Klarifikasi Umum Nas-Jo
KLARIFIKASI UMUM NASRUDIN JOHA
Oleh : Nasrudin Joha
Terkait kabar penangkapan ketua LBH Pelita Umat yang dituding menebar hoax dan menghina penguasa karena mengutip artikel Nasrudin Joha, maka Nasjo perlu sampaikan sikap politik sebagai berikut :
Pertama, Nasjo mengecam tindakan rezim zalim Jokowi yang melakukan represifme atas kebebasan berpendapat warga negara Indonesia. Semestinya, Jokowi segera menangkap Koruptor Jiwasraya yang telah kabur membawa uang korupsi dan meninggalkan kerugian negara lebih dari 13,7 triliun.
Apa yang dirugikan dari artikel Nasjo ? Jika rezim menjadi terbongkar aibnya itu hal biasa. Hanya saja tidak ada satu rupiah pun uang negara yang hilang atau dirugikan Nasjo.
Jika rezim ini punya kemampuan, seharusnya rezim membalas artikel kritik dengan menulis artikel balasan. Bukan dengan menangkap penggemar Nasjo yang mengkopi tulisan Nasjo.
Kedua, kritik Nasjo terhadap kasus Jiwasraya, rezim Jokowi, bantuan dana 1,5 T, hingga soal Pancasila dan diskursus khilafah memiliki basis argumentasi. Semestinya argumentasi dibalas dengan argumentasi bukan represi.
Tindakan represif rezim kepada ketua LBH Pelita umat semakin meneguhkan rezim Jokowi anti kritik. Advokat yang memiliki kedudukan penegak hukum saja diperlukan secara tidak manusiawi, bagaimana dengan rakyat atau masyarakat umum ?
Ketiga, Nasjo tidak dapat menghalangi siapapun yang mengkopi dan memposting artikel Nasjo. Dan jika ada yang mendapat represifme dari rezim, Nasjo hanya menghimbau untuk bersabar dan jangan pernah merasa takut untuk menyuarakan kebenaran.
Ketakutan tidak akan menghindarkan diri dari musibah sebagaimana keberanian tidak menjadi sebab datangnya musibah. Sikap berani adalah karakter yang wajib melekat pada setiap pribadi orang beriman.
Keempat, Nasjo menegaskan bahwa kita semua, saya, Anda dan siapapun yang tidak ridlos ditindas oleh kaum tiran adalah Nasrudin Joha. Kita tidak akan berhenti melawan karena ancaman, kita tidak akan berhenti berjuang karena tawaran. Hidup kita dari Allah SWT maka sudah selayaknya kita persembahkan hanya kepada Allah SWT.
Terakhir Nasjo ingin bersyair :
Aduhai sungguh dekat nian musim panen itu, kulit buahnya mulai meranum, aroma wanginya kian semerbak
Wahai para punggawa revolusi Islam, siapkan galah -galah kalian untuk memanen musim perubahan
https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=1324893047697806&id=100005313707078
Comments
Post a Comment