KEMANA HTI KETIKA MAHASISWA DEMONSTRASI ?

KEMANA HTI KETIKA MAHASISWA DEMONSTRASI ?
_____
Oleh: Irkham Fahmi al-Anjatani

Ribuan mahasiswa mulai bergerak, turun ke jalan, menuntut keadilan dan mengutuk kesewenang-wenangan. Mereka marah melihat keadaan negara yang semakin mengkhawatirkan. Sumberdaya alam digadaikan, tenaga kerja asing ilegal dibiarkan, pajak dinaikan, iuran bpjs dilipatgandakan dan KPK dibunuh perlahan-lahan.

Di seberang sana, Papua masih membara. Rakyatnya menuntut merdeka, melepaskan diri dari wilayah kesatuan Indonesia. Walaupun di atas kertas negeri ini sudah merdeka, tetapi tidak bagi rakyat Papua. Mereka masih merasa terjajah. Sebab mereka dibiarkan sengsara di atas tanahnya yang banyak tersimpan harta.

Penguasa membiarkan aseng dan asing mengeruk tambangnya. Tidak peduli sekalipun harus menumbalkan banyak rakyatnya. Inilah yang membuat rakyat Papua marah, termasuk juga ribuan mahasiswa dari berbagai daerah. Mereka jengah dengan kesemrawutan yang ada, yang juga tak kunjung reda.

Hak konstitusi dicurangi, hak berorganisasi dikebiri, hak bersuara dikriminalisasi dan hak pribadi dibayang-bayangi. Orang-orang yang kritis dimata matai, diancam untuk dihabisi. Negara demokrasi hampir berubah total menjadi negara komunis, seperti Cina, yang membebaskan semua ide, kecuali ide perjuangan dan perlawanan terhadap rezim tiran.

Wajar saja jika rakyat marah, mahasiswa marah, ulama marah dan banyak orang yang jengah. Hanya para penjilat yang tidak marah. Mereka tetap membela tuannya sekalipun saudara-saudaranya sudah banyak yang menjadi korban pengkhianatannya.

Sejatinya, HTI lah yang dahulu paling lantang menyuarakan aspirasi perlawanan. Mereka sudah bergerak dari sebelum mahasiswa bergerak. Mereka terus berjuang meskipun harus menjadi korban kebengisan para hulubalang kerajaan.

Lalu kemana keberadaan mereka saat ini, ketika banyak mahasiswa yang melakukan demonstrasi? apakah gerakan mahasiswa itu sendiri ditunggangi HTI?

Ternyata tidak. Mereka bergerak dengan sendirinya, bukan karena ditunggangi HTI. Yang menggerakan mereka adalah nalar dan perasaan, yang muak dengan segala kesewenang-wenangan. Orang orang HTI saat ini justru lebih banyak berdiam diri, menyaksikan aksi pergerakan mahasiswa dari jauh, sambil berulangkali membaca shalawat asyghilnya.

Sebuah sholawat yang mengandung do'a, agar orang-orang yang zalim sibuk karena kezalimannya sendiri. Agar para pengkhianat rakyat itu hancur karena pengkhianatannya hingga mati.

Di sana ribuan mahasiswa turun melakukan aksi, di sini para syabab justru berdo'a, semoga Allah Ta'ala mengabulkan segenap permintaan kita.

#KhilafahAjaranIslam
#SyariahSolusiatasSemuaPermasalahan
_________
Cirebon, 25 September 2019

Comments

Popular posts from this blog

Tingkatkan Pengetahuan Anda! TAHUKAH ANDA?

Menyambut Ramadhan

Mencampuradukkan ajaran agama lain ke dalam Islam