Problem Solving sejak awal

PROBLEM SOLVING 2
(Sang Penghasut)

"Ya begini ini dapat jodoh Monyet tidak jantan di ranjang!!!!"

Pada suatu malam Bu Ari teriak2. Waktu itu hampir jam 11 malam. Kemudian pintupun terbanting dengan keras sekali di malam yang sunyi.

Bu ari yg merasa menikah krn dijodohkan sm ortunya, sedangkan didalam menempuh mahligai rumah tangganya Bu Ari yg sering curhat bahwa Pak Ari adalah Orang Ber-IQ dibawah rata2 dan hanya bisa bekerja sebagai pegawai Perusahaan Listrik rendahan. Hal ini membuat mereka sering Cekcok, bahkan rasa tidak puas Bu Ari terhadap kondisi suaminya sehingga menimbulkan masalah baru di rumah mereka yaitu masalah di “Ranjang”.

Hmmm…..ada apa ya dgn Ranjang mereka ya?

Mungkin Bu RT setempat yg bs jwb semuanya. Entah permasalahan apa sampai keluarga Pak Ari akhirnya juga bermasalah dgn tetangga sebelah kanannya yg bisa mempengaruhi masa. Maka jadilah keluarga Pak Ari bual2an guyonan Ibu PKK sampai kumpulan Bapak2 se-RT, dari masalah “Ranjang” sampai “bantal guling”nya.

Sementara itu 2 anak Pak Ari menjadi saksi cekcok kedua orang tuanya terus memendam rasa frustasi & sedihnya. "Saya mengaku salah telah menampar Siti(Bu Ari) di depan anak2" begitu curhat Pak Ari ketika kuajak Arisan Bapak2. Aku jadi gak enak hati mendapat curhatan seperti itu. Walaupun gak enak hati, aku dgrkan curhat2 Pak Ari lalu kuajak arisan bareng. Aku yakin curhat Pak Ari tidak berhenti di satu orang saja, pasti ada juga Bapak2 tetangga yg lain mendapatkan curhatnya untuk mempertahankan rumah tangganya.

"Diiiiiiaaaaaaaam Semua.....!!!!!" Suara Cewek anak pertama ini meledak berserta tangisannya ketika Bapaknya yg di bilang ibunya "Monyet" di tertawakan Bapak2 yg lagi cangkruk melepas lelah sehabis seharian kerja. Tangisan Tian (Anak 1 PAk Ari) cukup ampuh membubarkan bapak2 yg sdg cangkruk itu.

Demikian hari demi hari anak2 in berkembang, didalam rumah ada konflik, di luar rumah jg ada konflik dengan tetangganya yg kebeneran menjabat menjadi RT setempat. Isyu tdk sedap terus menggempur keluarga Pak Ari, dari Pesugihan sampai memelihara Jin.

Ah…dasar Ibu2 kompleks mmg suka Rumpi’. Tapi kt bukan mempermasalahkan rumpian tetangga anak2 ini, tapi lbh bentuk kepribadian mrk, yg LABIL, suka memutar balikan fakta serta posesif!

Posesif mrk dikarenakan masalah Figur Bapaknya yg tak prnh sempurna dimata Ibunya. Ibunya tak pernah menaruh hormat kpd BAPAK mrk. Satu sisi mrk sgt mengharapkan figure ideal sesuai keinginan Ibunya, yg bukan pegawai rendahan dari perusahaan Listrik, yg bisanya hanya pny spd mtr dan akhirnya krn keterbatasan yg ada menyebut suaminya “MONYET”!

Kini anak2 ini sdh bkrja di Negara Antah Berantah dengan kepribadian produk Broken Home. Dendam mereka terhadap tetangganya yg mentertawakan Bapaknya jadi POWER untuk menjadi “SANG PENGHASUT”. Emosinya yg LABIL membuat mrk ckp lihai memuterbalikan Fakta dan lidahnya u/ menarik simpati massa.

Rasa POSESIF terhadap figure “BAPAK” membuat Pemimpin Negara antah berantah bertekuk lutut di bawah lidah provokasinya. Untunglah Tian, anak pertama pak Ari berhasil menemukan jodohnya dgn segala cintanya yg Full Posesif. Setidaknya akan mengurangi provokatif terhadap lingkungannya. Lalu bagaimana dengan anak kedua Pak Ari yg belum menemukan jodoh? Apa solusi PROBLEM SOLVING (Pemecahan permasalahan) u/ anak2 Produk broken Home, si Rovi, anak kedua Pak Ari? Pilihannya ada 2 bila anda ada di lingkungannya.

Pilihan Pertama, menjadi pelampiasan Obyek permusuhannya. Anda akan dijadikan pelampiasan trhdp permasalahan yg ada di keluarganya baik dari masalah “Ranjang” sampai keterbatasan Bapaknya yg dipanggil Ibunya “MONYET”. Dengan dendam keluarganya yg dihabisin RT setempat membuat “SANG PENGHASUT” ini cukup lihai memutarbalikan fakta dgn Emosi LABILnya. Kalau anda sdh jd Obyek permusuhannya, kemanapun anda akan dikejar. Dengan lihainya dia bisa Provokatif lwt Telepon trhdp lingkungan Obyek permusuhannya. Entah pulsanya bisa bengkak, dia tdk perduli, Yg penting nafsu pelampiasan masa lalunya terlampiaskan!

Pilihan Kedua, rasa kesepian krn ortunya selalu bertengkar sj membuat anak ini menjadi POSESIF. Sang Penghasut jg ingin punya teman & Figur Bapak yg hancur krn perlakuan Ibunya trhdp Bapaknya. Dia cukup lihai mengkondisikan antara Cinta & rasa provokatif yg ada agar lingkungannya menjadi miliknya (POSESIF).

Apakah anda akan jadi Obyek permusuhannya, atau Teman dari rasa Kesepiannya, atau Figur “BAPAK” dr rasa provokasi & cinta Posesifnya yg Sakit?!?

(Musik horror “Psikopat”-pun terus mengalun merdu……jreng…jreng….)

----------------------------------------------------------------------------------------

Sahabat, cerita diatas hanya ilustrasi betapa pentingnya PROBLEM SOLVING (Memecahkan Permasalahan) sejak dini. Bila masalah pertama belum bisa selesaikan untuk mencari solusi dan kita tidak bisa menerima permasalahan itu scr IKHLAS dan PASRAH, maka permasalahan2 yg lain akan timbul. Bila rasa EGO berperan terhadap masalah yg ckp kompleks, maka solusinya mencari pelampiasan terhadap orang lain.

Dan yg paling penting disini, pentingnya niat awal dalam menikah selain untuk hidup bersama, berbagi suka & duka, Para ortu wajib mempunyai Tanggung Jawab trhdap perkembangan Anak2 mrk.

Mmg di Indonesia blm ada Sekolah khusus u/ menjadi Ortu yg baik, tp dgn pelatihan2 Parenting akan membantu anda membentuk keluarga ideal & keturunan yg berkwalitas. Semoga bermanfaat….

Foto : Ilustrasi

Comments

Popular posts from this blog

Tingkatkan Pengetahuan Anda! TAHUKAH ANDA?

Menyambut Ramadhan

Mencampuradukkan ajaran agama lain ke dalam Islam