COVID jelas *BERBAHAYA*

Sharing Pengalaman Prof. Dr. Menaldi Rasmin, SpP Dalam Menangani COVID-19

Saya, SETIAP HARI berada di dalam pusat COVID yang Positif.

Kalau betul mau cepat, kalau betul mau aman..
Ayo...ikuti semua regulasi dengan baik.

Semua ODP WAJIB karantina mandiri 14 hari di rumah. Kalau ini masih dilanggar, semua usaha itu sia-sia

Kalau mau merawat pasien, tentukan dulu dg kuat di Poli, jangan setelah pasien masuk baru heboh. Pasien COVID saat ini lebih banyak muncul dg *keluhan pusing/sakit kepala, keluhan2 saluran cerna*.
Jangan mudah2 memasukkan rawat sebelum yakin itu bukan COVID. Artinya, periksa dulu Darah Perifer Lengkap & Foto Toraks (yg ini saja dulu, tidak perlu semua CT scan).

Saya makin mengenal COVID krn setiap hari bersama pasien yg Positif di Ruang Isolasi & ICU :
1. Penularannya cepat dan luas
2. Konversi dari Positif ke Negatif sulit
3. Sekali yang Positif jatuh
     ke gawat napas apalagi
     gagal napas, berprognosis
     buruk
4. Yang gagal napas sempat 
     jatuh ke ventilator, susah 
     lepas
5. Faktor komorbid amat besar
    pengaruhnya:
    Usia (!!!!!!!, 60 thn ke atas),
    penyakit kronik
6. Kematian terbanyak akibat
    miokarditis

Jika ingin kita aman dan kita bisa bekerja dengan AMAN dan PASTI, mohon peganglah hal-hal di atas.

Jika kita para dokter spesialis mau mengikuti ini, maka kita menyelamatkan saudara2 kita para perawat dan dokter (khususnya yg bertugas di Posko, IGD dan jaga ruangan) serta pasien lain yg nonCOVID

Kita para dokter (khususnya yg spesialis) HARUS menjadi contoh tentang ketaatan-kepatuhan pada regulasi.

COVID jelas *BERBAHAYA*
Sudah bertambah Sejawat kita yg 'kalah', maka kita yg masih hidup musti belajar dan patuh pada pembelajaran ini. Jika makin banyak aset SDM Dokter dan Perawat yang 'kalah', siapa yang akan membantu mereka yang sakit.
Kalah yang paling buruk adalah kalah karena *abai* dan *tidak patuh* pada regulasi yang sudah berlaku

TK.
Menaldi Rasmin

Comments

Popular posts from this blog

Tingkatkan Pengetahuan Anda! TAHUKAH ANDA?

Menyambut Ramadhan

Mencampuradukkan ajaran agama lain ke dalam Islam