Hotel Syariah di Jogja
MOBIL MUNGIL DI DEPAN HOTEL MEWAH
Bulan Desember 2019 lalu kawan-kawan di #SedekahRombongan mengadakan acara talkshow “Jagongan Inspiratif” di Hotel Grand Dafam Rohan Jogja. Hotel bintang 4 ini memang unik, karena menjadi hotel syariah berbintang pertama di Jogja. Strategis di depan Jogja Expo Center dengan 185 kamar, hotel ini memiliki masjid, setiap waktu sholat adzan berkumandang di seluruh penjuru hotel. Tamu bisa mendapatkan tahajud call, dan tentu semua makanan yang dijamin halal. Pasangan yang akan menginap wajib menunjukan KTP atau surat nikah. Sangat selektif dalam menerima tamu.
Koleksi mobil dan motor lawas dipajang di lobby menjadi daya tarik para tamu, dan jadi ajang foto untuk eksistensi diri.. “sampai Jogja nih!”
Hari itu saya datang sebegai peserta. Panitia yang meminta saya jadi pembicara saya tolak, maklum masih “puasa ngisi seminar” entah sampai kapan. Saya duduk di pojokan, menyedot ilmu dari Youtuber Ridwan Hanif dan mas Wahid, dari Blogger Sumbodo Malik, pebisnis busana muslim mbak Zerina Banu dan pakar branding Syariah mas Andika Syafaat marcomm. Bagaimana menghasilkan uang lewat dunia internet. Seperti bermain-main tapi dapat uang, dan uangnya gak kecil.
Pas sesi tanya jawab saya dijebak. Pas lagi asik sendiri di pojokan fokus memperhatikan, Faiz Faeruz (Presiden #SedekahRombongan) tiba-tiba bilang.. “Hadir disini mas Saptuari yang dari tadi mojok aja. Kita minta mas Saptu ikutan sharing sedikit di depan..”
Yaaah... pegang mic juga akhirnya. Malah peserta tepuk tangan berasa kayak manggil gaya anak TK.. “disuruh tidak mau.. memalukan.. prok prok prok!”
Saya duduk di depan dan ikut bercerita tentang dunia sosial media saat ini, yang bisa menjadi senjata ampuh untuk jualan asal tau ilmunya. Satu dua pertanyaan saya pancing juga untuk Ridwan Hanif dan Mas Wahid, jadi Youtuber aja bisa naik kelas jadi sultan! Hehe
Sebelum acara ditutup saya kepikiran memberikan kejutan dadakan kepada peserta.
“Kawan-kawan semua, sejak tadi pagi ada seorang ibu yang duduk bareng kalian. Dengan tekun ikut acara ini, belajar dari yang muda-muda. Beliau membaur bersama kalian, duduk dan makan bareng kalian, tanpa minta diistimewakan, tanpa perlu menunjukkan identitasnya. Padahal beliau adalah pemilik hotel megah 9 lantai yang kita pakai ini. Kita minta bu Rochani untuk berbagi ilmu kepada kita...” kata saya
Wahaaa... peserta terkejut, tepuk tangan langsung memenuhi ruangan. Saya berjalan menjemput beliau. “Monggo bu.. lima menit saja.. “ rayu saya
Bu Rochani akhirnya bersedia maju ke depan, saya kawal langsung.
Beliau seumuran ibu saya, dan memang mengenal ibu mertua saya karena pernah sama-sama berbisnis beras di zamannya. Beliau bahkan hadir ketika saya menikah tahun 2009, sejak dulu adalah pengusaha wanita yang ulet namun tetap sederhana. Tabungan beliau gaya lama yaitu membeli tanah-tanah dari hasil bisnisnya. Hingga semua dijual dan jadi modal membangun hotel ini.
