Belajar dari Italy (2)
Foto ini adalah ibadah pemberangkatan korban Covid-19 di Italia. Italia mengumumkan ada korban sebanyak 368 orang dalam satu hari pada tgl 15 Maret 2020.
Italia adalah contoh negara yang kurang cepat mengantisipasi penyebaran Virus Corona. di tanggal 22 Februari jumlah yg positif masih 75 orang, dalam 22 hari menjadi 24.747 orang. Jadi total yg meninggal per tgl 15 Maret 1.809 orang, kedua tertinggi setelah Tiongkok dengan fatality rate 7.3 %.
Saat ini di Indonesia total yang meninggal sudah 19 orang dari 227 orang yang positif, berarti fatality rate sudah di angka 8.3 %, lbh tinggi dari Italia. Dan diperkirakan akan terus meningkat apabila kita tidak segera melakukan tindakan2 pencegahan penyebaran virus ini. Himbauan pemerintah untuk social distancing, mencuci tangan, stay at home sebaiknya dan sebisanya kita lakukan.
Mari bersama-sama menghadapi virus ini. Kita memang harus berdoa, tetapi juga harus berhikmat. Virus ini tidak mengenal suku, ras, agama dan golongan, siapa saja bisa terkena dan bisa terkena di mana saja. Karena itu jangan ada yang merasa kebal hanya dengan doa. Ada korban jiwa orang biasa, ada hamba Tuhan, ada yang baru pulang dari seminar, ibadah dll. Jadi apabila ada himbauan dari pemerintah atau pemimpin gereja untuk mengurangi pertemuan2, mari kita taati. Saat ini kami memutuskan untuk tidak mengadakan latihan koor di gereja, demi mengantisiasi penyebaran virus ini.
Semoga wabah virus yang menggoncangkan dunia ini segera berakhir. Semoga Tuhan memberikan hikmat kepada para ahli untuk segera menemukan vaksin dari virus ini. Untuk saat ini mari kita semua melakukan bagian kita dengan baik yaitu : Menjaga kesehatan dan memperkuat sistim immun, mencuci tangan, social distancing, stay at home, tetap semangat dan berdoa. Tuhan menyertai kita semua....😇🙏
Pekanbaru, 19 Maret 2020
(Sudah ada satu orang yang positif covid-19 di Pekanbaru)
Sumber data: google dan wa
https://www.facebook.com/1728421399/posts/10207156126338026/
Comments
Post a Comment