Kabar duka saat corona, 19 Mar 2020

Sebuah kabar duka.  Seorang dokter sepuh 80 thn tetap bertugas dan siap mati, membantu pasien terinfeksi. Tetap bertugas meski keluarga melarang. Informasimya  beliau kini sakit dan  dirawat di ICU.  
Doakan membaik.

Kabar duka lain. Sepasang suami istri dokter, meninggal dunia karena terinfeksi corona saat bertugas. Sedihnya dua anak mereka pun saat ini dirawat karena corona. 😭

Jangan jadikan perjuangan mereka, para dokter, perawat, semua petugas medis yang berada di garis depan perjuangan sia2.

Mereka bertaruh nyawa si garis terdepan, menjelang resiko. 
Cuma satu yang mereka minta dari kita. Please stay #dirumahaja kecuali jika sangat terpaksa.

Yang paling ditakutkan, jumlah pasien corona meledak. Jika terjadi maka RS dan tenaga nakes tidak akan sanggup merawat semua. Apalagi dengan keterbatasan masker, dan perlindungan. 

Italia collapse bukan karena tidak punya tenaga medis. Mereka punya salah satu obat-obatan dan staf terbaik   . Namun mereka runtuh sebab  jumlah pasien yang sakit bersamaan meledak jauh melebihi kapasitas yang mampu mereka terima.

Jika kita di rumah selama 14 hari atau mengikuti imbauan pemerintah, akan mengurangi resiko meledaknya kasus. 

Dalam kurun sekitar 2 pekan saja sudah 227 korban terinfeksi di Indonesia, 19 meninggal.  Menjadikan Indonesia melejit ke peringkat kedua tertinggi  negara dengan prosentase kematian terbanyak di dunia karena corona. Bukan angka, tapi prosentase!

Ini saatnya para ustadz dan ustadzah mengimbau jamaahnya. Ini saat para guru terus mengirimkan pesan dan edukasi soal corona kepada seluruh anak didik dan ortu mereka. 

Ini saat kita yang mampu menulis, ikut menjadi pejuang pena dengan membuat tulisan-tulisan yang membangun kesadaran betapa darurat situasi saat ini, dan apa saja yang perlu disosialisasikan. Saya sertakan foto agar teman-teman bisa gunakan jika ingin share berita ini atau membuat tulisan senada. 

Ada yang bilang, kalau emak2 turun, kelar semua urusan. 
Maka jadikan ini jihad kita. Dekap ananda agar tidak lagi bermain di luar melainkan di rumah saja. Syukur-syukur suami pun bisa bekerja dari rumah. Kecuali tidak terhindarkan.

Ini saatnya semua emak berada di garis depan penyebaran info via wa/sosmed. Minimal sekali mengedukasi keluarga inti, kel besar dan siapa saja di sekitarnya. 

Lakukan terus. Jangan menyerah. Kebawelan kita mungkin menyelamatkan nyawa org lain! 

“Saya nggak apa2 kok. Saya sehat.” Kilahmu.

Tapi tahukah bahwa sebagian kecil yang terinfeksi tidak menunjukkan gejala? Sebagian yang terinfeksi sehat namun mereka menjadi pembawa virus yang menyebarkan ke orang-orang di sekitarnya.  Sebagian lagi walau sembuh maka paru-paru akan kehilangan fungsi 20-30 persen! 

Setiap kita bisa berkontribusi membantu ibu pertiwi dengan di rumah aja dulu! 

Terima kasih para nakes. Kita berdoa bersama agar mereka diberi kesehatan dan pertolongan. Untuk mereka yang terpaksa bekerja di garis depan meyelamatkan nyawa, ayo di rumah aja💪.

PS: tulisan berdasarkan data 18 Maret. Data 19 Maret jumlah korban terinfeksi melonjak menjadi 309, 15 sembuh, meninggal 25 org. Dalam waktu sehari naik ke peringkat TERTINGGI mortality rate di dunia. 

Update: https://m.cnnindonesia.com/nasional/20200319150112-20-484999/update-corona-19-maret-309-kasus-25-meninggal-15-sembuh

(Bagi bunda dan ayah yang ingin memanfaatkan situasi di rumah agar lebih menghibur, tersedia buku-buku paket keluarga: untuk ayah, bunda, si kakak remaja, dan adik yang masih kecil. Informasi hub 0811811892 atau DM: Instagram
@asmanadiapreloved for fast respons. Belanja sambil sedekah support mimpi 1000 perpustakaan dhuafa bisa klik carousell.com/asmanadiapreloved. Semoga niatan sedekahnya bagi dhuafa yang ingin   bisa membantu menolak bala. Dekati juga lembaga2 kemanusiaan lainnya 🙏 info 276 rumahbaca asmanadia bisa cek instagram @rbasmanadia)

https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=10163571721150422&id=121230480421

Comments

Popular posts from this blog

Tingkatkan Pengetahuan Anda! TAHUKAH ANDA?

Menyambut Ramadhan

Mencampuradukkan ajaran agama lain ke dalam Islam