“Wah ini mas Saptuari kok malah nodong saya. Yaa saya cerita saja sebentar. Saya senang acara seperti ini ada di hotel ini, biar makin berkah. Saya juga bisa ikutan cari ilmu. Dulu saya memang mulai usaha jualan beras, dari sedikit hingga menjadi distributor. Terus punya usaha makanan ternak juga, puluhan tahun saya tekuni jatuh bangun. Hingga akhirnya terkumpul modal, dan bisa membangun hotel ini. Jadi hotel ini tidak hadir dalam sekejab, semua ada proses panjang yang dilalui. Proses pembangunan juga tidak sebentar. Sampai saya dibantu oleh anak-anak saya mengelola hotel ini, namun karena tidak ada pengalaman, kami menggandeng Dafam yang ahli dalam manajemen hotel, agar pelayanan hotel ini bisa maksimal” jelas bu Rochani.
“Bu, kok banyak koleksi motor dan mobil antik di bawah..” tanya saya
“Itu koleksi punya anak saya. Dan memang sengaja di taruh di hotel biar jadi pemanis dan daya tarik pengunjung. Saya memilih menjadikan hotel syariah karena di Jogja belum ada yang seperti ini. Alhamdulillah respon masyarakat sangat luar biasa..”
Memang kalau mau sewa tempat untuk acara di Dafam Rohan ini harus jauh-jauh hari. Sering banget full gak kebagian. Tamu-tamu juga sangat banyak hingga okupansinya termasuk yang tinggi di Jogja.
“Bu, pertanyaan terakhir, karena lima menit ini bu.. hehe, apa benar bu Rochani masih pakai mobil lama dan disopiri sendiri bu?” Lanjut saya
“Yayaya.. mobil saya Karimun tahun 2007, memang mobil lawas dan kecil. Tapi oleh manajemen disiapkan parkir khusus di depan hotel. Saya ingin mengajarkan kepada anak-anak saya untuk hidup sederhana, gak usah pamer kekayaan. Usia saya sekarang 68 tahun, mereka yang akan melanjutkan. Saya berharap mereka tetap dalam kesederhanaan” jelas bu Rochani mantab. Peserta langsung bertepuk tangan antusias.
Saya langsung saut dengan nyeklit.. “Hoi kalian yang pakai CRV atau Xtrail cicilan! Maluuu dong!!” Gerrrrr!! 😅
Bu Rochani yang punya hotel bintang 4 mungkin senilai 100 milyar lebih saja gak kebanyakan gaya.
“Tapi mas, ini manager-manager saya malah manas-manasi, bu.. mbok ibu ganti mobil, kan malu masak di depan hotel mewah parkir VIP ada mobil tua disana.. wah gara-gara mereka 2 bulan lalu mobil saya diganti” kata bu Rochani sambil tertawa. Beliau tidak menyebut merek mobilnya. Mungkin peserta membayangkan Alphard, Lexus, Mercy atau BMW yang parkir VIP di depan hotel sana. Biar nanti melihat sendiri apa mobilnya.
Acara sore ini usai. Saya antar bu Rochani kembali ke tempat duduk, sambil mengucapkan terima kasih.
Peserta puas dengan acara satu hari penuh ilmu itu. Momen spontan saya juga malah dapat ucapan terimakasih dari panitia. Padahal buat seru-serusan saja.
Saya jadi paham kenapa di depan hotel ini ada replika Tugu Jogja. Dengan sebuah pesan di 4 sudutnya dalam bahasa Indonesia, Arab, Jawa dan Inggris.
Sebuah pesan dari Abu Bakar As Shidiq, “Ya Allah letakkan dunia di tanganku, jangan Kau letakkan di hatiku”
Siapapun yang memandang tugu itu, dan meresapi pesan tersebut akan tercenung. Dunia yang sementara memang hanya polesan saja. Hati ini harus fokus untuk mencari bekal di akherat, bukan mengejar dunia yang fana.
Melewati depan lobby, saya melihat parkiran VIP, ada sebuah mobil baru dengan plat yang masih putih...
Honda Brio..
dan tetap mungil!
@Saptuari
_______________________________
Dapatkan puluhan kisah inspiratif dari 4 penulis “Tetralogi Khilaf” dapatkan di → https://www.pesanbukudong.com/
Comments
Post a Comment