Beban Otak Manusia

Punya teman, pinter banget... Buanget. Sering ngajari saya kalkulus dan fisika. Dan tetep aja saya gak bisa sepintar dia.

Semua ikan dia sebut bandeng. Menurutnya gak terlalu penting menghafal nama nama ikan.

Nama teman juga gak terlalu dia hapal. Menurutnya gak terlalu penting juga.

Teman lain. Yang pinternya juga luar biasa, menganggap nama nama planet juga gak penting dihapal. Apa perlunya?

Ada lagi, sang juara di angkatan saya. Gak terlalu bisa itung itungan berapa ribu tambah berapa ribu. Tapi kalau suruh nurunin integral jangan di lawan. Pasti kamu kalah dan salah 😂. 

Barangkali menurut mereka kepala seharusnya tidak difungsikan sebagai kamus maupun kalkulator. Serahkan kerjaan itu pada mesin saja.

Otak manusia jangan disibukkan dengan hal yang remeh temeh. Jangan biarkan otak lelah mengerjakan sesuatu yang harusnya bisa didelegasikan ke alat atau mesin.

Tidak semua info harus dimasukkan ke kepala. Ibarat lemari otak pun bisa penuh informasi. Masukkan yang penting penting saja.

Otak manusia lebih cocok digunakan untuk menganalisa. Menjawab pertanyaan mengapa begini, mengapa begitu?

Apa, kapan, dimana, pertanyaan pertanyaan serupa itu tidak harus dibebankan pada otak. Asal otak tahu bagaimana mencari infonya, maka selamat lah manusia.

Comments

Popular posts from this blog

Tingkatkan Pengetahuan Anda! TAHUKAH ANDA?

Menyambut Ramadhan

Mencampuradukkan ajaran agama lain ke dalam Islam