Tekor antara import export vs kurs

KETIKA  DI KOTA  ROMA JANGAN PERNAH BACA NAMA ITU DARI BELAKANG, ANDA BISA JATUH CINTA

Pernah kenal dengan istilah currency miss match? Ngak apa-apa kalau belum tahu, ini juga kebanyakan masalah Negara kok.

Dimana itu currency miss match?  Kalau kementerian perdagangaannya  geblek, ya hal ini bisa terjadi.

Kita semua tahu bahwa Necara perdagangan Indonesia defisit alias tekor. Lebih banyak impor dari pada export. Kalau lebih banyak impor maka ada yang lebih menakutkan, cadangan devisa Indonesia menurun jumlahnya.

Sekarang yang harus kita pahami sekali lagi. Yang dagang Negara atau swasta?

Ya betul, yang dagang banyakan swasta. Pertanyaannya, uang yang di sebut tekor tadi uang siapa? Uang pemerintah karena yang import Negara kebanyakan. Yang export kebanyakan swasta.

Sementara swasta kalau dapat uang dari eksport, atau saya tanya deh kepada anda sahabat yang berbisnis keluar negeri. Anda punya kepala sawit. Anda dapat sales ke india 1 juta dolar, modal anda paling top 50% kalau punya sendiri.

Apakah anda bawa masuk 100% uang tersebut ke Indonesia? Jawabnya kalau saya tanya, kalau anda 100% warga Negara Indonesia kemungkinan adalah iya, 100% masuk keindonesia.

Kalau anda adalah investor asing, maka anda hanya memasukan opex nya saja, operational expenditure.

Hanya 50% nya saja yang masuk ke Indonesia karena memang kebutuhanya segitu yang sisanya adalah untuk menyicil capex, capital expenditure. Modal investasi anda. Kalau pakai uang luar neegari yang dananya ngak masuk Indonesia.

Itulah mengapa saya mengatakan, jangan lah menawarkan foreign direct investment ke Indonesia tanpa di pilih pilih. Harus di pilih yang investasi yang akan mendatangkan dolar atau ekpor. Jangan investasi yang dipakai dalam negri 100%, tekor pembukuannya.

Contoh, investasi jembatan. Pakai dolar. Lalu pendaptannya pakai rupiah dari tol pas kita mengunakan jembatan. Begitu mbayar hutang tadi maka pakai dolar, sementara negaranya kebanyakan impor alias dolar tadi yang masuk di tukar rupiah buat bangun jembatan, dolarnya buat impor beras.

Pas perlu dolar hasil bayaran tol, buat bayar hutang, dolarnya langka, naik dah tuh dolarnya.

Kapan rupiah menguatnya kalau begini? Tahun 2020 bisa 15.000 dong kalau begini. Tahun 2014 rupiah itu 12.500an loh, dengan kebijakan terus tekor jadi 14.200 an sekarang faktanya.

Ada lagi yang lebih parah. Pas bangun jembatan tadi, ngak ada dolarnya. Malah 100% baranganya di buatain Negara lain. plek langsung jadi aja, rakayat keplok keplok pas peresmian.  Dan langsung nyicil rupiah buat bayar jembatan tadi. Top dah kalau begini. Lebih tekor lagi.

Makanya, kata TEKOR ini fakta, jangan penah membaca terbalik dari tekor ini, itu masih wacana, seperti tulisan orang sontoloyo ini. wacana thok. Dasar sontoloyo. #peace

***

Millionaire Mindset Bootcamp XII
Yogyakarta, 4 - 6 Oktober 2019
Daftar hubungi wa.me/6281229478787

Comments

Popular posts from this blog

jenis-jenis Sistem Transmisi mobil

Kudeta Jokowi Mulai Tercium Oleh Prabowo Subianto

Jumlah rakaat shalat tarawih sesuai tuntunan