Berpikir jernih sebelum demo
Berani Berpikir Jernih Sesuai Wahyu Allah, Bukan Hawa Nafsu dan Kepentingan
Hari-hari ini marak demonstrasi mahasiswa dimana-mana, serentak dan terkesan agak aneh.
Berikut ini dialog antara aku dengan diriku sendiri seandainya aku akan ikut serta di dalamnya;
1. Mengapa kamu ikut dan apa tujuanmu ?
2. Siapa penggerak, pemimpin dan penanggungjawabnya ?
3. Apakah tujuannya hanya menjatuhkan si fulan dan pokoknya yang penting si fulan tumbang ?
4. Terus kalau si fulan tumbang apakah sudah disiapkan penggantinya ? Siapa ? Lebih baik atau sama saja atau lebih buruk ?
5. Apakah kita sudah siap menjadi pemimpin untuk memimpin sebuah negara ? Apa bukti bahwa kita sudah siap ?
6. Apakah barisan kita loyal atau hanya kumpulan yang semuanya mempunyai kepentingan berbeda-beda ?
7. Apakah cara seperti ini menyelesaikan masalah ?
8. Apakah sudah saya pikirkan maslahat dan madaratnya ? Lebih besar mana ?
9. Apakah dibenarkan merubah kemungkaran akan tetapi menimbulkan kerusakan yang lebih besar lagi ?
10. Apakah aku mengikuti wahyu Allah atau mengikuti hawa nafsu dan kepentingan politik sesaat ?
11. Apakah langkahku ini sudah sesuai syari’at ?
12. Mungkinkah pertolongan Allah datang kalau caraku tidak sesuai yang Allah inginkan ?
13. Apakah cara yang kutempuh ini sudah benar dan Allah ridha ?
14. Kalau aku terluka, apa bisa disebut luka di jalan Allah ?
15. Kalau aku mati, apakah bisa disebut mati syahid atau mati sia-sia ?
16. Dst..
Saatnya para ulama, tuan guru, MUI dan semuanya duduk bareng, mengkaji dan memberikan jawaban yang benar sesuai syari’at Allah.
Ini penting dibahas agar arah perjuangan jelas dan anak-anak kita serta rakyat tidak dijadikan boneka untuk kepentingan pihak lain.
Tak lupa doa kami untuk para korban dan keluarga mereka, semoga Allah maafkan dan ampuni semua kesalahan, tetap tegar, sabar dan istiqamah dalam perjuangan di jalan Allah menuju Indonesia yang lebih baik, berkeadilan, rakyatnya sejahtera dan lebih beradab, aamiin ya Robb.
Monggo berbagi ilmu demi kebaikan kita semua, Jazakumullah khaira Wa Barakallah fikum
Malang, Rabu 25 Muharram 1441 / 25 September 2019
Akhukum Fillah
Al-Faqir @AbdullahHadrami
Comments
Post a Comment