Musa, pahlawan sepanjang zaman

Pengikut Musa KaWe VS Pengikut Musa Asli
-------------------------------------------------------------

Kita tidak pernah tahu.. kapan tepatnya terjadi peristiwa dimana Allah menyelamatkan Nabi Musa & kaumnya dari kejaran firaun, dan membelah lautan untuk mereka. Quran memang banyak ceritakan sejarah Israel, tapi tidak sekalian mengungkap tanggalnya. Tahun berapa para nabi lahir? Tahun berapa Banjir nabi Nuh? Kapan Ibrahim dibakar Raja Namrud? Kapan umat-umat Hud, Saleh, Luth diazab? Gelap semua tanggalnya.

Adalah Musa pernah meminta izin kepada ayah angkatnya, Firaun, untuk membawa Israel meninggalkan Mesir. Karena rezim saat itu di Mesir betul-betul rezim apartheid, rasis. Bangsa Mesir betul-betul merasa superior dibanding bangsa Israel. Bani Israel digambarkan dalam penindasan luar biasa selama rezim firaun berkuasa, karena mereka membuat perpecahan antar sukunya Israel, dan membunuh tiap bayi laki-laki dan membiarkan hidup bayi perempuan (Qasas 4-5). Ini penghinaan luar biasa. Lebih barbar dari program "Dua Anak Cukup". Apa pula salahnya dikasih Tuhan rejeki anak?  

Awal mula kebijakan rasial ini bermula dari mimpi firaun. Dia bermimpi bahwa nanti akan datang api dari arah perkampungan Bani Israel terbang menyambar istananya sampai habis. Maka diskusilah firaun dengan para tokoh kerajaan. Mereka tafsirkan mimpi tersebut bahwa akan ada seorang anak Israel yang lahir dan menjungkalkan tahta firaun ke akar-akarnya. Tambahin lagi, para tukang sihir firaun masih mencatat sejarah hampir seribu tahun lalu. Ketika itu, Nabi Ibrahim datang ke Mesir dan mendapat sambutan buruk dari Raja Mesir saat itu, yang kepincut dengan kecantikan istri Ibrahim. Ketika bertolak dari Mesir, Ibrahim menyatakan nubuatnya "kelak akan lahir di negeri ini seorang anak yang akan melumatkan kerajaan musyrik ini ke akar-akarnya".

Nubuat itu apa terjemahnya ya? Kayak ramalan, tapi pasti kejadian, yang ngomong Nabi soalnya. Beda sama ramalan cuaca yg kadang hari ini cocok, ngaco pas hari besok. Kalo orang udah disumpahin Nabi, selesai udah dia ga bisa lari. Mesti kena. Berabad-abad tokoh kerajaan ga bisa nyenyak sama ramalan kehancuran ini. Abu Lahab dilaknat ketika masih hidup dalam surat al lahab, kejadian lah.... dia matinya ngenes berapa tahun setelahnya.

Maka titah firaun, "Bunuh semua bayi laki-laki bani israil!". Ini berlangsung bertahun-tahun sebelum Musa lahir. Tapi bayi bani israil saja, kalo bayi bangsa Mesir koptik, yaitu bangsanya firaun, mereka bebas mo lahir bayi berapa juga. Rasism at it best.

Kenapa Harun lahir koq aman-aman aja, pas giliran Musa lahir malah dirahasiakan? Pertanyaan sejuta umat.

Ketika program "KB bayi laki-laki" berjalan beberapa tahun, maka habislah jumlah pria Bani Israil. Sisa cuma aki-aki dan gadis-gadis perawan. Gadis tentu tak ingin "wong tuo rabi perawan". Mereka juga mengharapkan dipinang jejaka. Kalo demikian, tak ada lagi yang melahirkan generasi Israil ke depan. Rakyat Mesir non Bani Israel protes, "Kalo laki-laki mereka habis, kita jadi tidak punya pelayan. Ga ada lagi PRT buat diperbudak".

Firaun merubah kebijakannya. Program KB bayi laki-laki berlangsung setahun sekali. Klo tahun itu tahun KB, para mata-mata istana selalu berjalan hilir mudik memantau setiap wanita hamil. Klo hamil, ketahuan lahiran, mereka cek bayinya. Klo laki-laki, maka diambil dan kompensasinya.. keluarga bayi dan kampung tersebut dikasih penghargaan. Uang kerohiman lah.

Kejam, ribuan bayi israil mati demi mimpi seorang raja!

