Kesalahan: perlebar trotoar untuk PKL?

TROTOAR DIPERLEBAR UNTUK PKL
Untuk: Anies Baswedan

Sungguh miris program Pemprov DKI Jakarta yang mempercantik diri dengan memperlebar trotoar, namun ada sebagian ruas jalan yang justru jadi menyempit karena termakan pelebaran luas trotoar yang konon untuk memfasilitasi para pejalan kaki. Bahkan ada yang jadi penyebab sulitnya air mengalir.

Padahal masih banyak pekerjaan di Jakarta yang bila melihat dari skala prioritas bisa lebih didahulukan, semisal normalisasi sungai, dan memindahkan warga yang tinggal di bantaran sungai ke rumah susun, agar lebih manusiawi.

Lagipula pada kenyataannya, pelebaran trotoar itu selain menggerus APBD yang lumayan besar disaat terjadinya devisit anggaran Pemprov DKI Jakarta, juga bukanlah hal yang prioritas, karena selama ini belum ada keluhan. Yang menjadi keluhan itu justru jalannya yang menyempit, padahal pengguna kendaraan bayar pajak, selain trotoarnya yang malah digunakan untuk para pedagang kaki lima.

Bila kemudian Anies katakan bahwa banyak aturan yang membolehkan PKL berjualan di trotoar, lalu apa artinya trotoar diperlebar yang konon katanya selain untuk memfasilitasi pejalan kaki selain untuk memperindah kota.

Ingat bahwa selama Undang-undang nomor 38, tahun 2004, tentang Jalan, serta Undang- Undang nomor 22, tahun 2009, tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan masih berlaku, maka Pemprov DKI Jakarta, dan seluruh Pemda se-Indonesia yang karena terkait Undang-undang (UU), maka wajib mematuhi aturan yang melarang PKL berjualan di trotoar.

Karenanya apabila Gubernur DKI Jakarta hanya berpedoman pada Peraturan Menteri (Permen) PUPR Nomor 03/PRT/M/2014, jelas itu tidak sesuai karena peraturan Permen tersebut kedudukannya lebih rendah dari UU, sehingga selain Permen perlu direvisi, juga Anies Baswedan harus taat kepada perintah UU.

"Jadi tidak ada lagi istilah keberpihakan. Sebab itu sangat sepihak dan tidak relevan. Betul mungkin bisa jadi berpihak kepada beberapa PKL, tapi kemudian mengorbankan para pejalan kaki yang jumlahnya jauh lebih besar, selain Jakarta tidak cantik lagi."

Salam nyinyir sampai melintir..

Juru Nyinyir Medsos,
Wahyu Sutono

https://www.facebook.com/100000123591018/posts/3226800507334037/

Comments

Popular posts from this blog

jenis-jenis Sistem Transmisi mobil

Kudeta Jokowi Mulai Tercium Oleh Prabowo Subianto

Jumlah rakaat shalat tarawih sesuai tuntunan