Xinjiang: camp itu ada!!!

•CAMP ITU ADA•
@umaierkhaz

"Dari mana kalian?" tanya sopir Uyghur ini ramah.

"Kami dari Indonesia, kami muslim. Kami di Indonesia sangat mencintai kalian Bangsa Uyghur." terang kami kepadanya.

"Indonesia, kami Bangsa Uyghur sangat mengenal negerimu. Kami di sini cinta Muslimin Indonesia. Kami mendengar kabar kalian. Uyghur dan Indonesia sangat dekat, tak ada bedanya."

Ketika patner kami yang lancar berbahasa China menjelaskan artinya kepada saya, langsung luluh hati saya. Seakan segala lelah berhari-hari terbayarkan. Ya Allah, di menit-menit terakhir kami di Xinjiang inikah caraMu mempertemukan kami dengan saudara kami Uyghur. 😭

Kami pun berkenalan. Sebut saja namanya Muhammad (nama samaran). Masih muda usianya 38 tahun. Perbincangan pun berlanjut. Semakin menarik kami berbincang. Seakan ingin sekali rasanya mobil berjalan lebih pelan, agar kami bisa bercerita banyak tentang Uyghurs.

Ia justru membuka pembicaraan, "Kalian sudah sholat? Kami di sini tidak bisa solat. Kami punya kemauan kuat untuk shalat di masjid, tapi kami tidak bisa. Kalau ketahuan shalat saja kami ditangkap."

"Kamu pernah datang ke sini sebelumnya? Dahulu kami masih boleh shalat. Tapi sekarang tidak bisa."

"Kalau ketahuan shalat, mereka langsung menangkap kami dan memasukkan kami ke camp." lanjutnya.

"Jadi benar camp itu ada?" pinta saya kepada patner yang lancar berbahasa Cina untuk bertanya kepadanya.

"Benar. Camp itu ada." jawabnya.

"Kami dengar di dalam camp, Uyghur dipaksa makan babi dan minum khamr?" tanya patner kamk spontan.

"Iya, benar sekali. Keluarga kami dipaksa makan babi dan minum khamr."

"Ya Rabb..." teriak saya dalam hati. 😭

"Total masjid di Xinjiang dahulu ada 200 ribu masjid. Tapi sekarang habis. Coba kamu lihat sekarang. Masih ada bangunannya, tapi sepi. Kalian dsri Grand Bazzar kan tadi?Ada masjid besar kan? Itu kosong, tidak lagi digunakan." lanjutnya.

"Kami di sini mengucap dan menjawab salam dilarang. Kalau kalian salam kepada Uyghur lalu tidak dijawab, jangan kecewa. Kami hanya takut bermasalah. Jika mereka dapati di HP kami ada sesuatu tentang Islam kami langsung ditangkap dan dimasukkan ke camp."

Saya melihat GPS. Jarak kami dengan hotel sudah sangat dekat. Ketika kami meminta ia untuk mengantar ke bandara ia menolak. Berharap bisa berbincang lebih panjang. "Taksi illegal dilarang masuk bandara karna dendanya sangat besar." terangnya.

Saya pun kembali bertanya kepadanya, "Camp-camp itu di mana?"

"Di tempat yg jauh dari kota." jawabnya.

Mobil kami berhenti di depan hotel. Itu artinya kami harus berpisah dengan Muhammad. Tapi kami belum puas bertanya. Setidaknya ada satu pertanyaan lagi yang harus kami tanyakan, "Lalu dengan apa kami dapat menolong kalian?"

"Negara kalian tidak bisa menolong kami." jawabnya singkat.😥

Saya tidak paham apa maksud jawabannya. Kami mencoba berprasangka baik atas jawabannya. Yang ia katakan "negara kalian" bukan "kalian".

Kami harus turun. Saya peluk erat Muhammad. "Semoga Allah menjagamu saudaraku." bisikku.

Saya ajak Muhammad berfoto di dalam mobil. Seusai foto, Muhammad berkata kepada saya, " Tolong jangan kau sebarkan fotoku." Bodohnya saya, yang saya lakukan barusan bisa mencelakainya. Foto itu langsung saya hapus di hadapannya. Dia membalas dengan senyuman dan kalimat salam, "Assalamu alaikum."

"Waalykumussalam warahmatullah.."😐

Lega sekali rasanya, Allah pertemukan kami dengan Muhammad sebelum kami meninggalkan Xinjiang. Semua ketidak jelasan itu terjawab. Semua yang saya ceritakan dalam tulisan #TheJourneyToXinjiang adalah fakta. Bukan sepertinya dan katanya. Kami mengalami, menyaksikan, dan mendengarkan langsung dari lisan Uyghur.

Saya dan patners tidak pernah dibiayai oleh lembaga A dan B untuk kepentingan-kepentingan tertentu. Kami berangkat karna kecintaan kami yang membuncah kepada saudara kami Uyghur.

Kami hanya berharap perjalanan ini kelak menjadi hujjah di hadapan Allah ketika Allah bertanya sebesar apa kepedulian kita kepada saudara kita Uyghurs.

Semoga Allah membalas kebaikan ikhwah semua yang telah mendukung kami secara moril dan materiil, serta menyertai kami dalam doa-doa kebaikan. Aaamiin.

(Tulisan #TheJourneyToXinjiang ini belum berakhir. Masih ada syubhat yang perlu dijawab. Apakah Muslim Uyghur saja yang dibatasi haknya, ataukah Muslim China selain Uyghur juga diperlakukan sama? Dengan izin Allah, kami mendapatkan jawabannya.)

#TheJourneyToXinjiang #15

https://www.facebook.com/100008369179214/posts/2565835397038741/

Comments

Popular posts from this blog

jenis-jenis Sistem Transmisi mobil

Kudeta Jokowi Mulai Tercium Oleh Prabowo Subianto

Jumlah rakaat shalat tarawih sesuai tuntunan