Mengasuh anak tumbuh remaja
Yang mencengangkan dan bikin nangis saat seminar bunda Elly Risman kemarin, ada pasiennya, anak lulusan Mts hafal Qur'an 26 juz bersanad, tapiii kecanduan pornografi beraaaat dan menjadi penyuka sesama jenis 😭😭.
.
Pengasuhan dimananya yang salah? #caricermin 😭
.
Bapak ibuuuu....kalau mungkin di jaman kita dulu, yang dipentingkan orang tua adalah rangking rangking rangking sekolah. Saat ini, mungkin termasuk saya, mulai bergeser pada trend menghafal quran sejak balita.
Baguss, saya pun menyekolahkan anak di rumah tahfidz balita, saya pun jualan #Hafizdoll demi menemani masa emas anak untuk mengisi spons otaknya menyerap ayat ayatNya.
.
Tapi, yang keliru, dan tetep berulang, adalah orang tua ingin mengejar prestasinya.
Yaaaa, hafalan 1-2-3-...30 juz juga prestasi yang terlihat bukan? Kebanggaan bukan? Hey jeng, anakku uda hafal 5 juz lho dst..
.
Namun kita kadang lupa memberikan hak hak anak, hak bermain, hak memberikan ruang pendapat mereka. Aku juga sempat begini, anak pagi uda di ceramahin buru2 sekolah, pulang baru saja datang uda kerjakan pr dan bersiap murojaah, lanjut berangjat ke rutaba, pulang uda maghrib, langsung sholat dan murojaah lagi, lalu kerjakan PR yang belum kelar..huhuuuu 😭. Astaghfirulloh. Anak adalah manusia, bukan mesin pencipta kebanggaanmu mak..
.
Al Quran di hafal, dapat pahala, pastiii..
Al Quran di dengar saja kita dapat pahala koq.
Bukan, bukan Qurannya yang salah, aku yakin, quran pun sangat memberkahi hidup ini. Tapiii, terkadang ada salah niat, ada salah tujuan. Syariat dulu, atau adab dulu? Mencintakan isi al quran dulu, atau membuat trauma akan al quran?
.
Bukan, bukan al qurannya yang keliru, tapi saya, orang tuanya yang sering salah dan keliru. Proses menghafal Quran tetaaaaaap kami pertahankan di rumah. Karena kami tetap berharap pada syafaat Quran kelak. Karena kami tetap ingin mengenal akhlak Rosul dari Quran.
Sekali lagi, bukan al qurannya yang keliru, tapi saya, orang tuanya yang sering salah dan keliru, sering ingin terburu2 di usia yang belum tepat.
Ada 7 pilar pengasuhan yang dijelaskan kemarin, yang ternyata uca sendiri seriiiiiing dan berulang2 berbuat kesalahan pada anak 😔.
.
Sebenarnya ada 1 kunci yang aku garis bawahi kemarin, sering2 lah quality time dengan anak, dengan cara apa? Bicarakan hal remeh temeh yang sangat tak penting, tapi bisa bikin ketawa-ketiwi. Yaaa, pendobrak keberhasilan pendidikan 4.0 adalah tidak adanya kerahasiaan antara ortu dan anak. Ortu enak dan bisa di ajak ngobrol masalah apapun, jadi emak dan bapak ada di garda depan yang paling tau kondisi hati anak saat itu.
.
Ah..semalam, kak Qiyya mulai tanya, kalau dia haid, baru di wajibkan Sholat, ukasyah apa dong bi? Dan bla bla blaaaa...berlanjut kita bercerita dari buku #LittleAbid ke yang lebih dalam lagi...
.
*Oleh Lailatul Makhrufa*
Comments
Post a Comment