Refleksi Pemilu 2019, part 2
*Refleksi tentang (sistem) Pemilu 2019.* - part 2
Oleh: Setyo Margono
Di sisi lain, kita juga perlu *obyektif & kritis untuk melihat kubu 02*, yg sejak hari pertama perhitungan sudah berani meng-klaim kemenangan 62%.
Mestinya kubu 02 juga bisa lebih transparan dalam mengumumkan 62% tsb, apalagi di sana juga terdapat banyak ahli IT yg bergabung.
Sampai hari ini, saya kok masih penuh pertanyaan, sebenarnya angka 62% itu komposisi real-nya bagaimana?
Lautan manusia saat berkampanye, sepertinya *bukan bukti konkrit* untuk perolehan suara, rasanya kita cukup cerdas untuk memahami itu.
Kalo memang itu data valid yg diperoleh dari C1 tiap TPS, mestinya mereka *bisa dng mudah* mempublikasikannya secara online semacam Situng KPU.
Mestinya ada data-data faktual yg tersusun dari tiap TPS, Kelurahan, Kecamatan hingga Kabupaten dan Propinsi, shg dng mudah bisa kita bandingkan dng data Situng milik KPU.
Publikasi terbuka untuk data2 tsb (resmi dari BPN) ternyata hingga hari ini belum saya temukan, ato mungkin ada kawan yg bisa kasih info?
Jadi, rasanya sah-sah saja jika sebagian dari kita akhirnya meragukan, apakah angka 62% tsb benar2 riil dari perhitungan C1, apalagi akhirnya terjadi koreksi menjadi 54%.
Kalo alasan karena ada kekhawatiran data tsb akan disalahgunakan oleh pihak lain, rasanya kok terlalu mengada-ada, karena toh pada akhirnya keputusan final ada di KPU, bukan di pihak lain.
Yang sangat jelas bagi kita, *tidak ada mekanisme* untuk menguji, apalagi membandingkan data2 BPN dng data2 KPU, yang pada akhirnya kita tidak bisa menilai mana data yg paling aktual (& layak dipercaya)
Comments
Post a Comment