BEDA LOCKDOWN DAN LOCKTHEDOOR, MAU YANG MANA ?
*BEDA LOCKDOWN DAN LOCKTHEDOOR, MAU YANG MANA ?*
Oleh : Nasrudin Joha
Lockdown itu kebijakan negara, sifatnya memaksa rakyat, dan Negara memberikan kompensasi berupa jaminan kebutuhan dasar rakyat semasa periode Lockdown. Lockdown itu sifatnya menutup akses perjalanan orang dan distribusi barang, pada area, wilayah, atau daerah tertentu. Bukan sekedar meminta rakyat tinggal dirumah.
Lockdown itu diambil sebagai kebijakan penguasa berdasarkan kajian, dan diterapkan dalam Kontrol penuh Negara. Bahkan, Negara berhak memberi sanksi kepada pihak yang melanggar kebijakan Lockdown.
Sementara lockthedoor itu kebijakan pribadi dan swasta, atas inisiatif atau himbauan, bersifat sukarela tanpa dipaksa, diadopsi Karena kesadaran maupun atas kekhawatiran. Lockthedoor sifatnya hanya memproteksi diri dirumah jika sehat, atau mengisolasi diri dirumah karena mendapat gejala penyakit tertentu.
Lockthedoor juga bisa dipahami kesadaran pengusaha, untuk sementara menutup toko atau pabriknya, baik karena alasan keamanan, kesehatan, maupun karena pengunjung atau orderan sepi.
Lockdown itu negara harus keluarin kocek untuk menanggung biaya hidup rakyat. Sedang lockthedoor Negara bisa aman dari tuntutan makan dari rakyat.
Orang berdiam dirumah karena Lockdown, punya harapan ada yang mengetuk pintu rumah, yakni petugas negara mengirimkan kebutuhan pokok.
Orang berdiam dirumah karena Lockthedoor, tak punya harapan ada yang mengetuk pintu rumah, rakyat harus cari makan sendiri, meskipun tidak boleh keluar rumah untuk mencari nafkah.
Lockthedoor itu kebijakan individu, atas kesadaran, dan cocok diterapkan orang berada dan kaya yang sayang nyawa. Kecuali, mereka sudah tak ingin hidup lama didunia menikmati kekayaannya.
Lockdown itu cocok, bahkan wajib diterapkan bagi rakyat kebanyakan, khususnya mereka yang kerja sehari untuk makan sehari.
Bagaimana dengan Indonesia ? Mana yang cocok diterapkan ? Lockdown atau Lockthedoor ?
Keduanya bisa diterapkan secara kombinasi. Bagi yang berada dan kaya, segera terapkan Lockthedoor tanpa menunggu Negara. Makan sendiri, tak perlu merepotkan Negara.
Hanya saja Negara tetap wajib menyediakan akses kemudahan untuk belanja kebutuhan hidup sehari hari semasa periode Lockthedoor.
Lockdown wajib dan merupakan kebutuhan rakyat umum, yang selama ini telah membayar pajak, yang perlu peran Negara agar mereka mampu bertahan melawan virus Corona pada periode Lockdown.
Negara wajib menjamin kebutuhan hidup dasar rakyat, selama periode Lockdown, baik dalam bentuk natural uang dengan catatan ada jaminan akses kemudahan untuk belanja kebutuhan bidip sehari hari semasa periode Lockdown. Atau dalam bentuk bahan pokok langsung, baik berupa beras, minyak sayur, lauk pauk, fasilitas listrik dan air, dan sebagainya.
Jadi sebenarnya tidak sulit mengatur negara, hanya tinggal penguasaan mau berpihak kepada siapa. Kepada rakyat atau pada cukong dan kapitalis global ? [].
Comments
Post a Comment