Harun lahir pada tahun non-KB, Musa lahir setahun setelahnya ketika tahun KB. Harun selamat, Musa lahir penuh ujian. Sekampung tahu ibu Musa hamil, gimana juga mo sembunyiin kehamilan? Semua kampung berlomba-lomba memberitahukan kelahiran penduduknya pada raja, karena mereka akan diganjar hadiah. Hampir saja kelahiran Musa dilaporkan. Tapi Allah berkehendak lain. Ga ada orang yang melihat Bayi Musa, kecuali dia pasti merasa cinta dan sayang. Itulah makna "Dan Aku telah melimpahkan kepadamu kasih sayang dari-Ku; dan supaya kamu diasuh di bawah pengawasan-Ku" (Thaha 39). Maknanya, sejak Musa lahir, Allah takdirkan siapapun yang melihatnya pasti tertarik pada Musa, sebagaimana kecintaan ini muncul tiba-tiba pada hati penduduk kampung, pada hati Ratu Firaun ketika menemukan bayi Musa, juga pada hati firaun, ayah angkatnya.

"Demi Tuhan, Jangan bunuh Musa!", serempak diucapkan penduduk kampung Musa. Semua ingin memeluk dan menyentuhnya. Tadinya mereka ingin dapat hadiah, sekarang mereka sama-sama bulat tutup mulut dari berita kelahiran Musa. Selamatlah Musa dari penduduk kampungnya. Tapi bagaimana dengan mata-mata firaun? Mudah-mudahan bisa kita bahas lain waktu. Jangan segan menagih saya kalo lupa ya.
------------------------------------------------------------------------------------------

Kenapa ada Bani Israel di Mesir? Kita ungkap pada postingan yang lalu, bahwa mereka migrasi ratusan tahun sebelumnya ketika Yusuf meminta ayahnya, Yaqub, dan ke 12 saudaranya sekeluarga seluruhnya untuk tinggal di Mesir. Maka membesarlah jumlah keturunan Israel setelah ratusan tahun.

Sungguh berat penderitaan Bani Israel selama puluhan tahun ditindas firaun. Karena iba, Musa memohon pada firaun, "lepaskanlah Bani Israil bersama kami dan janganlah kamu menyiksa mereka" (Thaha 47). Permohonan ditolak, Firaun ga mau menghapus "perbudakan manusia atas manusia".

Setelah berlalu bertahun-tahun kesabaran, dan setelah adu mukjizat lawan sihir antara Musa & penyihir Firaun, maka datang wahyu kepada Musa untuk berhijrah bersama bani Israel (Thaha:77). Lalu mereka keluar berhijrah ke arah Timur. Perintah Allah ini datang pada waktu masuk malam. Sehingga seketika Musa & Harun memobilisasi kaumnya agar bergerak secepat mungkin selagi gelap, sebelum kerajaan Firaun sadar mereka exodus gede-gedean. Karena jumlah bani israel itu ribuan penduduknya. Jika exodus siang, tentu akan mudah dikejar dan ditangkap. Maka berangkatlah mereka ke arah Timur Mesir.

Paginya, berita kaburnya penduduk Israel cepat ketahuan mata-mata firaun. Maka Firaun segera mengumpulkan semua tentara kerajaan dan berangkat semua anggota kerajaan kecuali satu orang keluarganya "yang menyembunyikan keimanan". Tentunya jarak mereka dengan Musa cukup jauh, bisa selisih 6-7 jam perjalanan menurut saya. Jika wahyu turun maghrib, mobilisasi penduduk yang puluhan ribu itu butuh 2-3 jam kurang lebih (versi bibel menyebut jumlah mereka jutaan). Koordinasi dengan ketua 12 suku. Berangkat jam 8 malam paling cepat. Nabi Musa dan pengikutnya harus mampu meredam kepanikan, karena banyak wanita dan anak-anak. Semua harus merelakan tempat tinggal mereka, untuk sebuah harapan baru. Maka paling cepat jam 5 atau jam 6 pagi barulah Firaun sadar "ada yang tidak beres".

