Formasi meyerang or bertahan kabinet?

UBAH FORMASI UBAH KEDAULATAN BANGSA

Seorang mantan pejabat BI kenalan lama saya bertanya kepada saya bagaimana bentuk organisasi negera indonesia saat ini kalau pakai flat manajemenmu?

Ini pertanyaan nyindir apa mau ngetes saya ya kurang tahu, tetapi seperti saya pernah menyatakan bahwa manajemen jaman milenial organisasinya ngak bisa seperti “pohon natal” lagi yang berbentuk 1 di atas, kebawah makin lebar, makin lebar.

Sekarang, kaum milenial dan bisnis digital organisasinya lebih cocok flat manajemen, flat manajemen versi saya loh ya.

Ada beberapa perusahaan saya yang digital dan flat manajemennya, santara salah satunya.

Kembali ke pertanyaan di atas, dalam sepak bola kita tahu ada jenis “tarian bola”, samba ala brasil yang setiap individunya jago jago menari dan di biarkan bermain cantik walau sendirian, lalu tiki takanya ala spanyol yang tek tok bola pendek pendek operannya.

Atau gaya menyerang ingris yang pakai sayap oper ketengah, atau gaya belanda total football, semua bergerak, atau gaya bertahan berlapis catenacio ala italia.

Terlepas dari bentuk gaya tarian atau gaya bermain bola atau manajemen bola, ada lagi yang namanya “formasi flat organisasinya” sepakbola.

Formasi 4 3 3, 4 2 4, 4 5 1, dan lain sebagainya.

Maka pertanyaan di awal tersebut arahnya adalah apa bentuk formasi kabinet saat ini yang di manajeri pak Jokowi. Maka jawabnya saya kepada sahaat saya mantan pejabat tinggi BI tersebut adalah, formasi kabinet saat ini,

4 3 2 1.

Satu di gantung di depan itu menteri PUPR dengan infrastukturnya.

Lalu 2 pendukung serangan adalah BUMN dan menkosaurus.

4 di belakang BI, menkeu, menhan, polri.

Dengan formasi seperti ini infratuktur sendirian di depan, sulit akan “skore” menghasilkan banyak gol. Mengapa?

Kita bicara di kabinet lalu dulu ya. Dimana kita secara digital terlihat rekam jejak nya. Bahwa secara pribadi saya tidak pernah menentang pemerintah, nyinyirin pemerintah namun 2 gelandang ini saja yang saya kritik.

Kenapa? Karena gelandang serang yang dua tadi tidak pernah memberikan “bola” ke PUPR ke pak Basuki.

Mereka gelandang ini main sendiri, gocek sendiri, untung sendiri. Kita semnua tahu 1 penyerang dengan 2 gelandang itu siapa? Gelandang serang tadi di kiri BUMN rinso, di kanan menkosaurus.

Yang kiri selama kabinet lalu pada panen akbar, pesta pora, bancaan , rugiin negara triliun buat pindah ke kantong kelompoknya, oligarkinya. Kerja teriak teriak kita  sejak 2016 berusaha nyaring mengingatkan pemerintah tetapi tdai terdengar. Salah memangnya? Dibilang nyinyir? Sekarang terbukti boss BUMN yang baru kerepotan nyuci piring dari pesta 5 tahun sang rinso.

Sisi kanan, ini tidak merugikan negara banget sih. Mahluk  oportunis yang memanfaatkan jabatannya untuk memperkaya dirinya dan mantemannya, pakai duit asing ( baca : china) yag memanfaatkan pengariuhnya dan jabatannya. Kebijakan selalu di buat menguntungkan sisi asing atau genk nya.

Sampai sampai ekpansi china di natuna TIDAK BOLEH DI GANGGU dengan aksi apapun oleh pihak indonesia. Indonesia di sarankanya diam saja. Selain nanti takut di tagih hutangnya, proyek investasi china yang bersamanya bisa gagal.

Itulah yang kita katakan bahwa PUPR infrastruktur berat di gantung di depan. Ngak bakal skor lah , orang harus kerja sendiri.

Bener deh, saya yakin di liga lokal asean kita prestasi indonesia akan biasa saja,apa lagi  di liga dunia. Kalau pun  ada invetor masuk ke indonesia ( baca : china lagi) , bukan untuk kepentingan indonesia tetapi kepentingan sekelompok pejabat teras, sekali lagi, china itu senang invest di indonesia karena bisa UNTUNG besar dengan dukugan banyak pejabat yang tidak punya integritas ke bangsa indonesia.

Indoinesianya mah ngak untung untung banget. Indonesia tetap harus jadi PASAR. Secara ekonomi semua yang di kerjakan tadi selama beberapa tahun ini , BVELUM TERBUKTI  membuat tumbuh growth ekonomi indonesia secara significant.

Jadi wahai pemipin republik sebaiknya kedepan ubah formasinya, pakai formasi lebih agresif 4 2 4

Ini formasi serang, formasi agresive sekali.  Sebagai catatan sebuah perang tidak pernah di menangkan dengan pertahanan yang baik, tetapi kemenangan di dapat dari serangan yang terbaik.

Formasi  4 2 4 itu adalah

4 di depan, BI, menkeu, ESDM, menhan
2 di tengah polri dan menlu

4 di belakang baru BUMN, PUPR, Bulog, pendidikan,

Yang lain cadangan. Cadangan bermain normal saja ngak usah neko neko.

Yakinlah wahai pemimpin republik, dengan formasi 4 2 4 indonesia bisa menang di liga internasional. #Peace

https://m.facebook.com/groups/252867571940975?view=permalink&id=582022175692178

Comments

Popular posts from this blog

jenis-jenis Sistem Transmisi mobil

Kudeta Jokowi Mulai Tercium Oleh Prabowo Subianto

Jumlah rakaat shalat tarawih sesuai tuntunan