SURAT TERBUKA* *Untuk, abangku LBP*
*SURAT TERBUKA*
*Untuk, abangku LBP*
*Tanpa mengurangi rasa hormat, kepada seniorku yang lain, dan teman temanku alumni AKABRI sejawat*
____________
*Abangku.....*
*LBP ( Luhut Binsar Panjaitan )*
Adalah jendral Purn TNI, AKABRI angkatan pertama, yang adalah juga seniorku 3 tahun diatasku
Aku tahu, semua reputasi abang yang bagus dan cemerlang itu....dan aku salut atas semua itu..
Namun, dari perjalanan yang saya ikuti, terutama sejak menjabat di kabinet kerja era Jokowi, hingga kini, saya melihat kiprah abang yang mulai berlebihan, bahkan luar biasa menyimpang dan melebar luas, serasa tak terbatas, tak terbendung dan tak terkendali...
Kenapa bang, barangkali abang merasa bersemangat tinggi, berpeluang dan berambisi...
Itu wajar dalam benak seorang leader...
Atau barang kali abang merasa paling hebat bahkan paling bisa segalanya..?
Itupun bisa dimaklumi...
Bang Luhut....
Saya memperhatikan dari komentar dan cara bertindak abang hingga akhir akhir ini, terutama yang berkait dengan imigran atau 49 TKA yang sedang bermasalah itu..
Seakan abang merasa paling berkuasa mengatur negara segalanya, sampai sampai tidak memperhitungkan hukum dan resikonya...
Begitu membela, mempertahankan dan mengupayakan keras untuk tetap keberadaanya 49 TKA di Indonesia...
*Abangku Luhut Binsar Panjaitan..*
Banyak orang mengerti, tentang kehebatanmu, kecerdasanmu dan segala kepemilikanmu..
Itu adalah takdirmu dan berkahmu...
Namun dipundakmu, disamping membawa nama almamatermu yang juga almamaterku, juga terbeban dipundakmu memikul tugas dan tanggung jawab, untuk bersama sama teman teman abang membawa, menuju dan mencapai peningkatan kecerdasan dan kesejahteraan hidup bangsamu ...
Oleh karenanya, aku sebagai adikmu...
Mengingatkan....
Tinjau, koreksi dan hentikan langkah langkahmu yang cenderung menyimpang dan keluar dari kewenanganmu...
Ingat..! ...
Abangku adalah alumni TNI, yang pernah berjuang dan berkorban bersama rakyat.., disegani, dibanggakan dan dicintai rakyatnya..
Bahkan dulu... TNI pernah mendeklarasikan sebagai pelopor, dinamisator dan stabilisator pembangunan, meskipun akhirnya dikoreksi...
Akankah abangku yang gagah ini, diam diam akan menerapkan predikat itu lagi...?
Setingkat abangku, tidak perlu saya perjelas, perlebar, perdalam dan perpanjang lagi....
Pendek kata, abang harus mau mendengar dan menjalankan apa yang diperingatkan oleh adikmu yang mencintaimu...
Namun jika tidak diperhatikan dan tidak diindahkan...apalagi diabaikan...
Dengan sangat menyesal adikmu SUGENG WARAS, adalah *penantang pertama*, terhadap kebijaksanaan kebijaksanaan abang yang menyimpang itu...
Terserah abang menilai aku bukan apa apa atau bukan siapa siapa..
Itu sepenuhnya hak abang
Sebaliknya aku melihat abang tak lebih dari aku, yang adalah *sama sama manusia biasa, yang berotak satu dan bernyawa satu...*
Saya sadar dan yakin apa yang saya tulis berikut akibatnya...
Namun sekali lagi dengar peringatan adikmu yang masih tetap mencintaimu sebagai seniorku...
Jika Abang anggap sepele... tiada guna penyesalan dibelakang hari...
Semoga Abang menyadari dan kembali ke jalan yang benar, dan dengan cemerlang, bersama sama teman yang lain berhasil membawa nama harum dan martabat bangsa Indonesia ..
Aamiin.....!!!
( Bdg, Kamis, 19 mar 2020, Sugengwaras Purn TNI ad )
https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=1643874802450295&id=100004833723888
Comments
Post a Comment