Eka P: demo di masa Utsman
Bahkan Khalifah Ustman bin 'Affan pun korban dari demonstrasi. Korban dari informasi hoaks dan rasa benci. 😔😔😔
Sejarah seharusnya menjadi pelajaran yang sangat berharga. Agar tidak terjerembab pada lubang yang sama.
Sejak awal mula kekhalifahan umat Muslim sudah mengenal demonstrasi untuk menurunkan Khalifah Ustman bin 'Affan.
Umat Muslim seringkali mudah diadu domba. Mudah diprovokasi oleh berita berita dusta.
Khalifah Utsman bin ‘Affan menjabat sebagai khalifah setelah terpilih secara demokratis melalui proses pemilihan yang dihadiri semua fraksi perwakilan semua suku terbesar pada zamannya dan menjabat selama 12 tahun.
Provokasi politik dan konspirasi politik jahat yang dihembuskan oleh Abdullah bin Saba’ bahwa Utsman bin Affan memerintah secara nepotisme, tidak adil, zhalim karena mengangkat para pejabat dari kalangan keluarga terdekat dan para koleganya.
Issu dan provokasi politik inilah yang dihembuskan dan diviralkan kepada masyarakat sehingga masyarakat dengan gampang terpengaruh tanpa berpikir rasional dan jernih, akhirnya mereka demonstrasi.
Sebagian penduduk Mesir yang terpengaruh sehingga di mata mereka, pokoknya Utsman bin Affan harus diturunkan, semua kebaikannya tertutupi oleh hawa nafsu kekuasaan dan kekuatan politik oleh para pendemo.
Singkat cerita, sekitar 6000 orang, 2000 dari Mesir, 2000 dari Basrah, dan 2000 dari Kufah berdemonstrasi dan memberontak, mengepung kediaman khalifah Utsman bin Affan selama kurang lebih 40 hari.
Para pemberontak berangkat dari Mesir, Basrah dan Kufah berpura-pura datang ke Mekah dan Madinah untuk melaksanakan ibadah haji, tapi tujuan utamanya adalah politik ingin melengserkan dan membunuh khalifah Utsman bin Affan di Madinah.
Para pendemo dan pemberontak shalat berjamaah di lapangan halaman sekitar kediaman khalifah Ustman ‘Affan.
Sementara para sahabat yang mendukung dan mempertahankan kebenaran hanya sekitar 700 orang, sehingga tidak seimbang. Akhirnya Utsman bin ‘Affan wafat dan mati syahid dalam keadaan sedang membaca al-Qur’an.
Beliau dibunuh oleh pendemo dan pemberotak hanya karena berdasarkan issu dan provokasi politik jahat dan berita hoax oleh aktor dan dalangnya yang bernama Abdullah bin Saba’ keturunan dari Yahudi sengaja menghancurkan umat Islam melalui jargon-jargon politik.
Tidak ada demonstrasi damai. Selalu memakan korban nyawa. Apa tidak cukup menjadi pelajaran?
Memang tidak ada pemimpin saat ini yang bisa disandingkan dengan Khalifah Ustman bin 'Affan.
Namun jika pemimpin sekelas Ustman bin 'Affan saja didemo, pertanyaan yang mengusik adalah...
"Pemimpinnya yang salah, atau memang rakyat yang dasarnya tidak mau bersyukur dan mudah diadu domba?"
Tidak ada pemimpin yang benar dimata rakyat. Demonstrasi demi demonstrasi akan terus digulirkan. Abdullah bin Saba' tidak pernah mati. Menghembuskan isu isu provokasi.
Tinggal umat Muslim mau belajar dari sejarah atau tidak.
Menang jadi arang. Kalah jadi abu.
Comments
Post a Comment