Membongkar Fakta Suriah di Balik Hoax
Sudah dengar isu ini sejak 3 tahun silam. Tapi apalah Saya, hanya memilih diam. Saya tak seberani Eva Barlett.
**
WARTAWAN KANADA ITU BERNAMA EVA BARTLETT:
Membongkar Fakta Suriah di Balik Hoax
Prof. MAM (dosen ITB)
1
Wartawan Kanada yang berani itu, bernama Eva Bartlett. Satu setengah tahun lalu, saat saya menceritakan perjuangan Eva Bartlett, teman-teman saya mengatakan, Eva Bartlett adalah corong Rusia, untuk menyembunyikan niat buruk Rusia. Memang di berbagai media barat, Eva Bartlett disebut orang "kiri", dan bahkan disebut sebagai penyebar hoax.
Padahal yang terjadi sungguh aneh, ketika Aleppo dibebaskan oleh tentara Suriah pada 10 Desember 2016, setelah menderita hampir 5 tahun dalam perang yang kejam, SEMUA kota di Indonesia, pada Desember 2016 itu, melakukan demonstrasi berjilid, yang mengecam pemerintah Suriah atas kekejamannya terhadap wanita dan anak-anak. Mereka membawa poster: SAVE ALEPPO. Hampir semua mantan mahasiswa saya (yang menuliskan pandangannya) juga percaya bahwa Bashar adalah pemimpin yang keji.
Hanya satu mantan mahasiswa saya yang menulis: ALEPPO SAVED. Aleppo telah diselamatkan.
2
Setelah dua tahun berlalu sejak pembebasan itu, orang menjadi bingung. Kok pada 25 Desember 2016, justru untuk pertama kalinya Natal kembali dirayakan di kota Aleppo. Dan umat muslim turut bergembira ria pada hari itu di jalan-jalan kota Aleppo. Dalam salah satu foto kota Aleppo setelah dibebaskan, rakyat kota Aleppo membuat dan memasang poster raksasa presiden mereka, Bashar Al Assad, di salah satu sudut kota.
Di bulan-bulan berikutnya, yang lebih aneh terjadi. Setelah "dijatuhkan" oleh tentara Suriah, pengungsi dari Aleppo bukannya bertambah banyak, malah sebaliknya pengungsi Aleppo yang ada di Jerman, Lebanon, dll justru kembali ke kota Aleppo.
Silakan dengarkan kata-kata Eva Bartlett, yang oleh media Barat disebut "kiri", komunis, corong Rusia, dll. https://www.youtube.com/watch?v=CMJCVOCosRg
3
Jangan dengarkan kata-kata politisi untuk menemukan kebenaran. Ada politisi yang baik, tapi kebanyakan hoax dan framing juga berasal dari politisi. Untuk mengecek kebenaran politisi, bandingkan dengan tulisan dan kata-kata peneliti. Dan cross-check ke berbagai sumber.
Wartawan Eva Bartlett, saat presentasi di hadapan PBB, didampingi oleh beberapa political dan social scientists, yang juga pernah meneliti di Suriah. Saya juga membaca peneliti Australia (i.e. Dr. Tim Anderson), Kanada, Amerika, dan Inggris, yang lebih bersesuaian dengan kata-kata Eva Bartlett, daripada tulisan di berbagai “corporate media” dari Barat.
Sangat mudah membuat seorang lulusan perguruan tinggi terkemuka, percaya akan hoax. Mengapa? Karena bukan nalar dan hati yang digunakan, tapi sekedar kesesuaian dengan prasangka yang telah berhasil ditanamkan. Padahal, jangan percaya “katanya”, lakukan pengecekan ke sumber yang sahih, termasuk sumber primer.
Semoga Indonesia tidak dihancurkan oleh hoax, seperti Suriah.
MAM
https://m.youtube.com/watch?v=CMJCVOCosRg
Comments
Post a Comment