memberikan fakta-fakta, namun jelas sia-sia. Mau bicara bla bla bla dari A sampai Z tentang paslon 2, balik lagi bicara bla bla bla A sampai Z lagi tentang paslon 2, tetap bapak milihnya paslon 1😂.

Dan pagi kemarin, bapak jelas mengutarakan kekecewaannya atas rencana pemindahan ibu kota.
"Jkw terlalu terburu-buru.." kata bapak.
Kemudian bapak bercerita sedikit sejarah pulau Jawa, bahwa sejak dulu pulau Jawa itu adalah pusat pemerintahan, karena semua ada di pulau Jawa: lahan subur, material bangunan, orang-orang dengan etos kerja yang baik..semua tersedia di Pulau Jawa.

"Benar itu Pak Emil Salim yang secara tegas mengatakan, Pak Jokowi Anda itu salah!" ucap bapak. "Tapi pemimpin kadang tidak mau memdengar para penasehatnya."
"Ngeyel ya pah?" timpalku. 😅
Bapak bercerita kisah Sultan Agung yang sempat memindahkan pusat kerajaan, yang lalu setelah ia wafat, anaknya mengembalikan pusat kerajaan ke tempat semula.
"Jarak antara pusat kerajaan yang dibangun Sultan Agung dan pusat kerajaan lama hanya sekitar 10 meter. Dan jaman dulu itu dibutuhkan 300 ribu orang untuk memindahkan pusat kerajaan kembali ke tempat yang lama," kisah bapak.
"Sekarang pak jkw mau memindahkan ke Kalimantan yang jauh. Bagaimana mengangkat bahan-bahan bangunannya, tenaga kerjanya dari pulau Jawa. Membangun istana, gedung DPR MPR, pusat militer, kedutaan besar. Berapa biayanya? Lebih baik pak jkw memperbaiki pendidikan di Indonesia," bapak terus menumpahkan kekesalannya.
"Dulu bu Tien punya warisan kenangan Taman Mini. Bung Karno punya GBK, mungkin pak jkw sudah kehabisan ide, warisan kenangan apa yang akan dibuat.." 😅
"Dari dulu Bung Karno tidak pernah mengatakan ibu kota harus pindah dari Jakarta. Ibu kota itu harus di pulau Jawa. Ada itu lagunya tentang pulau Jawa.." Lalu bapak bernyanyi. Lagu tentang Pulau Jawa, yang mungkin sudah bertahun dihafalnya.
"Jika memang pak jkw jadi memindahkan ibukota, saya katakan, pak, Anda telah melupakan sejarah.."

My father is a jokower.
Satu jam lebih papa menumpahkan kekecewaannya akan keputusan pemindahan ibu kota yg tergesa-gesa. Memikirkan biaya pembangunan yang harus dibayar, persiapan yang tak matang, survei yang asal-asalan.
My father, an-eightytwo-year-old man, who is a real jokower.

"Sekarang begini, apakah Anda pak jkw bisa menjamin, bahwa presiden setelahnya tetap mau meneruskan ibukota di Kalimantan? Bagaimana nanti setelah beliau tidak memimpin, penerusnya ingin ibu kota kembali ke Jakarta? Dan harusnya pak jkw tanyakan kepada generasi muda, apakah mau ibukota dipindah ke sana? Karena nanti anak-anak muda ini yang akan melanjutkan kehidupan pemerintahan di sana."

My father is a jokower.
Tapi beliau bisa realistis berpikir bahwa pemindahan ibu kota ini sungguh sangat tergesa-gesa dan seharusnya tidak dilakukan.

Apakah kamu juga seorang jokower?
Siap ikut pindah ke sana?

😊😊😊😊

Fb. Yunita Tri Damayanti

Comments

Popular posts from this blog

jenis-jenis Sistem Transmisi mobil

Kudeta Jokowi Mulai Tercium Oleh Prabowo Subianto

Jumlah rakaat shalat tarawih sesuai tuntunan