Tapi hijrah Musa ini bukan hijrah jarak pendek. Ya ampun Ya Tuhan, ini hijrah jarak jauuuuuh. Saya ukur jaraknya via google maps, dengan mengandalkan peta dalam buku "Qasas nabiyyin" karya syekh Abul Hasan Ali An Nadwi (lihat gambar). Menurut petanya, lokasi penyebrangan berada tidak jauh dari bibir terusan Suez. Jaraknya dari Memphis (kotanya Firaun) sampai menyeberangi laut merah adalah 137 km. Lebih panjang dari jarak Jakarta-Bandung. Seluruhnya menembus gurun sejauh 30 jam berjalan kaki klo lihat map dengan jalan berkelok. Jika kita pertimbangkan bahwa mereka berjalan lebih cepat dari itu ambil jalur lurus, kita perkirakan mereka sampai tepi pantai sore hari setelah berjalan tanpa henti 20 jam.

Saya ukur lagi jarak antara dua tepi laut Merah, inna lillahi. Tidak seperti bayangan saya klo ini kayak perjalanan menyeberangi sungai Ciliwung. Jaraknya sampai 16 kilo meter. Nabi Musa butuh 3-4 jam untuk menyebrangkan umatnya seluruhnya melintasi lautan.

Ilmuwan modern banyak mengkritik peta perjalanan ini, karena wilayah laut merah tersebut adalah wilayah laut dalam, bukan lautan landai. Mustahil jika lokasi laut merah yang dimaksud adalah lokasi tersebut. Klo lihat peta, laut merah itu bercabang dua, yaitu sisi kiri adalah teluk Suez dan sisi kanan adalah teluk aqabah. Kedua teluk tersebut merupakan lautan dalam, sehingga jika kedua teluk tersebut kering, maka pengikut nabi Musa laksana terjun ke jurang sedalam ratusan meter dan ini mustahil.

Tapi ada satu bagian dari kedua teluk tersebut yang landai. Tidak di Suez, tapi dia sebelah kanan, yaitu teluk Aqabah. Maka saya ukur lagi jarak pelarian menegangkan ini, yaitu sampai ditempat yang disebut Nuwaibah crossing, wilayah laut yang paling landai untuk ditembus sampai wilayah saudi saat ini (lihat gambar). Maka total perjalanan mereka adalah 386 kilometer, dan itu bisa ditempuh dengan perjalanan kaki sekitar 3-4 hari tanpa henti tanpa tidur.

Ada penyelam, Ron Wyatt, yang menguji wilayah laut tersebut, dan dia menemukan beberapa runtuhan kereta kencana, jasad manusia, dan jasad kuda yang disinyalir korban gulungan laut tentara Firaun. Tentunya tidak masuk akal juga bekas kereta kuda, kuda dan penunggangnya ada di dasar lautan begitu saja. Dan dengan demikian, lokasi gunung Sinai (Tursina) yang asli bukanlah di wilayah Mesir. Dan padang Tih pun bukan di Mesir, tapi di sebelah barat wilayah Saudi Arabia sekarang, lebih ke arah thaif dan dekat ke Madyan, kota dari mertua nabi Musa. Di daerah tersebut konon masih bisa ditemukan reruntuhan "sapi emas Samiri".

Wilayah ini tidak dibuka umum oleh pemerintah Saudi sekarang, terlebih semenjak info tersebut mengemuka, mereka mulai membatasi akses ke sana.

Yang jelas, peristiwa ini sangat spektakuler dan membuka mata kita betapa sabar dan perhitungannya Musa memimpin kaumnya yang puluhan ribu (atau mungkin jutaan menurut bibel) itu menyeberangi laut merah pada jarak ratusan kilo berhari-hari. Saya ragu jumlahnya jutaan, meski itu yang tertera di bibel. Karena dengan jumlah segitu, mana berani tentara firaun mengejar 2 juta orang. Kecuali pasukan dia juga ga kurang dari 2 juta jumlahnya, dan ini mustahil. Jarak Yusuf dan Musa sekitar 4 generasi atau 400 tahun. Yusuf mengajak semua keluarganya hijrah ke Mesir, yaitu Yaqub, ibunya, dan ke sepuluh kakaknya. Jika ditambah anak dari kakaknya, jumlah mereka paling banyak 50 orang. Rasanya peluang dari 50 orang berkembang jadi 2 juta untuk ukuran masa lalu sangat kecil.
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Meski tertinggal berjam-jam, tapi Firaun dalam sekejap mengumpulkan bala tentaranya sejumlah ribuan, lengkap dengan kereta dan kuda-kuda kerajaan yang bertahtakan emas semuanya. Bagaimana mereka bisa mengejar? Gurun pasir menampilkan jejak ribuan orang dengan jelasnya. Laut Merah jadi saksi adzab bagi firaun dan komplotannya. Bagaimana kejadiannya? Maka sampailah mereka di tepi laut merah. Kaum Musa betul-betul terpojok. "You Fool", "Kau Bodoh", "Kita terperangkap, mereka akan membunuh kita", ujar para pengikut Musa. Tapi ini dialognya Hollywood dalam "The Ten Commandment". Ga ada di Quran.

