Kelelahan mengurus keluarga?

"Kasian adiknya masih kecil, mau punya adik lagi"
"Iya, kalau ada uang mah enak punya banyak anak, lha kalau ga punya uang gimana biayain anak"
"Meuni rajin pisan tiap tahun udah anakan lagi"
"Hamil deui? Ya Allah meuni subuur pisaan"

Ini masih sebagian dari yang didengar. Belum lagi kalau dilihat sama orang lain, anak-anak sedang ada di dalam kondisi yang ga koopertif sama sekali 😆
Bisa lagi tantrum, nangis karena kita gagal mengartikan keinginan, atau kita salah menstransllete bahasa anak. Anak guling-guling nangis kejer. Lirikan mata dengan bahasa yang "menyiratkan meuni karunya teuing"
.
.

Bun, bersabarlah dalam kelelahan ini. Banyakin doa dan sholawat atas keadaan kita dalam mengasuh anak. Karena inilah senjata kita. Sabar dan sholat. Kenapa sabar ini paling utama. Karena, memang ga ada obat lain selain bersabar dalam menerima amanah dari Allah. Bayangkan pahala yang terbentang luas di rumah kita.
.
.
Anak-anak yang sedang menguji ketangguhan kita adalah ujian dari pengasuhan anak. Ga ada jalan lain selain kita merasa yakin, seperti yakinnya Nabi Yusuf as saat dijebloskan ke sumur, ia yakin akan ada pertolongan dan ga putus asa menerima kondisnya.
Seyakin Siti Hajar saat ditinggal oleh Nabi Ibrahim as sendirian bersama anaknya berdua dekat Baitullah dengan perbekalan beberapa kurma saja. Lalu Siti hajar meyakinkan dirinya
" Maka Allah tak akan menelantarkan kami, maka Allah tidak akan menelantarkan kami"
.
.

Seyakin Nabi Yunus as saat termakan ikan Paus. Beliau berada di dalam tiga kegelapan yang luar biasa di dalam perut ikan paus, tapi ia menerima kondisinya dan mentaubati kekhilafannya, dengan berdoa

" Tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Engkau (Ya Allah), Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk di antara orang-orang yang berbuat zalim/aniaya”.
.
.
Menerima kondisi, bersabar, dan yakin akan pertolongan dari Allah. Sama seperti kita dalam fase ini bun. Menerima capeknya kita, menerima lelahnya kita, menerima bahasa tubuh dan perkataan orang lain sebagai ladang amal kita. Bersabarlah dalam proses hingga nanti kita menemukan kebahagiaan setelah lelahnya ini.
.
.
Banyakin doa saat sedang peluk anak kita yang sedang tantrum " Ya Allah, hamba ingin karena kelelahan ini jadikan anak hamba bernama Taqiy menjadi hafidz al qur" an ya Allah "

Berdoa lagi, saat kita lagi kesel sama anak kita " Ya Allah, hamba ingin karena kelelahan mengurus anak hamba bernama Abdan, jadikan abdan anak yang sholeh faqih fi dien ya Allah"

Berdoa lagi, saat anak kita lagi bikin kita bener-bener capek bangeet " Ya Allah, saya ingin karena kelelahan hamba mengasuh anak-anak hamba saya ingin....saya ingin... saya ingin...."
.
.
Berdoa lagi saat anak numpahin makanan, berdoa lagi saat anak ngacak-ngacak rumah, berdoa lagi saat anak-anak bikin kita capek. Balas dengan doa aja.

Terus aja doa terus aja sholawat. Orang yang sedang berada di dalam kondisi " terdzolimi oleh keadaan " seperti kelelahan semoga diijabah oleh Allah. Apalagi doa yang keluar dari mulut seorang ibu. MasyaAllahTabarakallah.
.
.

Mereka boleh mengasihani kita dengan bahasa tubuh mereka, tapi kita tidak boleh kehabisan energi untuk memotivasi diri kita sendiri. Kita tidak boleh kalah dengan kelelahan kita.
Tidak ada kehidupan yang sempurna, yang ada adalah kita terus mensyukuri kehidupan yang sudah diberikan oleh Allah. So I do Try to 💝

#memotivasidiri
#yosh 👏👏

Comments

Popular posts from this blog

jenis-jenis Sistem Transmisi mobil

Kudeta Jokowi Mulai Tercium Oleh Prabowo Subianto

Jumlah rakaat shalat tarawih sesuai tuntunan