Parenting, hargai anak

Always Wrong

Ayah sedang sibuk kerja. Ayah pun memanggil saya untuk membantunya. Saya sedang asyik bermain di kamar. Setelah mendengar Ayah memanggil, saya menjawab “Tunggu sebentar, saya beresin mainan saya dulu”. Mendengar hal itu, Ayah pun marah dan berkata “Dipanggil bukannya langsung dating, malah kerjakan yg lain, dasar malas. Bilang aja kalo tidak mau membantu!!!”. Ya sudahlah,mungkin saya memang salah.

Hari berikutnya terjadi hal yang sama, yaitu Ayah memanggil saya saat saya sedang bermain. Saya pun langsung meninggalkan mainan saya untuk pergi membantu Ayah. Ibu masuk ke kamar dan melihat mainan saya berantakan. Ibu memanggil saya dan langsung memarahi saya. Saya menjelaskan “Tadi Ayah memanggil saya membantunya, jadi saya tinggalkan dulu”. Ibu pun bertambah marah dengan mengatakan “Diberitahu malah ngeles, menjawab lagi”. Salah lagi…. Saya pun tidak bisa & tidak boleh melawan.

Hal yg mirip seperti itu terjadi, terjadi, dan terjadi lagi. Jadi apa yg harus saya lakukan duluan agar berbuat yg benar? Akhirnya saya pun stress dan berpikir apa yg saya lakukan selalu salah. Saya bertumbuh dengan pengalaman yg seperti itu hingga remaja & dewasa.

Suatu hari saya diminta tampil untuk menampilkan sesuatu, tapi saya punya sifat pemalu & tidak PD (percaya diri). Mengapa? Karena takut salah. Apakah saya bisa berbuat benar? Takutnya jika saya tampil, nantinya salah, saya jadi malu. Mendingan saya tidak usah tampil.

Apa inti cerita ini? Orangtua seharusnya mulai melihat sesuatu dari sisi positif yang dilakukan anak. Dari hal yang terjadi di atas, bila anak mau membereskan mainannya dulu, hargailah itu sebagai tanggungjawab yang dia lakukan. Untuk yg bagian ke 2, anak langsung menjawab panggilan Ayah dan langsung melakukan perintah Ayah, hargailah itu sebagai anak yg berbakti menuruti orangtuanya. Jika ada yg salah atau kurang berkenan, cobalah menjelaskan dengan baik. Contohnya : 1. Setelah bereskan mainanmu, segera dating bantuin Ayah ya?! 2. Selesai bantuin Ayah, jangan lupa beresin mainanmu ya?! Dengan begitu, anak akan merasa dihargai & bisa berpikir jernih

Comments

Popular posts from this blog

jenis-jenis Sistem Transmisi mobil

Kudeta Jokowi Mulai Tercium Oleh Prabowo Subianto

Jumlah rakaat shalat tarawih sesuai tuntunan