Ketegangan menyeruak dihati mereka ketika nampak dari kejauhan bala tentara firaun berhadapan. Kaum Musa berkata, "Sesungguhnya kita benar-benar akan tersusul" (Asy Syu'araa:61). Musa menjawab: "Tidak akan tersusul; sesungguhnya Tuhanku besertaku, Dia akan memberiku petunjuk" (Asy Syu'araa:62). Musa tertegun sejenak, karena beliau lupa perintah selanjutnya. Maka Majulah Musa ke tengah lautan, sedangkan kaumnya sudah sangat gemetar.

Lalu Allah wahyukan Musa untuk memukul tongkatnya ke tengah lautan. "Maka terbelahlah lautan itu dan tiap-tiap belahan adalah seperti gunung yang besar.(Asy Syu'araa:63)". Apa artinya "tiap-tiap belahan". Laut itu terbelah bukan hanya dua, tapi terbelah dua belas, sebagaimana kaum israel terbagi 12 suku sesuai jumlah anak2 yakub. Maka suku Musa ikut bersama Musa, suku Yusuf ikut gabung satu belahan, suku Bunyamin satu ruas jalan, suku Lawi juga dan seterusnya. Maka Allah katakan "dan biarkanlah laut itu tetap terbelah" (Ad Dukhan:24). Maksudnya, biarkan laut seperti itu, jangan pukul lagi tongkatnya.

Maka datang firaun dan kaumnya, Musa ancam mereka untuk memukul lagi tongkatnya agar lautan kembali menyatu. Firaun dan kaumnya awalnya takut. Tapi kesombongan Firaun membuatnya berkata "Bukankah lautan itu terbelah karena kemuliaanku?"

Maka Musa masuk ke dalam lautan tersebut. Ketika semua kaumnya sampai ke tepian, segera Musa pukulkan kembali tongkatnya. Maka Tuhan tenggelamkan firaun dan puluhan ribu bala tentaranya, tertimpa gunungan air laut diatas mereka seberat puluhan ribu ton.

---------------------------------------------------------------------------------------------------------

2000 tahun kemudian, Nabi tiba di Madinah dan dia mendapati orang-orang Yahudi sedang berpuasa Asyuro. Nabi bertanya: “Puasa apa ini?” Mereka menjawab: “Hari ini adalah hari yang baik, hari dimana Allah telah menyelamatkan Bani Israil dari kejaran musuhnya, maka Musa berpuasa sebagai rasa syukurnya kepada Allah. Dan kami-pun ikut berpuasa. Nabi berkata: “Kami lebih berhak terhadap Musa daripada kalian”. Akhirnya Nabi berpuasa dan memerintahkan manusia untuk berpuasa.

Apa arti ucapan Nabi "Kami lebih berhak terhadap Musa daripada kalian"? Ada ungkapan tersembunyi disini, tersirat, mustatir. Apa taqdirnya? Apa ungkapan utuhnya?

Kalian semua pengikut Musa versi KW. Gimana bisa kalian menyandang kemuliaan itu, bergelar "pengikut Musa"? Taurat aja kalian ubah-ubah. Perintah Nabi Musa ga pernah dikerjain. Mulai dari menyembah sapi samiri (Thaaha: 97), nantang mau lihat wujud Allah (An Nisa:153), minta kitab turun dari langit (An Nisa 153), membunuh manusia (Al baqarah:72), ogah berangkat perang (Al maidah 24). Shame on you. Kami pengikut Musa yang asli, kami lebih berhak.

Jika kita betul-betul pengikut Musa asli, bukankah spektakuler peristiwa terbelahnya laut Merah? Laut menelan firaun? Dan selamatnya puluhan ribu kaum Musa? Bukankah layak kita beri bintang, dengan merayakannya seperti Musa rayakan. Kita yang berhak puasa Asyura.

Comments

Popular posts from this blog

Tingkatkan Pengetahuan Anda! TAHUKAH ANDA?

Menyambut Ramadhan

Mencampuradukkan ajaran agama lain ke dalam Islam