LOCKDOWN ADALAH SOLUSI PRAKTIS HADAPI CORONA

*LOCKDOWN ADALAH SOLUSI PRAKTIS HADAPI CORONA, KENAPA REZIM MASIH BANDEL ?*

Oleh : Nasrudin Joha

Pada artikel berjudul "INI PANDUAN LENGKAP BAGI INDIVIDU DAN NEGARA MENGHADAPI MUSIBAH CORONA" Karya Nasrudin Joha, disebutkan bahwa untuk menanggulangi wabah Corona agar tidak meluas salah satunya adalah dengan memberlakukan kebijakan Lockdown, baik secara lokal maupun nasional. 

Kebijakan Lockdown lokal yang berbasis pada daerah atau wilayah tertentu, bisa diadopsi jika pantauan medis dari hasil penelitian telah diketahui secara pasti titik-titik sebaran virus Corona. Sementara, kebijakan Lockdown secara nasional adalah pilihan antisipasi yang lebih pruden, mengingat hingga hari ini tidak ada satupun otoritas negara yang memberi kepastian atas informasi wilayah atau daerah sebaran virus Corona.

Karenanya, mengambil kebijakan Lockdown untuk beberapa waktu kedepan dalam skala nasional, adalah pilihan lebih aman dan menentramkan ketimbang Lockdown secara lokal yang berbasis pada wilayah atau daerah tertentu.

Hanya saja, yang masih menyisakan pertanyaan bukan saja rezim tak mau (bandel) untuk segera mengambil kebijakan Lockdown karena alasan ekonomi atau investasi. Tetap juga ketidaksiapan rezim untuk mengantisipasi segala hal sebagai akibat atau implikasi dari penerapan kebijakan Lockdown.

Jadi, persoalannya bukan an sich soal medis. Tetapi, lebih ke dampak sosial dan politis.

Dampak paling mudah diindera sebagai akibat dari penerapan kebijakan Lockdown adalah dampak kebutuhan pangan dan obat-obatan. Dampak berupa bagaimana memenuhi kebutuhan hidup rakyat pada masa Lockdown.

Bagi kalangan berada, tidak bekerja dan menetap dirumah untuk satu atau hingga beberapa bulan bukanlah suatu masalah. Tabungan mereka, sangat cukup, bahkan berlebih jika hanya untuk menutupi hajat dan kebutuhan hidup pada masa Lockdown. 

Mereka, hanya butuh bersabar untuk tidak bekerja, tidak mendapatkan penghasilan tambahan, tidak mendapatkan keuntungan bisnis, untuk beberapa waktu kedepan saat pelaksanaan kebijakan Lockdown.

Namun, bagaimana dengan rakyat yang kurang mampu ? Atau rakyat yang sama sekali tidak mampu ? Mereka yang bekerja sehari untuk makan sehari ? Bukankah kebijakan Lockdown, sama saja memasung mereka untuk tetap dirumah dan terhalang untuk mencari biaya hidup ? Bagaimana mereka menutupi kebutuhan hidup sehari-hari, jika mereka tidak bekerja ?

Paradigma "negara tak peduli pada urusan rakyat" itu yang harus dihapuskan. Negara, telah puluhan tahun mengambil pajak dari rakyat, kenapa negara tidak mau menanggung hidup rakyat hanya beberapa waktu saja, saat rakyat wajib dilindungi kesehatan dan nyawanya melalui kebijakan Lockdown ?

Bukankah, rezim sekuler yang berkuasa selama ini telah memalak rakyat dengan berbagai pajak dan pungutan, tetapi kenapa berubah menjadi peritungan, ketika rakyat butuh makan dan tidak bisa cari makan sendiri saat masa Lockdown ?

Jadi wajar, jika para dokter dan ahli medis berteriak meminta negara terapkan kebijakan Lockdown, negara masih membatu. Rupanya, negara ini memang tidak memiliki kesiapan untuk melindungi kesehatan dan nyawa rakyat.

Jangankan mengkalkulasi kebutuhan pangan saat Lockdown, hingga menambal kebutuhan itu melalui subsidi negara bagi rakyat yang kurang atau tidak mampu. Memastikan jumlah pandemik Corona dan wilayah mana saja pusat sebaran Corona saja, rezim ini tidak becus. 

Jika rakyat diam, menyerahkan urusan kesehatan dan nyawa rakyat ini kepada rezim amatir, rezim planga plongo, dikhawatirkan musibah Corona ini akan menjadi mimpi buruk bagi segenap rakyat dan seluruh bangsa Indonesia.

Semestinya, negara segera menerapkan kebijakan Lockdown dan bertanggung jawab penuh atas segala konsekwensinya. Ingat ! Negara ini diadakan untuk melindungi rakyat, bukan hanya untuk menarik pajak. [].

https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=140178047529882&id=100046130614840

Comments

Popular posts from this blog

Tingkatkan Pengetahuan Anda! TAHUKAH ANDA?

Menyambut Ramadhan

Mencampuradukkan ajaran agama lain ke dalam Islam